Senin, 30 November 2015

Harga Melangit, Jepang Tetap Beli Jet Siluman F-35 AS

f-35
Jepang tetap akan membeli empat jet tempur siluman F-35 buatan AS meskipun harganya naik tajam. Seorang pejabat dari kementerian pertahanan Jepang mengatakan sekarang Jepang harus membayar ¥ 9.600.000.000 ($ 120 juta) per unit, naik dari harga sebelumnya yang dialokasikan yaitu $ 110.000.000 per unit.

Dia menambahkan, para pejabat AS telah mengatakan bahwa kenaikan harga F-35 tersebut tak dapat dihindari dan Tokyo menerima situasi ini. "Kami tahu alasan kenaikan harga ini karena Amerika Serikat memutuskan untuk menunda pengadaan 179 unit F-35 untuk dalam negeri dalam lima tahun ke depan karena anggaran AS yang minim," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebutkan nama. "Kami menerimanya dan hal itu dapat dimengerti. Akan sulit bagi mereka untuk menawarkan kepada kami harga yang lebih rendah, mengingat bahwa jet tempur tersebut dikembangkan secara bersama oleh sembilan negara," lanjutnya.

Kementerian pertahanan Jepang tahun lalu memilih jet dari perusahaan senjata Lockheed Martin AS untuk menggantikan armada F-4s yang sudah tua. Sebelumnya, F/A-18 Super Hornet buatan Boeing dan Eurofighter Typhoon juga menjadi opsi pilihan bagi Jepang. F-35, dikembangkan bersama dengan raksasa industri pertahanan Inggris yaitu BAE Systems, adalah yang paling mahal di antara tiga kandidat jet tempur tersebut. Pada bulan Februari lalu, menteri pertahanan Jepang Naoki Tanaka mengancam akan membatalkan seluruh kontrak senilai $ 4,7 miliar untuk 42 unit F-35 karena tidak jelasnya batas waktu pengiriman dan harga yang naik.

Alhasil, Tokyo tetap menandatangani Letter of Offer dan Acceptance untuk empat jet tempur F-35 pada harga $ 120 juta per unit, bersama dengan dua simulator dan aksesoris lainnya dengan total biaya 60 miliar yen. Rencana pembelian 38 jet tempur siluman F-35 lainnya belum secara resmi dikonfirmasi. F-35 adalah program senjata paling mahal dalam sejarah Pentagon dan dalam pembangunannya telah diusik oleh biaya yang semakin membengkak dan penundaan teknis lainnya. - Biasa, produk AS, canggih tapi harga selangit, ARTILERI -
f-35


Tahun lalu sebuah memo bocor dan mengungkapkan berbagai masalah terpapar dalam tes penerbangan F-35, termasuk diantaranya masalah dengan roda pendarat, kelebihan bobot pesawat dan getaran. Amerika Serikat berkata manis tentang F-35, F-35 adalah sebuah keajaiban teknologi yang tidak akan terdeteksi oleh radar musuh saat ini dan memungkinkan pasukan sekutu untuk tetap melakukan tugasnya di udara bersama dengan pesawat tempur AS.
'Tahun lalu sebuah memo bocor dan mengungkapkan berbagai masalah terpapar dalam tes penerbangan F-35, termasuk diantaranya masalah dengan roda pendarat, kelebihan bobot pesawat dan getaran'
Tapi biaya program F-35 ini telah meroket seiring dengan krisis global, dan rasanya sulit mendapatkan pembeli-pembeli lain, hampir semua negara di Eropa saat ini tengah "mengencangkan ikat pinggang". Italia pun telah mengurangi pembelian F-35 yang awalnya direncanakan 131 unit menjadi 90 unit dan anggota parlemen di Belanda memutuskan untuk membatasi pesanan kedua mereka, sementara rencana awal untuk 138 pesawat di Inggris masih belum jelas.

Sebenarnya ada 1 negara yang saat ini sedang "jor-joran" dalam membeli peralatan perang, yaitu India. Tapi India sepertinya tidak tertarik dengan F-35, kiblat India untuk pesawat tetap mengarah ke Rusia. Ya, Anda sudah tahu jet tempur siluman Sukhoi PAK FA T-50 lah yang bakal melengkapi Angkatan Bersenjata India.
Sumber :  http://www.artileri.org






Tidak ada komentar:

Posting Komentar