Kamis, 30 Juni 2011

Stasiun Shibuya Buat Pecinta Bir

Berikut adalah agenda pencinta bir di seputaran Stasiun Shibuya, antara lain; The Aldgate, Cataratas, Craftheads, Amusement dan The Griffon.

Shibuya populer akan klub mewah dan kafe-kafe modernnya (biasanya banyak 'gyaru' -- gadis Jepang  yang sering nongkrong di sana), tetapi kawasan hiburan itu juga menawarkan pilihan bar dan pub yang bisa memenuhi kepuasan penggemar bi. Berikut adalah lima lokasi buat Anda yang ingin merasakan bir yang sangat jarang Anda temui di belahan dunia manapun.

The Aldgate: 19 keran, harga masuk akal
The Aldgate (Udagawacho 30-4, Shibuya-ku, tel 03 3.462-2.983.) tampak kontras dengan restoran lainnya di Center-gai di Shibuya. Pub bergaya Inggris ini memiliki 19 keran bir yang menyajikan bir impor dan lokal buatan Jepang. Mereka juga menawarkan beberapa produk eksklusif bagi para pemburu bir. Aldgate Ale dan Harry Porter adalah pilihan favorit, dan baru-baru ini mereka menyediakan Jack the Ripper IPA (India Pale Ale) -- sebuah minuman bercita rasa 'kering' yang butuh waktu lama untuk dihabiskan, secara eksklusif disajikan untuk The Aldgate oleh Baird Brewing.

Bir sangat mahal. Per gelas biasanya dihargai ¥650-750 dan per pint (0,56 lt) seharga ¥950-1,050 tapi The Aldgate masih memberikan harga yang terbaik dari lima pub ini, terutama karena bar menyediakan wi-fi gratis. Dari 19 keran bir yang tersedia,
tiga sampai empat menyajikan bir istimewa, sementara keran-keran lainnya menawarkan variasi bir yang ada secara reguler.

The Aldgate kadang-kadang buka pada pagi hari untuk pertandingan besar seperti rugby dan Super Bowl. Jika Anda tertarik untuk datang ke The Aldgate, sebaiknya Anda mengakrabkan diri dengan para staf. Dengan ini, Anda bisa meminta lagu dari koleksi piringan mereka yang sangat mengesankan

Craftheads: 18 keran, harga mahal


Craftheads (Jinnan 1-13-10, Shibuya-ku, tel. 03 6.416 9.474) menawarkan ruang bawah tanah yang sangat indah dan dihiasi beton serta mebel kayu. Pemilik bar memiliki perjanjian impor dengan perusahaan Three Floyd Brewing di Illinois, jadi Anda hanya bisa menemukan bir buatan mereka di Jepang. Meski begitu, Anda akan membayar harga di kisaran premium, untuk botol 650 ml.

Mulai dari ¥3400 sampai ¥4800 untuk bir seperti Dreadnaught IPA, Popskull Imperial Brown Ale dan Dark Lord Russian Imperial Stout. Pint yang disajikan di Craftheads selalu sedikit, biasanya disajikan di gelas-gelas dan selalu tak pernah sampai penuh. Dengan harga ¥500-800 per setengah pint, dan ¥900-1500 untuk satu pint, Anda akan merusak bukan hanya hati, tapi juga dompet. Craftheads punya 30 keran bir tapi keterbatasan ruang pendingin mereka hanya memungkinkan untuk menyajikan 17-18 bir dalam satu waktu. Rasio bir mereka 3:2, bir impor (biasanya dari Pantai Barat AS) hingga bir lokal Jepang.

Cataratas: Tempat duduk terbatas, harga maksimal
Cataratas (Sakuragaokacho 16-14, Shibuya-ku, tel. 03 3461 6615) didirikan oleh pasangan yang suka bepergian keliling dunia sebelum akhirnya membuka bar (lihat album foto mereka ke Bavaria, Angkor Wat, dan lain lain). Sebuah bar kecil yang terletak jauh di ruang bawah tanah dengan delapan kursi dan dua meja. Mereka memiliki enam keran, ketika Anda berkunjung ke sana jangan buang waktu mereka dengan bir kualitas rendah.

Bar kecil itu selalu memiliki penawaran bir terbaru dari pabrik ternama berkualitas tinggi seperti Stone, Maui Brewing dan pabrik terkenal lainnya dari A.S. Jika Anda minum cukup banyak pint, (dan Anda harus minum lebih dari 100), pasangan pemilik bar akan
memajang karikatur Anda di dinding.

Bir di Cataratas sangatlah mahal, dengan setengah pint dihargai ¥1000 dan satu pint ¥1500. Mereka juga menawarkan lebih dari 50 jenis bir dari seluruh dunia dengan kisaran harga ¥1200. Ingatkan diri Anda, bahwa Anda juga akan membayar pelayanan luar biasa dari pasangan super ramah itu.

Amusement: Bir Jerman dengan atmosfer saloon
Amusement (Sakuragaokacho 2-9, Shibuya-ku, tel. 03 3464 7971) adalah sebuah jukstaposisi. Bar ini didekorasi seperti saloon, dan melantunkan musik jazz Dixieland serta menawarkan bir dari Oregon dan Jerman. Bir Oregon berasal dari Rogue Brewing, diimpor dan diberi label ulang dengan nama Jepang oleh Ezo Beer. Sedangkan bir Jerman sangat bervariasi tergantung musim dan konsisten memasukkan beberapa label paling terkenal seperti Hofbrau, Spaten, Franziskaner dan Paulaner.

Bir berukuran kecil dihargai ¥850 dan ukuran besar ¥1050, bir Jerman biasanya disajikan dalam ukuran 300ml dan 500ml. Lihatlah lebih dekat ke dinding, maka Anda akan menemukan jejak dari band rock 1990an, Mr Big. Ada tanda tangan mereka di dinding dari saat mereka mampir ke bar itu pada 1 Januari 1996.

The Griffon: surga bir lokal
The Griffon (Shibuya 2-22-6, Shibuya-ku, tel. 03 3498 0839) adalah bar yang masih baru dengan pilihan mengesankan akan bir buatan Jepang. Anda anda sulit menemukan tempat lain yang menawarkan beragam pilihan ji-biru (bir lokal). Ada 16 keran bir di sana, tapi hanya sedikit yang bukan buatan Jepang.


Guinness dan Hoegarden disajikan dalam pint seharga ¥980, tapi semua bir Jepang dihargai ¥900 per gelas dan berasal dari produsen berkualitas tinggi, seperti Sankt Gallen, Minoh, Shonan Beer, Preston, Kinshachi, Fujizakura dan Yona Yona.

Anda juga akan menemukan bir yang sangat jarang ditemukan dengan tulisan mezurashii di sisinya. Ini adalah bir-bir langka dari pabrik seperti Tono, Tanaikogen dan lainnya. Lampu temaram dan musik pop yang diputar keras memberikan pub ini atmosfer Shibuya yang lebih kental dibanding pub-pub lain.

sumber : http://id.travel.yahoo.com/jalan-jalan/35-stasiun-shibuya-buat-pecinta-bir

Apa itu Harajuku ?

Harajuku adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Meiji Jingu, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dori), departement store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi.

Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat. Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. Selain itu, anak-anak sekolah dari berbagai pelosok di Jepang sering memasukkan Harajuku sebagai tujuan studi wisata sewaktu berkunjung ke Tokyo.

Sebetulnya sebutan “Harajuku” hanya digunakan untuk kawasan di sebelah utara Omotesando. Onden adalah nama kawasan di sebelah selatan Omotesando, namun nama tersebut tidak populer dan ikut disebut Harajuku.

Sejarah

"Kincir air di Onden" (dari 36 Pemandangan Gunung Fuji karya Hokusai)
Sebelum zaman Edo, Harajuku merupakan salah satu kota penginapan (juku) bagi orang yang bepergian melalui rute Jalan Utama Kamakura. Tokugawa Ieyasu menghadiahkan penguasaan Harajuku kepada ninja dari Provinsi Iga yang membantunya melarikan diri dari Sakai setelah terjadi Insiden Honnoji. Di zaman Edo, kelompok ninja dari Iga mendirikan markas di Harajuku untuk melindungi kota Edo karena letaknya yang strategis di bagian selatan Jalan Utama Koshu. Selain ninja, samurai kelas Bakushin juga memilih untuk bertempat tinggal di Harajuku. Petani menanam padi di daerah tepi Sungai Shibuya, dan menggunakan kincir air untuk menggiling padi atau membuat tepung.

Di zaman Meiji, Harajuku dibangun sebagai kawasan penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya. Pada tahun 1906, Stasiun JR Harajuku dibuka sebagai bagian dari perluasan jalur kereta api Yamanote. Setelah itu, Omotesando (jalan utama ke kuil) dibangun pada tahun 1919 setelah kuil Meiji Jingu didirikan.Setelah dibukanya berbagai department store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang setelah diliput majalah fesyen seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no.


Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai karena orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan aneh dan menari di jalanan. Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Setelah Harajuku makin ramai, butik yang menjual barang dari merek-merek terkenal mulai bermunculan di Omotesando sekitar tahun 1990-an.

http://belajarperdana.blogspot.com/2010/12/harajuku.html

Shibuya: Tempat Gadis-gadis Berebut Masuk Majalah (foto)

Tempat itu bernama Shibuya, salah satu distrik(wilayah) yang masih berada di dalam wilayah kota Tokyo (Tokyo sendiri terbagi ke dalam 16 Distrik). Selain merupakan pusat perbelanjaan, Shibuya juga merupakan kiblat fashion di Jepang, bahkan dunia.Selain Shibuya, tempat yang identik dengan fashion di Tokyo adalah Harajuku dan Sinjuku.


Tapi untuk melihat parade busana di Harajuku misalnya. Kita perlu menunggu sampai hari weekend. Tapi nggak perlu sampai begitu amat di Shibuya. Selain banyak banget cewek cantik berseliweran dengan rok mini, sepatu boots platform, make-up tebal, rambut berwarna (paling banyak pirang), kulit suntan buatan, dan aksesoris karya perancang terkenal, kita bisa melihatnya pada hari kerja.Gaya mereka itu dikenal dengan nama Kogal yang udah jadi sub-kultur di negeri matahari terbit ini.

Ada satu spot di Shibuya yang menjadi “ground zero” untuk mereka para pecinta fashion. Yaitu sebuah perempatan yang di sudutnya ada sebuah pusat perbelanjaan bernama Shibuya 109, atau dibaca Shibuya Tokyu. Nama 109 ini tuh buka nomer jalan atau gedung. Angka 10-9 dalam bahasa Jepang memang dilafalkan dengan bunyi To-kyu. Dari situlah nama tadi didapat.


Hai, yang minggu lalu sempat berseliweran di Tokyo, mampir juga pada pagi hari sekitar pukul 9.30 di lokasi ini. Sempat pesimis karena situasi di Shibuya 109 masih terlihat sepi, tapi akhirnya ada satu yang menarik mata. Seorang fotografer gondrong, dan seorang cewek dengan tampilan ala kogal terlihat jalan berdua. Sang cewek tampak segera pasang pose di depan teras gedung Shibuya 109. Fotografer Gondrong tadi langsung berlutut 4 meter di depannya, seraya membidik lensanya ke arah cewek cantik tadi. Keruan aksi ini mengundang pertanyaan para turis, termasuk Hai. 




Tempat ini memang jadi tempat para penulis fashion atau fotografer memburu wanita-wanita cantik nan gaya untuk tampil di majalah. Sehingga banyak para cewek berlomba-lomba untuk dress up supaya bisa tampil di majalah. Sebagian dari mereka beruntung, sebagian lain hanya sempat difoto saja,” ujar Mickey Gun, sang pemandu tur Hai hari itu.

http://magazindo.info/tag/sepatu-boots/

Rabu, 29 Juni 2011

PTDI Berhenti Beroperasi Pada Tahun 2012


BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (PT DI), produsen pesawat terbang dan komponen pesawat, dipastikan berhenti beroperasi pada 2012 akibat kebangkrutan jika tidak segera dibantu pemerintah. Perusahaan menghadapi masalah likuiditas, ditambah rendahnya kepercayaan dari dalam negeri.

Hal tersebut diutarakan Dirut PT DI Budi Santoso saat menerima kunjungan kerja Komisi VI dan XI DPR di kantornya di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/6). Saat ini PT DI dianggap tidak bankable karena hutang yang harus dilunasi perusahaan. "Sejak 2008, kondisi PTDI sudah limbung. Perusahaan ini bisa kolaps tahun depan apabila tidak dibantu," katanya.

Meski masih mendapatkan pesanan komponen ataupun pesawat, menurut Budi, pihaknya kekurangan modal untuk mengerjakannya sehingga harus meminta talangan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar Rp 675 miliar. Pada saat yang sama PT DI juga meminta bantuan dari pemerintah, seperti konversi utang sebesar Rp. 1,4 triliun menjadi modal, agar likuiditas perusahaan pulih lagi.

Pada penyusunan APBN 2012 PT DI juga mengajukan permohonan penanaman modal negara mencapai Rp 2,06 triliun. Uang itu dipergunakan untuk pengembalian dana talangan kepada PT PPA sebanyak Rp 675 miliar, modal kerja Rp 391 miliar, investasi berupa pembelian alat produksi Rp 707 miliar, serta regenerasi dan dekomposisi sumberdaya manusia Rp 282 miliar.

Beberapa pesanan yang masih dikerjakan PT DI adalah dua pesawat tipe CN-235 dari empat unit yang diminta Korea Selatan untuk pasukan penjaga pantai. Belum termasuk pesanan komponen helikopter dari Eurocopter. Pihaknya juga sedang mengembangkan purwarupa pesawat berkapasitas 19 orang seri N-219 dengan spesifikasi menyerupai Twin Otter untuk daerah yang belum punya landasan panjang.

Selain soal modal, PT DI juga menghadapi masalah tenaga kerja yang pelik. Budi mengungkapkan, tidak banyak insinyur kedirgantaraan yang memilih bekerja di PTDI. Mereka lebih memilih ke luar negeri karena tunjangan yang lebih besar.

"Kami hanya bisa mengajak para insinyur itu bergabung ke PT DI dengan alasan membela merah putih," ujar Budi. Karyawan PT DI saat ini 3.720 orang.

Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto menuturkan, PT DI adalah industri dalam negeri yang wajib dibantu, selain penting untuk keperluan alutsista militer Indonesia. Untuk itu ia bakal memperjuangkan bantuan bagi PT DI kepada Badan Anggaran DPR dalam pembahasan APBN 2012, Airlangga berharap semua pihak memiliki komitmen untuk membangkitkan kembali Industri dirgantara nusantara.

Sumber : KOMPAS
http://alutsista.blogspot.com/2011/06/ptdi-berhenti-beroperasi-pada-tahun.html

INDONESIA MASUK DALAM JANGKAUAN TEMBAK RUDAL AGNI INDIA

Sukses melakukan uji coba atas rudal jarak menengah Agni-III pekan lalu, India semakin berambisi memanaskan perlombaan senjata rudal dengan berencana menjangkau target di seluruh benua Asia lewat pengembangan sistem Rudal Balistik Antarbenua (ICBM). Ambisi India untuk memasukkan seantero Asia dalam jangkauan rudalnya inidikhawatirkan akan memancing negara tetangganya, Pakistan untuk melakukan langkah serupa.

Sukses melakukan uji coba atas rudal jarak menengah Agni-III pekan lalu, India semakin berambisi memanaskan perlombaan senjata rudal dengan berencana menjangkau target di seluruh benua Asia lewat pengembangan sistem Rudal Balistik Antarbenua (ICBM). Ambisi India untuk memasukkan seantero Asia dalam jangkauan rudalnya ini dikhawatirkan akan memancing negara tetangganya, Pakistan untuk melakukan langkah serupa.

Sebelumnya, India sukses menembakkan Agni-III, rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir dan menghantam sasaran sejauh 3.500 kilometer di Sanghai dan Beijing. Pemerintah Tiongkok sempat cemas bahwa kelak kekuatan rudal ini akan memancing peperangan yang dipicu konflik di perbatasan kedua negara.

Tetapi Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO) mengumumkan bahwa mereka memiliki teknologi untuk membuat ICBM yang akan memperluas radius jangkauan senjata pencabut nyawa itu, bahkan sampai ke luar Asia. Teknologi ICBM itu sebelumnya didominasi Rusia dan AS sejak era Perang Dingin yang ditandai beberapa kali uji coba. India telah mencapai kemampuan untuk memproduksi rudal dengan daya jangkau 5.500 kilometer tetapi keputusan untuk membuat ICBM tergantung kepada pemerintah pusat, Kata Inspektur DRDO, M Natarajan kepada wartawan di New Delhi.

Natarajan yang juga ahli persenjataan dalam Dephan India juga mengakui bahwa pihaknya telah merancang teknologi ICM sejak 1983. Para ahli DRDO masih mengerjakan sistem kecil dari Agni-III sehingga pada tahapan ketiga nanti ukuran rudal ini bisa dipangkas menjadi 16 meter agar bisa meluncur sejauh 5.500 kilometer dan membawa 1,5 ton hulu ledak, katanya.

Sumber di DRDO mengatakan bahwa India juga mengembangkan rudal penjelajah supersonik atas bantuan Rusia, dan menunggu persetujuan pemerintah New Delhi sebelum membuat prototype (purwarupa) rudal ICBM sebelum uji coba kedua Agni-III pada bulan Agustus nanti. Tetapi pencapaian India itu sebenarnya untuk menyaingi Tiongkok yang pada tahun 1964 melakukan uji coba nuklir pertamanya.

DRDO menyebutkan, beberapa tahun ke depan India akan mengembangkan ICBM dengan jangkauan 15.000 kilometer, lewat pengembangan rudal Surya untuk menyaingi kekuatan ICBM Tiongkok, DF-3 yang diklaim bisa menjangkau sasaran di seluruh dunia.

Setelah sempat sukses pada Rudal Agni III, India, Jumat, meluncurkan satu rudal balistik dalam percobaan kedua senjata bertenaga nuklir itu dalam satu bulan, Kementerian Pertahanan mengatakan.

Rudal Agni-II itu diluncurkan di tempat uji coba di India timur dan "telah mencapai semua parameter penerbangannya tanpa rintangan", seorang pejabat senior kementerian tersebut mengatakan kepada AFP.

"Itu adalah percobaan pemakai yang dilakukan oleh ilmuwan militer dan pertahanan," ia mengatakan mengenai roket tersebut, yang militer katakan mampu mengenai sasaran-sasaran jauh di dalam antara lain China.

Uji coba itu adalah yang kedua sejak 19 Mei, ketika Agni-II berjarak tembak sama 2.500Km ditembakkan dari tempat yang sama, yang menghantam sebuah sasatan yang telah ditetapkan sebelumnya di Teluk Benggala.

Rudal dengan panjang 20 meter itu yang dikembangkan India berbobot 16 ton dan mampu membawa satu ton hulu ledak konvensional atau nuklir.

Uji Coba Jumat, bagian dari upaya negara itu untuk membuat alat penangkis nuklir minimal yang dapat dipercaya, akan meratakan jalan bagi produksi massal rudal itu dan pelantikan pada akhirnya oleh militer India, kata pejabat tersebut.

India telah memiliki rudal Agni-III dengan jarak tembak 3.000Km -- yang terpanjang dalam rangkaian Agni -- yang dapat juga membawa kendaraan atau satelit dalam roket konvensional atau nuklir.

Laporan-laporan yang belum dikonfirmasikan memberi kesan India juga sedang membuat Agni yang berbeda dengan jarak tembak 5.000Km.

Agni atau Api adalah satu dari serangkaian rudal yang dikembangkan oleh Organisasi Pengembangan Riset Pertahanan India sebagai bagian dari strategi penangkisan negara itu terhadap China dan tetangganya Pakistan, yang juga memiliki senjata nuklir.

Agni-I, pertama diuji-coba pada 1993, memiliki jarak serangan 1.500Km.

Bersamaan dengan itu Kepala Staf Angkatan Laut Pakistan mengatakan, uji-coba rudal berkemampuan nuklir akan memicu perlombaan senjata baru di kawasan itu.


Berikut adalah Peta Negara-negara mana saja yang masuk dalam range Rudal Agni III dan belum termasuk jarak tembak rudal Agni IV dan V.

Rudal AGNI bisa di katagorikan berdasarkan kemapuan tembak , Short, Medium, Intermediate, Intercontinental and ICBM

Agni-I short range ballistic missile, 700 - 800 km range.
Agni-II medium range ballistic missile, 2,500 km range.
Agni-III intermediate range ballistic missile, 3,500 km range.
There will not be an Agni-IV missile, with DRDO leapfrogging from intermediate range Agni-III to a standard ICBM possibly.

Agni-I short range ballistic missile, 700 - 800 km range.
Agni-II medium range ballistic missile, 2,500 km range.
Agni-III intermediate range ballistic missile, 3,500 km range.
There will not be an Agni-IV missile, with DRDO leapfrogging from intermediate range Agni-III to a standard ICBM possibly.
Agni-V intercontinental ballistic missile, 5,000 - 6,000 km range.

http://rixco.multiply.com/journal/item/474

CIA: “Saat ini London masuk jangkauan rudal Iran dan 2015 sudah sampai Washington”

Iran diperkirakan sudah berkemampuan untuk menghantam sebagian besar wilayah Eropa dan bahkan Inggris dengan rudal balistiknya, bahkan meskipun senjata-senjata itu belum diujicoba kemampuannya, kata kepala pertahanan rudal Pentagon di sini Senin.

“Saya pribadi meyakini, berdasarkan apa yang pernah saya lihat, bahwa mulai sekarang Iran telah berkemampuan untuk mencapai sebagian besar dari wilayah Eropa, meskipun mereka belum pernah mendemonstrasikannya,” kata Letjen Henry Obering, dalam wawancara dengan kantor berita DPA.

“Menurut intelijen AS, inilah koleksi persenjaaan rudal Iran saat ini.
Padahal bisa jadi sudah lebih lho …! …“

Perkiraan Dinas intelijen AS menyebutkan Iran akan memiliki kemampuan menggempur AS pada 2015. Namun, perkembangan cepat iptek negara Islam itu menjadi perhatian penting Washington untuk segera menyelesaikan perjanjian-perjanjiannya dengan dua negara Eropa Timur, kata Obering.

“Hal itu menjadi salah satu persoalan yang sangat kami cemaskan,” tuturnya.

Republik Czech dan AS telah menuntaskan satu perjanjian untuk menjadi lokasi penempatan radar. Kesepatan tersebut ditangguhkan ratifikasinya oleh parlemen di Praha.

Washington dan Warsawa masih berusaha menyelesaikan perjanjian untuk pangkalan bagi 10 radar pencegat rudal di Polandia. Perundingan-perundingan terkendala oleh tuntutan-tuntutan bahwa AS harus menanamkan modalnya lebih banyak di dalam pertahanan udara Polandia.

Proses panjang dengan Polandia tidak sampai menyebabkan penundaan besar dalam jadwal pengiriman satu atau dua radar pencegat pada 2011, dan pemasangan sepenuhnya pada 2013, kata Obering.

“Kami memang akan melangkah lebih lambat ketimbang yang kami perkirakan,” katanya.

Rusia juga menentang keras digelarnya radar anti-rudal dan menentang target-target AS di Czech dan Polandia sebagai lokasi penempatan radar tersebut.

AS mengatakan, bahwa sistem itu terlalu kecil untuk merongrong strategi pengelakan Moskow.

Media Rusia, Senin, melaporkan pihak militer telah mempertimbangkan apakah perkembangan itu akan menghidupkan kembali Perang Dingin, seperti melanjutkan penerbangan-penerbangan pesawat pembom ke Kuba sebagai balasan atas rencana pertahanan rudal AS untuk Eropa.

Tetapi Obering mengatakan, komentar-komentar dari Rusia itu merupakan contoh lain dari taktik ketakutan akan Perang Dingin yang dipergunakan Kremlin, dalam upayanya mencegah pengiriman perisai rudal tersebut.

Badan Pertahanan Rudal AS akan mulai melakukan ujicoba atas radar pencegat itu pada tahun 2009, dan rencana pengetesan pada tahun 2010 dan 2011, tuturnya. (Antara)


http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2008/07/23/cia-london-masuk-jangkauan-rudal-iran-dan-2015-sudah-sampai-washington/

Rudal Terbaru Iran Dapat Menjangkau Wilayah Israel


TEHERAN–MI: Salah satu petinggi militer Iran, Rabu (4/3) mengungkapkan, mereka kini memiliki peluru kendali yang mampu menjangkau hingga instalasi nuklir milik Israel.

“Hari ini, Republik Islam (Iran) telah memiliki misil dengan daya jangkau lebih dari 2.000 kilometer dan bisa menjangkau hingga wilayah rezim Zionis (Israel), termasuk instalasi nuklir,” ungkap Mohammad Ali Jafari, Ketua Korps Pengawal Revolusi kepada kantor berita ISNA.

Komentar Jafari itu membalas kabar mengenai kemampuan Israel untuk mendudukkan kawasan pengembangan nuklir Iran sebagai target serangan. Karena itu, pernyataan Jafari itu menunjukkan kemampuan Iran untuk membalas jika diserang oleh Israel.

“Doktrin dalam sistem kami adalah bertahan. Jika ada aksi dari musuh, termasuk resim Zionis, kami mampu membalas,” ungkap Jafari.
Kendati demikian, para analis pertahanan masih menyangsikan keakuratan peluru kendali Iran yang terbaru itu. Hal itu berdasarkan kemampuan rudal terkini yang dimiliki Iran, Shahab-3.

Israel memiliki fasilitas nuklir di Dimona yang terletak di Gurun Negev. Negeri Zionis itu menolak membeberkan kegiatan di kawasan itu, tetapi diyakini mereka punya aktivitas pengembangan senjata nuklir.

Hingga kini Israel tidak secara jelas mengungkapkan kemampuan mereka dalam pembuatan senjata nuklir itu. Tetapi ada pandangan yang meyakini, Isreal kini telah memiliki sedikitnya 200 hulu ledak nuklir

sumber http://sonokeling.wordpress.com/2009/03/05/rudal-terbaru-iran-dapat-menjangkau-wilayah-israel/

Prostitusi di Bangku Sekolah

Bicara kota tujuan wisata, maka tak akan lepas dari Yogyakarta. Jalan malioboro yang amat terkenal sebagai surga wisata belanja, menjadi salah satu tujuan utama para pelancong yang berplesir di kota ini. Bahkan hingga malam hari, Jalan Malioboro tetap berdenyut, menyihir warga lokal maupun wisatawan untuk terus berdatangan.

Tak hanya ikon pariwisata, Yogyakarta juga mendapatcap sebagai kota pelajar. Bagaimana tidak, Taman Siswa yang merupakan cikal bakal sekolah, berdiri di kota ini. Namun, seiring dengan membanjirnya pelajar yang datang dari berbagai penjuru Tanah Air, muncul fenomena pelajar menyambi bekerja. Ironisnya, tim Sigi mendapati ada sebagian pelajar memilih menyambi terjun ke dunia prostitusi.

Modusnya tak secara terang-terangan. Kebanyakan mereka memasarkan jasa di dunia maya, termasuk melalui chatting. Selain itu, situs forum esek-esek di dunia maya menjadi salah satu media promosi. Jika sepakat, dinginnya kamar-kamar hotel pun berubah menjadi panas membara. Biasanya, gadis-gadis belia berstatus pelajar ini hanya bersedia dibooking dalam hitungan jam alias tidak menginap.

Yang mengejutkan, hotel tak selalu jadi lokasi berkencan, tapi bisa juga di tempat yang tidak terduga, yaitu warung internet alias warnet. Tidak jarang, warnet-warnet di Kota Gudeg ini berupa bilik-bilik tertutup. Kondisi ini memungkinkan penyewanya melampiaskan fantasi seksualnya di dalam bilik warnet.

Tim Sigi mencoba mencari pelajar yang biasa memberikan layanan esek-esek dalam bilik warnet. Caranya, cukup masuk ke sebuah situs obrolan atau chatting. Setelah cukup lama mencari-cari lawan bicara, tim Sigi mendapat seeorang yang mengaku sebagai pelajar. Setelah lama berbincang, tim Sigi mengajaknya untuk bertemu dengan datang ke warnet. Gayung bersambut. Tak lama berselang, lawan bicara di chatting tadi benar-benar datang ke bilik yang tim Sigi sewa.

Hal yang sama juga tim Sigi dapatkan di Klaten. Tidak disangka, di kota kecil yang berjarak sekitar satu jam perjalanan ke arah timur Yogyakarta itu, pelajar-pelajar juga sudah menjajakan diri. Di akhir pekan, alun-alun kota menjadi pilihan para gadis belia untuk menjajakan diri berbaur dengan warga kota.

Sekilas, keberadaan pelajar plus-plus tidak mudah untuk dideteksi karena mereka tak secara terang-terangan menunjukkan diri. Namun, tim Sigi mendapat informasi tentang seorang mami yang memang menyediakan jasa perempuan pemuas nafsu yang masih duduk di bangku sekolah. Lewat sebuah pertemuan, sang mami langsung membawakan dua gadis remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Kepada tim Sigi, kedua gadis remaja ini mengaku belum lama menyambi menjadi pelajar yang bisa memberi layanan lebih. Menurut si mami, menjamurnya pelacur pelajar di Klaten tak lepas dari banyaknya permintaan akan perempuan belia yang bisa memberikan jasa pemuas syahwat. Yang mencengangkan, sebagian besar dari mereka bahkan secara sadar dan tanpa paksaan meminta pekerjaan kepada mami.

Melalui induk semang, diketahui pelajar yang berprofesi ganda ini ada yang berasal dari desa-desa. Untuk membuktikannya, tim Sigi mencoba menyelidiki ke salah satu desa yang diduga merupakan kampung halaman beberapa pelajar plus plus tersebut. Lebih dari setengah jam perjalanan dari Kota Klaten, masuk ke perkampungan yang cukup jauh dari kebisingan kota, tim Sigi menemukan desa yang dimaksud. Siapa sangka, di tempat yang lumayan terpencil alias pelosok kampung ini sejumlah remajanya akrab dengan dunia esek-esek.

Kisah pelajar menyambi jadi pekerja seks juga tim Sigi jumpai di kota kecil lain, Magelang. Pria hidung belang, mangsa buruan mereka, disasar di Yogyakarta. Berbekal informasi dari informan tim Sigi, seorang pelajar asal Magelang kami kontak. Tim Sigi harus menjemputnya langsung ke kos-kosan. Ini syarat yang diminta agar praktek prostitusi sang pelajar tak terendus.

Bagi para petualang seks, kencan dengan remaja yang masih duduk di bangku sekolah punya sensasi yang berbeda. Faktor lainnya adalah tarif yang relatif murah. Lantas, apa yang menyebabkan pelajar-pelajar menyambi sebagai pelacur. Simak selengkapnya dalam tayangan Sigi 30 Menit edisi Rabu (14/7). Selamat menyaksikan.(BOG)


http://berita.liputan6.com/read/286293/prostitusi_di_bangku_sekolah

Prostitusi Rumahan ala Pantura

Prostitusi adalah bisnis yang tak pernah lekang oleh jaman. Meski banyak ditentang, ternyata selalu bisa bertahan. Mulai dari tempat yang telah dilokalisir menjadi pusat bisnis esek-esek hingga penjualan wanita yang menggunakan teknologi informasi, seperti situs-situs transaksi prostitusi online dan situs jejaring sosial.

Jasa pemuas nafsu mudah ditemukan. Asal ada uang, urusan gampang. Contohnya, di sepanjang jalur pantura yang berjejer berbagai jenis rumah makan dan cafe di pinggir jalan. Dimulai dari gerbang keluar tol Cikampek ke arah Cirebon.

Siang hari, tempat tempat itu memang terlihat sepi. Tapi ketika malam tiba, puluhan warung makan dan cafe itu gemerlap dengan cahaya dan ramai dikunjungi manusia. Di teras-teras dan beranda berkumpul wanita cantik, nakal, dan menggoda. Mereka memikat pengguna jalan sambil mengajak melepas lelah di kafe-kafe itu. Pengguna jalan yang tertarik langsung melakukan tawar-menawar tentang servis yang dapat diberikan.

Jalur pantura dengan praktek prostitusi terbuka sudah lama ada. Wanita panggilan juga bisa didapatkan dengan mudah di jalur Pantura. Cukup telepon dan negosiasi harga. Setelah ada kesepatan, maka PSK akan datang di mana pun Anda berada.

Tim Sigi mendapatkan kenyataan yang memprihatinkan. Dari sekian banyak wanita penghibur atau PSK, ternyata di wilayah itu ada sebuah keluarga yang menggantungkan hidup hanya dari praktik prostitusi semata.

Sepasang kakak beradik, sebut saja Lala dan Lili, adalah PSK yang sejak remaja menjalankan profesinya. Awalnya, sang kakak, Lala, yang terjerumus kehidupan malam dengan menjadi pelayan tamu cafe. Perlahan tapi pasti, Lala, menjelma menjadi PSK dengan alasan penghasilan yang lebih besar dibandingkan penghasilan seorang pelayan.

Kemudian, Lili. Mengetahui pekerjaan sang kakak dan mengikuti jejaknya. Ia pun ikut meraup penghasilan instan dengan menjual tubuhnya dan menjadi PSK di Jakarta. Sepak terjang Lili semakin menjadi setelah pulang ke kampung. Karena, ternyata konsumennya semakin banyak.

Segala macam bentuk praktek prostitusi menjamur di sepanjang jalur Pantura. Bahkan, prostitusi tak lagi hanya di jalan dan wanita panggilan, namun sudah berpindah ke rumah-rumah penduduk.

Seperti realita berikut yang ditemukan tim Sigi di sebuah desa kecil di kawasan Subang, Jawa Barat, tak jauh dari jalur Pantura. Sebagian besar penduduk di sini menggantungkan hidup dari bertani dan menjadi pekerja kasar. Tapi siapa sangka, di tempat itu, praktik prostitusi justru merajalela. Di desa itu, prostitusi seakan sudah menjadi rahasia umum penduduknya.

Parahnya, seringkali bisnis remang-remang itu dilakukan bukan di kompleks lokalisasi. Melainkan di rumah-rumah warga. Yang lebih mengejutkan, ternyata praktik prostitusi rumahan ini sudah berlangsung cukup lama.

Lokasi yang senyap di pedesaan menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin melampiaskan hasrat. Cukup dengan beberapa lembar ratusan ribu rupiah, malam pun bisa dilewati bersama perempuan cantik yang siap menemani. Pelanggannya tak hanya kalangan berkantung pas-pasan. Warga mengakui, sesekali ada pengusaha atau pejabat bertandang ke tempat itu.

Penelusuran tim Sigi sampai ke salah satu sudut desa. Menurut pengakuan warga, di tempat itulah prostitusi rumahan kerap terjadi. Dengan kamera tersembunyi, mereka menyusuri gang-gang kecil di permukiman yang cukup padat.

Dan di sebuah rumah tampak seorang makelar atau broker yang menjadi perantara PSK rumahan. Lalu, sang makelar menunjukkan batang hidungnya. Layaknya tuan rumah, awalnya sang makelar menyambut dengan menyediakan makanan dan minuman. Lalu, lobi-lobi bisa dilakukan. Tinggal sebut kriteria perempuan yang diinginkan.

Tak lama setelah itu, dua perempuan muda berparas cantik datang menghampiri. Tanpa sungkan mereka menemani dengan gaya dan bahasa tubuh yang menggoda. Keduanya adalah PSK rumahan yang sudah cukup kondang di kampung itu. Dan, rumah mereka bersebelahan dengan rumah sang makelar.

Memang, prostitusi rumahan di daerah itu tak berdiri sendiri. Dari para makelarlah PSK rumahan seperti mereka biasa mendapat order. Tawar-menawar pun dimulai. Kalau harga sudah cocok semua bisa diatur. Biasanya pelanggan langsung diajak ke rumah masing-masing. Atau bisa juga, PSK rumahan melayani tamunya di rumah sang makelar.

Setelah harga disepakati, sang wanita mengajak ke kamar pribadi. Saat melayani tamu, anaknya terpaksa diungsikan keluar rumah. Di rumah itulah, PSK rumahan biasa memuaskan nafsu para hidung belang. Ruang yang kecil sumpek dengan perabot seadanya. Meski tinggal bersama keluarga, mereka melayani tamunya seperti biasa, tanpa canggung atau malu-malu. Keluarga pun tak keberatan.

Tapi jangan dikira mudah mendapat PSK rumahan. Tak sembarang orang bisa bertandang. Karena, para penggiat aktivitas esek-esek itu cukup ketat menyeleksi para tamunya. Jika tak melalui sang makelar, para PSK rumahan tak akan melayani tamunya.

Biasanya, PSK rumahan memasang tarif antara Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu rupiah. Yang mengherankan, meski berlokasi di pedesaan, pelanggan tak pernah sepi. Ada saja lelaki hidung belang yang datang. Jika sudah begini, sang makelar ikut kecipratan rejeki. Nyatanya, bukan hanya makelar, warga sekitar juga ikut menikmati hasilnya.

Ada yang mengambil untung dengan menjadi tukang ojek, tukang parkir, atau penjual minuman. Inilah yang menyebabkan praktik prostitusi rumahan di desa itu menjadi dilema. Sulit diberantas. Bisnis malam dianggap membuka lahan usaha bagi warga desa yang tergolong miskin dan tak punya bekal pendidikan. Kemiskinan selalu menjadi alasan.

Dunia malam adalah dunia yang tak pernah sepi peminat, demikian juga yang ditemui di sepanjang jalur Pantai Utara Pulau Jawa. Mulai Kabupaten Karawang sampai Indramayu. Di kanan-kiri jalan, berjejer cafe-cafe dan warung remang-remang, yang menjajakan gadis muda sebagai teman melepas penat.

Mereka terang-terangan menggoda siapa saja yang melintas. Tak hanya itu, warung remang-remang dan rumah bordil berkedok karaoke menjamur sampai ke daerah pantai. Hanya beberapa kilometer dari jalur utama pantura, gubug-gubug bambu menghampar hingga ke tepi pantai. Tiap malam, tempat itu riuh oleh hentakan musik dangdut.

Tentunya, ada pelayan dan wanita penghibur yang siap menemani. Sekedar bersantap, bernyanyi, bahkan bisa juga menjadi bunga ranjang. Semua tergantung harga yang disepakati. Ironisnya, sebagian besar pelayan di warung remang-remang ini, adalah gadis remaja.

Kompleks prostitusi bukannya tak ada di daerah itu. Di beberapa tempat seperti Cikijing dan Patoukbesi, warung remang-remang sekaligus kamar maksiat menjamur. Legalitas sebagai lokalisasi resmi memang tak ada.

Berbagai upaya sudah dilakukan dinas sosial setempat, untuk menghapus praktik pelacuran dari kawasan ini. Mulai dari razia, hingga penyuluhan bagi para pekerja seks. Namun upaya itu tak membuahkan hasil. Malahan, jumlah pekerja seks dan rumah rumah bordil di daerah ini tiap tahun makin bertambah.

Satu-satunya upaya yang bisa dilakukan hanyalah mencegah penyebaran HIV/AIDS di kawasan itu. Petugas medis didatangkan untuk melakukan pemeriksaan berkala agar penyebaran penyakit menular seksual dan HIV/AIDS bisa ditekan.

Berbagai alasan menjadi pemicu gadis-gadis belia itu terjerumus ke lembah hitam. Penjaja seks gadis berusia 14 tahun itu mengaku kondisi keluarga yang tidak harmonis membuat dunia malam menjadi pelarian. Sebelum menjadi gadis Pantura, ia sudah malang melintang sebagai gadis panggilan dari hotel ke hotel sejak satu tahun lalu.

Maraknya praktek prostitusi di Pantura sebenarnya bukan lagi hal baru. Aktivitas ini sudah lama menjadi bagian dari kehidupan warganya.

Upaya penertiban telah berulangkali dilakukan. Aparat Polres Subang baru-baru ini menangkap sejumlah pelaku prostutusi dan mucikari yang mengeksploitasi anak di bawah umur. Namun, belum adanya panti rehabilitasi, menghambat proses pembinaan para pekerja seks tersebut.

Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, dan juga angka kemiskinan yang cukup tinggi. Indonesia memiliki lebih dari empat juta anak dari keluarga miskin. Hal itulah yang membuat anak dijadikan sebagai asset keluarga. Dari kantung kantung miskin itulah lahir anak-anak yang potensial menjadi korban perdagangan manusia dan objek ekploitasi seksual.(PAG/SHA)

http://berita.liputan6.com/read/266308/prostitusi_rumahan_ala_pantura

"Wisata" Malam di Batam

Siapa yang tak kenal Batam? Kota di Kepulauan Riau itu sangat strategis, karena berada di jalur pelayaran internasional. Terlebih lagi, letaknya berbatasan langsung dengan Singapura dan juga dekat dengan Malaysia.

Hal itulah yang membuat Batam selalu ramai dengan aktivitas perdagangan dan pariwisata. Dampaknya, infrastruktur dan fasilitas hiburan di Batam pun maju pesat. Termasuk, di kalangan turis lokal atau mancanegara

Batam dikenal sebagai surga hiburan. Siang berganti malam, kota itu senantiasa menggeliat. Jika sorot lampu warna-warni mulai berpendaran, maka itu merupakan tanda bahwa kehidupan malam dimulai.

Membincangkan kehidupan malam di Batam tak bisa lepas dari kawasan Nagoya, sentra hiburan yang paling dibanjiri wisatawan. Pub alias klub malam sampai ke tempat hiburan berbau "esek-esek" sangat mudah dijumpai. Boleh dibilang surga bagi para pencari kenikmatan duniawi.

Ada panti pijat yang tidak hanya menawarkan jasa pijat, melainkan layanan lebih yang memuaskan beragam fantasi para pelancong. Ada pula karaoke atau klub malam plus-plus. Untuk dapat memuaskan nafsu, pelanggan harus bernegosiasi lebih dahulu. Kalau cocok dengan tarif antara Rp400 ribu hingga Rp600 ribu, malam yang dingin bisa saja berlanjut di kamar-kamar hotel.

Batam memang menggiurkan bagi para perempuan malam untuk mengais rupiah, bahkan dolar dari turis asing. Ironisnya, cukup banyak perempuan malam dari kalangan remaja alias bau kencur yang menjajakan kehormatannya. Tak hanya gadis lokal, disinyalir para mucikari juga menjajakan gadis-gadis belia dari luar Batam.

Selain ditampung mucikari, ada modus berbeda yang cukup mengejutkan untuk menampung remaja "siap pakai" itu, yaitu lembaga penyalur pembantu rumah tangga. Bahkan, order pembantu rumah tangga (PRT) di bawah umur bisa dengan mudah dilakukan dengan via telepon saja.

Lokasi yang juga dicurigai menjadi tempat penampungan anak di bawah umur itu adalah tempat penampungan sementara Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun, pengelola di tempat itu hanya mau berbicara soal bisnis esek-esek dengan orang yang sudah dikenal.

Cukup mudah mencari teman kencan dari kalangan gadis di bawah umur di Batam. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan para pria paruh baya asal Singapura--biasa disebut "Ape-ape"--untuk melancong ke Batam melalui beberapa pelabuhan. Harga perempuan nakal yang terbilang murah menjadi alasan Ape-ape berburu ABG di Batam.

Keprihatinan pun datang dari kalangan pemerintah. Himbauan sudah dilayangkan beberapa kali. Namun, pesan tersebut selalu dipandang sebelah mata alias tak mempan membendung keinginan para ABG nakal. Pemicunya, dolar Singapura yang telah membutakan mata mereka.

Kerusakan moral ini bukan tak bisa diperbaiki. Idealnya, perhatian dan kasih sayang keluarga akan menghindarkan gadis-gadis belia itu terperangkap dalam lembah nista. Namun yang lebih penting lagi, ada aksi dari pemerintah untuk melindungi mereka dari pihak-pihak yang berniat mengeksploitasi mereka.(ASW/SHA)


http://berita.liputan6.com/read/279871/quotwisataquot_malam_di_batam

"Jajanan" Malam ala Surabaya

Kehidupan malam di Surabaya, Jawa Timur, menyuguhkan beragam pilihan hiburan bagi para penikmatnya. Setelah seharian beraktivitas, tak perlu khawatir untuk melepaskan penat. Apapun jenis hiburan yang diinginkan, hampir pasti bisa dipenuhi.

Seperti salah satu suguhan hiburan yang identik dengan dunia malam dan kerap jadi sorotan, prostitusi. Bagi sebagian orang yang hobi berburu kesenangan, markas prostitusi yaitu lokalisasi menjadi tempat favorit. Kontroversi akan keberadaannya membuat prostitusi kerap menuai tantangan dari banyak pihak dan razia dianggap menjadi salah satu cara jitu untuk menghambat bisnis esek-esek ini semakin meluas.

Dengan berbagai alasan, seperti tak memiliki izin, ilegal, tak jarang di beberapa tempat lokalisasi ditutup. Tapi untuk petualang dunia malam sejati, masih banyak cara memperoleh hiburan serupa. Seperti ungkapan ada banyak jalan menuju Roma. Pelayanan jasa maksiat ini kemudian mencari terobosan yang cerdik. Kemajuan teknologi dimanfaatkan, bisnis syahwat pun digelar lewat dunia maya.

Bisnis esek-esek di dunia maya ternyata juga tak bertahan lama. Beberapa bulan lalu, polisi membongkar jaringan pebisnis perempuan nakal di situs jejaring sosial. Bukan PSK biasa yang dipasarkan di salah satu situs internet ini, namun pelacur yang masih bau kencur juga dijajakan.

Lebih memprihatinkan lagi, anak dibawah umur kini menjadi tersangka mucikari. Seperti yang dialami seorang remaja perempuan di Surabaya yang belum lama ini disangka telah menjual anak di bawah umur. Atas kejahatan yang disangkakan, memperdagangkan anak dibawah umur merupakan kejahatan serius dan sejumlah hukuman menanti tersangka.

Jerat hukum berlapis yang menanti para mucikari penjual jasa layanan esek-esek gadis bau kencur ternyata tak membuat gentar para mucikari. Distribusi gadis di bawah umur pada pria hidung belang tetap berlangsung. Hal ini dikarenakan permintaan yang cukup tinggi untuk mencari PSK yang masih belia.

Salah satu tempat nongkrong favorit anak anak muda di Surabaya yaitu sebuah taman di tengah kota. Kawasan ini juga menjadi sasaran mucikari yang ingin menangguk keuntungan di dunia hiburan malam. Layaknya pencari bakat, mucikari bergerilya memantau mangsanya di taman. Rayuan maut dengan iming-iming cari uang mudah jadi tips yang dilancarkan oleh mucikari.

Dunia prostitusi tak pernah statis. Belum puas hanya menjual gadis-gadis belia, jaringan penjual anak di bawah umur lalu merambah ke komoditi seks yang lebih mencengangkan, menawarkan kegadisan. Tentu saja harga yang dibandrol jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan PSK belia yang sudah tak gadis lagi. Harganya bisa mencapai jutaan rupiah, tentunya menjanjikan keuntungan berlipat ganda bagi germo yang menjualnya.

Biasanya, sindikat penjaja cinta dengan spesialisasi gadis di bawah umur ini bergerilya di pusat-pusat perbelanjaan untuk mencari klien berduit bagi para anak buahnya. Jika kesepakatan harga tercapai, fantasi si lelaki hidung belang pun terwujud.

Selanjutnya, anak yang telah dipesan diantar langung ke kamar hotel untuk dipertemukan dengan sang pelanggan. Dan transaksi pun langsung dilakukan disini. Untuk lebih meyakinkan pelanggannya, khusus untuk pesanan perempuan yang masih gadis sang germo ikut menunggu di kamar.

Meyakinkan kegadisan si anak kepada pelanggan memang tak mudah. Karena terkadang ada saja pelanggan dibohongi. Saking niatnya, jaringan penjual perawan ini terkadang mencari korban yang bisa dibohongi hingga ke luar kota.

Menjebak, adalah cara terakhir bagi sindikat penjual perawan untuk meraup keuntungan. Namun mirisnya, ia hanya diberi upah yang begitu minim untuk mengganti kegadisannya. Tapi tidak semua remaja-remaja cilik menjual kegadisannya melalui germo. Ada pula remaja cilik yang dengan sukarela ia menjual sendiri keperawanannya. Wah...wah...?(ASW)



http://berita.liputan6.com/read/302377/quotjajananquot_malam_ala_surabaya

Bisnis Seks di Balik Jeruji Penjara

Lembaga pemasyarakatan atau akrab dikenal sebagai penjara sejatinya adalah tempat menjalani masa hukuman. Ruang-ruang sel di dalamnya disesaki oleh para narapidana yang sudah mendapatkan putusan tetap atau menunggu vonis hakim.

Semua seperti diasingkan di balik terali besi untuk membayar perbuatan yang dianggap melanggar hukum. Tidak ada ingar bingar seperti kehidupan di luar penjara. Semua hanya teralis besi, tembok, dan lantai yang dingin.

Salah satu hiburan bagi penghuni penjara adalah saat jam berkunjung, yakni kedatangan sanak keluarga, kerabat, atau kekasih. Saat membesuk, semua identitas pengunjung dicatat. Barang bawaan mereka yang dinilai mencurigakan dititipkan pada petugas. Tidak mau kecolongan, petugas lembaga pemasyarakatan memeriksa semua pengunjung dengan ketat.

Demi memuaskan rasa rindu dengan orang yang disayang, tahanan diberikan ruang tunggu. Bagi yang memiliki kekasih atau sudah menikah, ajang besuk digunakan semaksimal mungkin untuk bermesraan. Ada yang berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, hingga bercumbu.

Semua memang bisa terjadi. Sekilas tidak ada yang berbeda dengan pertemuan suami dengan istrinya atau lelaki dengan kekasihnya. Namun setelah setelah disigi lebih jauh, ternyata tidak ada teman atau kerabatnya yang tengah ditahan di penjara. Dan dia adalah seorang gadun alias pekerja seks komersial (PSK).

Dari keterangan yang diperoleh, perempuan berparas molek itu mendapat panggilan khusus melayani seorang narapidana di sel penjara. Modus yang digunakan tergolong rapi dan terstruktur. Tak perlu menunggu lama, si klien yang notabene adalah napi menemui perempuan yang sudah ia pesan dan mengajak naik ke lantai dua. Di situlah terjadi transaksi antara klien dengan PSK.

Pembayaran sewa kamar pun langsung diberikan pada seorang sipir yang sempat curiga pada sang napi. Setelah transaksi pembayaran kamar selesai, sang napi menggandeng perempuannya masuk kamar seharga sekitar Rp 300 hingga Rp 400 ribu yang ternyata cukup nyaman. Merasa aman karena pintu kamar yang disewa dijaga oleh sipir penjara.

Pendekatan pun dilakukan keduanya. Saat kedekatan sudah dirasakan, cumbu rayu pun dilancarkan agar keintiman makin terasa nikmat. Waktu sewa kamar yang hanya setengah jam tidak mau disia-siakan sang napi.

Setelah waktu sewa kamar berakhir, PSK telah ditunggu oleh seorang wanita yang bertindak sebagai penghubung antara pihak penjara dan germo. Transaksi seks di dalam penjara itu pun tak mengenal waktu jam besuk pengunjung alias bisa diatur kapan saja.

Dengan demikian, berada di penjara tidak berarti memenjarakan kebutuhan biologis narapidana. Tetapi undang-undang di Indonesia belum mengakomodir kebutuhan biologis para napi, terutama yang sudah berkeluarga. Kebutuhan biologis yang tidak bisa tertahan membuat oknum di dalam penjara mengambil keuntungan, dengan membuat kamar khusus berhubungan intim pada napi dan pasangannya.

Kamar khusus tersebut tersembunyi di ruangan petugas lembaga pemasyarakatan. Dan bisnis tersebut ternyata sudah berlangsung lama. Semua bisa didapat dengan uang.

Sedangkan bagi narapidana yang tidak punya uang harus berpuas diri dengan cara lain. Melepas rindu mulai dari berbicara, berpegangan tangan, berpelukan, atau bahkan mencuri-curi kesempatan mencium pasangannya.

Beragam cara dilakukan para napi untuk memuaskan hasrat seksual mereka. Hal itu diakui para sipir penjara sebagai hal mengagumkan.

Kalau berhubungan dengan istri sah saja sudah mendapatkan masalah, para napi yang masih lajang tentulah ikut pening. Seorang wartawan yang pernah merasakan dinginnya lantai penjara, Ahmad Taufik, bercerita, semua bisa dibantu oleh kebaikan hati para sipir yang dibayar dengan sejumlah uang.

Dalam bukunya Penjara, Untold Stories, Taufik banyak berkisah tentang transaksi seks di penjara. Termasuk, pesta seks.

Fakta yang dibeberkan dalam buku penjara dibenarkan oleh mantan narapidana yang mengaku kerap melihat tahanan bisa keluar masuk sel bahkan keluar rumah tahanan (Rutan), agar bisa menyalurkan hasrat seksualnya. Semua bisa dilaksanakan dengan bantuan sipir atau petugas penjara yang telah dibayar bulanan oleh para napi atau biasa disebut sebagai bapak.

Tetapi terhadap adanya kamar khusus yang dibisniskan oleh oknum petugas rutan ditolak oleh Kepala Lapas Salemba, Jakarta. Namun jika ditemukan bukti transaksi seks di dalam penjara, Menteri Hukum dan HAM menyatakan mengambil langkah tegas.

Bantahan boleh saja dilakukan, tetapi penyelidikan independenlah yang sebenarnya harus dilakukan. Para mantan narapidana masih berharap agar pemerintah bisa mengakomodir permintaan yang bisa lebih me-manusiakan para narapidana.

Melihat kenyataan demikian, kokohnya dinding penjara ternyata tidak seseram yang dibayangkan. Keadaan tersebut juga termasuk perilaku seks yang menyimpang. Hal ini karena sulitnya narapidana untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Ditambah lagi belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang penyaluran kebutuhan biologis atau yang dikenal dengan istilah conjugal visit.

Di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan banyak negara lain, conjugal visit telah diakomodir. Ruangan khusus tersebut diberikan pada narapidana untuk menyalurkan kebutuhan biologis pada istri napi sebagai bagian dari hak asasi manusia.

Komnas HAM mengaku telah beberapa kali mendesak pemerintah agar memberikan hak tersebut pada para narapidana. Namun pihak Kementrian Hukum dan HAM menjelaskan, tengah mengkaji hal tersebut.(BJK/SHA)
http://berita.liputan6.com/read/303557/bisnis_seks_di_balik_jeruji_penjara

Selasa, 28 Juni 2011

Hati-hati, Agensi Artis Nakal Mengincar

Dunia selebritis begitu menggiurkan bagi sebagian orang. Ketenaran serta materi berlimpah dianggap begitu mudah didapat saat seseorang sudah menjadi artis. Kaum muda Tanah Air pun berbondong-bondong untuk menggapainya. Singkat kata, mereka ingin menjadi artis.

Fenomena inilah yang kemudian dimanfaatkan jasa agensi artis. Dengan menawarkan berbagai janji manis, agensi artis dapat dengan mudah merangkul para peminat profesi ini. Sebagian agensi terbukti mampu mengorbitkan seseorang menjadi artis, namun ada pula beberapa agensi nakal yang berniat jahat.

Agensi artis yang kian menjamur kerap memasang iklan di berbagai media, seperti iklan baris di surat kabar. Hampir semuanya memiliki slogan serupa yaitu janji menjadi artis dalam waktu singkat. Benarkah begitu?

Modus para agensi artis nakal terkadang begitu menyilaukan mata. Mereka biasanya langsung memberikan peran yang cukup dominan kepada calon artis, seperti pemeran pembantu di sinetron, bukan figuran. Sang korban tentu merasa senang dan mengikuti apa saja yang diperintahkan.

Saat sesi pembayaran, seseorang kerap diminta menyetor dana yang jauh lebih besar dari yang diiklankan. Di tahap ini, kadang ada beberapa orang yang mundur dan ada pula beberapa yang ngotot dan nekat membayarnya. Namun pada akhirnya, sang calon artis tidak pernah diorbitkan dan uang pembayaran pun melayang begitu saja.

Selain modus uang, agensi artis nakal terkadang menawarkan korban untuk mengeksploitasi tubuh. Para calon artis ini diminta untuk tampil syur bahkan tak berbusana saat casting. Yang lebih parah, korban diminta untuk melayani nafsu birahi para kru agensi. Parah memang.

Salah satu kejadian fenomenal terjadi beberapa tahun silam. Adegan casting iklan sabun sempat menggegerkan masyarakat karena para pemeran diminta memperagakan adegan mandi hingga nyaris bugil. Casting ini adalah jebakan sebuah agensi nakal yang menjanjikan seseorang untuk tampil di sebuah iklan sabun.

Video casting itu sempat beredar luas hingga merembet ke ranah hukum. Para pemerannya pun harus menanggung malu dan tidak mendapat apapun. Meski sejumlah agensi menyalahgunakan kewenangannya, bukan berarti impian berkarir di dunia artis adalah impian kosong belaka.

Masih cukup banyak agensi artis bermartabat yang menjalankan pekerjaannya secara profesional. Bagi agensi seperti itu, menjaga nama baik adalah hal yang paling utama. Yang juga penting adalah bagaimana seseorang dapat membatasi hasratnya sendiri untuk menjadi artis. Berambisi boleh-boleh saja, tapi jangan sampai kehilangan akal sehat ya. Makanya harus waspada.(WIL/AYB)


http://berita.liputan6.com/read/283000/hati_hati_agensi_artis_nakal_mengincar

Senin, 27 Juni 2011

Perangkap Jahat Dunia Maya

Disadari atau tidak, kehidupan masyarakat modern saat ini sangat sulit terlepas dari teknologi. Masyarakat semakin terbiasa dan akrab dengan internet, baik untuk urusan pekerjaan, bisnis, mencari informasi, atau sekadar bersosialisasi.

Kecepatan mengakses informasi tanpa kenal jarak, tuntutan gaya hidup, dan biaya yang relatif kian murah menyebabkan internet menjadi primadona. Sayangnya, tak semua konten internet berdampak baik bagi penggunanya. Jika tak bijak menggunakannya, bukan tak mungkin, penggunanya bakal terjebak dalam perangkat jahat dunia maya; asyik berselancar di situs-situs porno.

Survei Gerakan Jangan Bugil di Depan Kamera pada tahun lalu cukup mengejutkan. Indonesia ternyata berada pada urutan keempat di dunia. Tapi bukan soal melek teknologi, melainkan dalam masalah buka-membuka situs porno. Pengguna internet di Indonesia sangat senang berkunjung ke situs tersebut.

Apalagi seiring perkembangan teknologi, akses menyirap informasi dari dunia maya, tak melulu melalui perangkat komputer. Cukup menekan tombol-tombol di telepon genggam, si pengguna bisa membuka situs apapun yang dikehendaki. Celakanya, situs porno kerap menjadi tujuan.

Hal ini memang sempat memicu pemerintah memperingati vendor telepon genggam. Soalnya para vendor belum menyaring konten porno sehingga pengguna telepon genggam leluasa mengakses situs porno.

Pemerintah pun mengambil inisiatif memblokir situs porno. Itu bisa terealisasi. Namun tidak terjadi pada telepon genggam. Artinya, pemilik telepon genggam yang membuat situs porno tetap banyak.

Tak hanya itu. Pengguna juga memanfaatkan internet untuk menjajakan seks komersial di dunia maya. Setidaknya itulah yang ditemukan Tim Sigi SCTV.

Berbekal riset soal penyalahgunaan internet, sebuah forum berbau esek-esek di dunia maya kami selidiki. Mereka yang menjual diri maupun yang terlibat dalam praktik ini kami cari.

Namun, bukan berarti mudah dilakukan. Para pelaku sangat berhati-hati. Bahkan, mereka sangat selektif dalam memilih konsumen. Berulang ulang interaksi dilakukan. Tapi gagal lagi, gagal lagi. Tak ada balasan sama sekali.

Kami pun berusaha mencari celah lain, yakni menggunakan jasa rekan yang berpengalaman menembus forum esek-esek. Dari sana diperoleh informasi berharga, jika ingin mencari PSK di internet, sebaiknya melalui mucikari yang bisa diperoleh dengan menghubungi pemilik lapak di situs tersebut.

Mucikari didapat, obrolan pun mengalir. Tak hanya mengobrol di telepon, kami pun menemui Bunga--sebut saja begitu, sang mucikari yang menawarkan gadis belia di sebuah forum dunia maya. Yang mengejutkan, Bunga ternyata juga berusia belia. Jauh dari bayangan semula.

Menurut Bunga, praktik yang dijalaninya bukan semata-mata kemauannya. Sejumlah teman seusianya bahkan yang menawarkan diri. Maksudnya, mereka sendiri yang datang dan minta dipromosikan secara luas melalui situs maupun jejaring sosial.

Untuk memperlancar kegiatannya, Bunga pun memudahkan para konsumen. Dia tak ingin mengecewakan pelanggan yang seolah membeli kucing dalam karung. Untuk itu, dia bakal memasang foto asli sejumlah wanita muda. Terkadang banyak di antara mereka yang masih di bawah umur.

Area publik yang mudah diakses oleh siapa saja tak membuat Bunga gentar. Sebab, banyak cara untuk mengelabui identitas sebenarnya. Layaknya hukum permintaan dan penawaran, keberanian berbisnis perempuan belia di internet tak lepas dari adanya pihak yang memburunya.

Forum atau komunitas esek-esek memang surga bagi para pria hidung belang. Bagi mereka, berburu perempuan muda di internet untuk diajak kencan memiliki sensasi yang berbeda. Jemi--bukan nama sebenarnya, setidaknya mengakui hal tersebut.

Bukan hanya dari kota besar, informan kami juga menyebutkan bahwa banyak gadis di bawah umur di daerah yang menjajakan diri melalui dunia maya. Untuk membuktikan hal tersebut, kami mendatangi sebuah kota di Jawa Tengah.

Ternyata informasi itu benar adanya. Kami mendapatkan siswi kelas dua SMA yang menjajakkan diri di internet. Kepada kami, Kirani--bukan nama sebenarnya, terang-terangan mengaku jadi bagian dari komunitas jual beli kenikmatan di internet. Modus yang dilakukan sederhana. Mengajak calon pelanggan berbicara atau chatting di dunia maya.

Kami pun berpura-pura ingin menggunakan jasa Kirani untuk menggali cerita lebih banyak. Kelebihan dalam menjaga kerahasiaan dan identitas penggunanya jadi alasan baginya nyaman berbisnis kenikmatan melalui internet.

Kirani sangat memanfaatkan dan benar-benar memaksimalkan keberadaan situs jejaring sosial untuk mencari pelanggan. Berbekal telepon genggam dan laptop, dia mengembangkan bisnis tersebut, di sela-sela kewajibannya sebagai pelajar.

Dengan teknologi itu, Kirani mudah mendapat pelanggan. Transaksi demi transaksi pun dia lakukan. Namun, bukan berarti dia dengan mudah mengumbar nama atau foto asli di jejaring sosial. Untuk itu, Kirani cukup berhati-hati.

Sedangkan bagi Jemi, berkencan dengan gadis belia yang fotonya tak sesuai dengan wajah asli, bukanlah masalah besar. Dia bisa mengerti dan menurutnya itu adalah hal biasa. Hal tersebut sama sekali tak menyurutkan Jemi berburu para gadis belia.

Kasat Cyber Crime Polda Metro Jaya AKBP Hermawan mengatakan, maraknya situs porno di internet, termasuk praktik penjualan gadis di bawah umur, membuat polisi gerah. Sejumlah tindakan antisipatif sebenarnya sudah dilakukan. Razia demi razia juga telah dilancarkan untuk menghentikan konsumsi dan peredaran pornografi di internet.

Namun itu belum cukup menghentikan penyalahgunaan penggunaan internet. Bahkan, polisi mencatat, angka pelanggaran dan penyalahgunaan internet semacam ini terus menunjukkan peningkatan.

Pengamat informatika Donny BU menilai, tak mengherankan jika internet semakin menjadi pilihan untuk bertransaksi, termasuk dalam hal komoditi seks. Sebab, hukum ekonomi juga berlaku di sana. Walau sulit, tapi bukan tak mungkin praktik jual beli semacam itu dicegah.

Keprihatinan atas perilaku berinternet negatif mendorong Menkominfo Tifatul Sembiring menggalakkan internet sehat. Langkah itu diharapkan bisa mencegah penyalahgunaan internet sejak dini. Seperti halnya pemerintah, kami juga berharap tak ada lagi penyalahgunaan internet, khususnya dalam hal buka-membuka situs porno. Sebab, lebih banyak mudarat dari manfaatnya.(ULF)
http://berita.liputan6.com/read/324033/perangkap_jahat_dunia_maya

Facebook Jejaring Kejahatan

Korban berjatuhan akibat menggunakan situs pertemanan Facebook. Sejumlah remaja hilang atau bahkan dibunuh karena berhubungan dengan orang "asing" di dunia maya via Facebook. Media yang disebut-sebut sebagai situs jejaring sosial pun kini seolah berubah menjelma situs jerat sosial.

Awal Februari silam, remaja berusia 14 tahun Marieta Nova Triani kabur dari rumah kerabatnya di Serpong, Tangerang, Banten. Belakangan diketahui, Nova kabur bersama teman lelaki yang dikenalnya di Facebook dengan nama panggilan Arie Power. Di halaman Facebook pribadi Arie, terpampang foto Nova yang disebutnya Bundaqw.

Keluarga Nova kemudian melapor ke polisi. Tim Kejahatan dengan Kekerasan Kepolisian Daerah Metro Jaya akhirnya mengendus keberadaan Nova di rumah Arie di kawasan Jatiuwung, Tangerang. Arie pun dibekuk.

Mirip dengan kasus Nova, beberapa remaja perempuan juga menghilang dibawa kabur teman Facebook. Stefani Abelina, 15 tahun, menghilang dari rumahnya di Sidoarjo, Jawa Timur, setelah berkenalan dengan seorang pemuda lewat Facebook. Abel akhirnya ditemukan orangtuanya di sebuah warung internet di kawasan Jakarta Timur.

Seorang pria di Tangerang juga ditangkap polisi setelah menculik enam remaja perempuan yang dikenalnya dari Facebook.

Nasib Ainun Nimah lebih nahas lagi. Warga Desa Kuawaron, Kecamatan Gubug, Grobogan, Jawa Tengah, itu ditemukan tewas di Jambi, setelah menemui seorang teman Facebook. Menurut keluarga, almarhum sempat bercerita tentang calon suaminya yang dikenal lewat Facebook.

Dunia esek-esek alias prostitusi juga seolah mendapat tempat yang pas di Facebook. Dengan situs mesin pencari, mudah ditemukan grup Facebook yang menyediakan jasa pemuas napsu syahwat. Tak hanya melalui grup, pekerja seks komersial dunia maya pun memasang halaman pribadi Facebook untuk menjaring konsumen.

Pemerintah bereaksi. Kementerian Komunikasi dan Informatika mengeluarkan Rancangan Peraturan Menkominfo tentang Konten Media (RPM Konten). Permenkominfo itu akan melarang pendistribusian, transmisi, dan penyediaan akses terhadap konten-konten pornografi, sesuatu yang berlawanan dengan kesusilaan, perjudian, dan penghinaan.

Namun penerbitan RPM Konten ini langsung menuai protes pengguna internet di Tanah Air. Protes setidaknya diwakili para pengguna Facebook, yang membentuk sebuah kelompok dengan nama "Tolak RPM Konten". Hingga awal pekan silam, pendukung gerakan ini mencapai 5.519 orang.

Memang tak bisa dipungkiri. Facebook juga memiliki banyak sisi positif bagi masyarakat. Semua orang di belahan dunia manapun saling terhubunga. Kawan serta sahabat lama yang sudah lama tak diketahui kabarnya bisa ditemukan dan komunikasi bisa terjalin kembali secara intens.

Manfaat inilah yang membuat Facebook mewabah di Indonesia, seperti di kebanyakan negara lain di dunia. Khusus untuk Indonesia, pengguna situs ini tumbuh demikian cepat. Pertumbuhan pengguna Facebook asal Indonesia pun tercatat kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat. Pada awal tahun ini saja, jumlah pengguna Facebook di Indonesia mencapai 15 juta orang.

Mulai anak-anak, yang sebenarnya dilarang pengelola Facebook membuat akun, hingga remaja dan dewasa merasakan dampak positif situs jejaring sosial yang ditemukan oleh Mark Zuckerberg ini.

Ironisnya, menurut sosiolog dari Universitas Indonesia Kahardityo, jangkauan pertemanan yang meluas melampaui batas ruang dan waktu via Facebook justru cenderung membuat pengguna menjadi antisosial dengan lingkungan sosial terdekat. Banyak waktu tersita menjalin pertemanan dengan seseorang yang jauh secara geografis. Sementara hubungan dengan keluarga dan tetangga justru kian menjauh.

Pengusaha warnet juga harus mampu melindungi pengguna dari ancaman kejahatan Facebook. Seperti dikatakan Ketua Asosiasi Warnet Indonesia Irwin Day, di warnetlah biasanya seorang remaja lepas kontrol dan lupa waktu mengakses Facebook.

Namun peran orangtua dan guru pun dibutuhkan anak. Pelatihan internet untuk guru, misalnya, diharapkan memberikan bekal bagi para guru menghadapi siswa yang kecanduan Facebook. Memang sulit membendung teknologi dan arus informasi di dunia maya. Namun sudah saatnya masyarakat menggunakan situs jejaring pertemanan ini dengan lebih bijak.(ZAQ) 
http://berita.liputan6.com/read/264282/facebook_jejaring_kejahatan

Minggu, 26 Juni 2011

Walikota Singkawang Hadapi Gaib

 
TRIBUN PONTIANAK/MUHAMMAD ARIEF PRAMONO
Walikota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), Hasan Karman

WaliKota Singkawang, Kalbar, Hasan Karman, bakal menerima gelar kebangsawanan Kanjeng Raden Aryo (KRA) dari Keraton Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (26/06/2011). Bagaimana ceritanya Hasan Karman bisa dianugrahi gelar tersebut?

Ternyata Hasan Karman juga tidak tahu persis apa alasan Keraton Surakarta memberinya gelar kebangsawanan. "Bagaimana (Keraton Surakarta) melihatnya, saya tidak tahu. Selama lebih tiga tahun menjadi walikota, saya bekerja-bekerja saja," ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/06/2011).

Meski itu gelar pribadi, namun Hasan Karman menilai, penganugrahan itu tidak lepas dari jabatannya sebagai Walikota Singkawang. "Saya anggap saya menerima gelar ini atas nama Singkawang. Karena apa yang saya lakukan sebagai walikota, tidak akan berhasil tanpa respon masyarakat," katanya.

Hasan Karman mengatakan, gelar itu bukanlah dia yang meminta. Namun pihak keraton yang memberinya. Juga tidak ada imbalan apapun yang dia berikan kepada pihak keraton.

"Saya hanya mengganti biaya pakaian yang saya gunakan. Karena pakaian, termasuk blangkon, selop, dan kerisnya itu menjadi milik saya," ungkap Hasan Karman tanpa menyebutkan nominal uang pengganti perangkat pakaiannya.

Untuk kepentingan pengukuhan gelar itu, rencananya Hasan Karman berangkat ke Surakarta hari ini, Jumat (24/06/2011). Hasan Karman akan ke Surakarta didampingi istrinya Ny Elisabeth Majuyetty dan ketiga anaknya.

Menurut Hasan Karman, paling lambat pada Sabtu pagi, dia sudah harus berada di Keraton Surakarta. Dia sendiri belum tahu seperti apa ritual pengukuhan gelar itu. "Hari Sabtu itu untuk persiapan. Sore dan malamnya, mungkin ada pertemuan-pertemuan," katanya.

Saat pengukuhan, Hasan Karman akan mengenakan pakaian yang telah disediakan oleh Keraton Surakarta. Pakaian ini telah disiapkan, sekitar sebulan lalu. Ada kisah cukup menarik juga dari pakaian yang akan dikenakannya ini.

Hasan Karman menuturkan, pihak keraton sebenarnya menyediakan dua stel pakaian untuknya. Pakaian pertama dibuat setelah diukur sesuai badan pemakainya. Sedangkan pakaian kedua dibuat tanpa mengukur badan pemakainya.

Namun ternyata, pakaian hasil pengukuran badan tidak pas dengan badan Hasan Karman. Yang pas justru yang tanpa pengukuran. "Blangkon saya, jas saya, selop saya, yang sudah disiapkan keraton justru pas. Yang diukur malah tidak pas," ungkapnya.

Bagi keluarga keraton, kenyataan itu dianggap sebagai pertanda bahwa Hasan Karman telah direstui untuk menjadi keluarga Keraton Surakarta. "Keraton ini memang masih menggunakan hal-hal yang gaib. Kental sekali kejawennya. Saya ngikut saja," katanya.

Dari perangkat pakaian itu, Hasan Karman mengaku terharu dengan keris yang juga akan dikenakannya. "Keris itu dirancang khusus. Sarungnya ada gambar naga. Lagi-lagi ini soal gaib, karena setelah saya dilantik nanti, keris itu ada isinya. Jadi saya harus merawatnya," jelasnya.

Setelah gelar KRA dikukuhkan kepadanya, maka Hasan Karman resmi menjadi kerabat Keraton Surakarta dan bakal diundang untuk acara-acara kebesaran keraton. Penganugrahan gelar ini, juga membuat Hasan Karman terpikir untuk mengadakan kerjasama Singkawang-Keraton Surakarta.

Hasan Karman mengatakan, hingga saat ini belum terjalin kerjasama apapun antara Pemerintah Kota Singkawang dengan Keraton Surakarta. "Mungkin nanti akan kita kembangkan dalam bentuk kerjasama budaya," tuturnya.

Istri Hasan Karman, Elisabeth Majuyetty, mengaku sama sekali tidak mengira suaminya akan dianugrahi gelar KRA oleh Keraton Surakarta. "Bagi saya, gelar ini adalah anugrah dari Allah yang maha pengasih," kata wanita yang akrab disapa Emma ini.

Emma mengaku cukup sulit menggambarkan perasaannya, sebelum anugrah itu dikukuhkan kepada suaminya. "Ini surprise bagi saya. Ini bukan hal yang menggembirakan atau membahagiakan, ya surprise aja. Karena ini belum dilaksanakan, seluruh perasaan itu belum saya dapatkan," ungkapnya.

Sebagai pendamping, Emma dana ketiga anaknya akan mengenakan pakaian kebaya khas Indonesia, yang disiapkannya sendiri. "Kalau yang saya pakai itu, jahit sendiri (bukan dari keraton). Kalau anak-anak, menggunakan yang sudah ada," ujarnya.

Meski dia menilai suaminya telah berbuat yang terbaik sebagai Wali Kota maupun kepala rumah tangga, namun Emma berharap ada perubahan yang lebih baik pada diri Hasan Karman, setelah menyandang gelar kebangsawanan dari Keraton Surakarta itu.

Penulis : M Arief Pramono
Editor : Marlen Sitinjak
Sumber : Tribun Pontianak

http://pontianak.tribunnews.com/2011/06/23/walikota-singkawang-hadapi-gaib

Raden Kanjeng Aryo Hasan Karman

Nama Walikota Singkawang, Hasan Karman, tambah mentereng. Di depan namanya ada gelar bangsawan Surakarta.

Gelar itu bakal disandang Hasan Karman pada 26 Juni mendatang menyandang gelar kebangsawanan dari Keraton Surakarta. Namanya pada tanggal itu berubah menjadi Kanjeng Raden Aryo Hasan Karman.

Utusan Keraton Keluarga Besar dan Duta Budaya Keraton Surakarta Hadiningrat, KRT Latief Diponegoro, menjelaskan, pengukuhan gelar itu akan dilakukan di Keraton Surakarta, 26 Juni.

Latief mengatakan, Keraton Surakarta Hadiningrat merupakan penerus Kerajaan Majapahit dan Mataram. Keraton ini merupakan komunitas budaya yang selalu menjunjung tinggi dan tetap mempertahankan pola-pola budaya tradisional yang dalam perjalanan mampu menjadi penyangga kebudayaan nasional.

"Salah satu acara adat yang terbesar adalah Tingalan Jumenengandalem (ulang tahun kenaikan takhta raja). Kami Keraton Surakarta Hadingrat mengundang Walikota Singkawang mengikuti prosesi acara adat Ulang Tahun Kenaikan Takhta Raja SISKS Paku Buwono XIII," jelasnya.

Selain ulang tahun, Hasan Karman juga mengikuti prosesi penganugerahan gelar bangsawan. Dengan gelar itu, Hasan Karman menjadi bagian keluarga besar Keraton Surakarta Hadiningrat.

Pemberian gelar itu menurut Latief, setelah melalui kajian terhadap latar belakang dan pengabdian Hasan Karman sebagai pemimpin dan pribadi. Kajian itu menilai Hasan Karman sangat layak memperoleh gelar bangsawan Kanjeng Raden Aryo.

Penganugerahan gelar itu juga melalui musyawarah Keraton Surakarta. Satu penilaian kelayakan, lanjut Latief, Walikota Singkawang dinilai memiliki andil besar dalam bidang kebudayaan dan adat istiadat di Singkawang.

Alasan lain, gelar Kanjeng Raden Aryo dianugerahkan dengan harapan Hasan Karman bisa meningkatkan tumbuh dan kembangnya budaya, adat istiadat masyarakat Singkawang.

"Kami berharap antara Singkawang dan Kesultanan Surakarta bisa menjalin hubungan serta kerja sama yang baik dalam segala bidang.” ucap Latief.

Walikota Singkawang, Hasan Karman mengaku bahagia mendapat kepercayaan dari Keraton Surakarta menyandang gelar Kanjeng Raden Aryo. "Tiga tahun mereka memantau kepemimpinan saya, dan mereka anggap layak menerima gelar tersebut," jelasnya.

Setelah mendapatkan gelar tersebut dirinya masuk dalam kekerabatan Keraton Surakarta dan berhak mengikuti rangkaian acara keraton.


http://kalbar-online.com/news/ekalbar/singkawang/raden-kanjeng-aryo-hasan-karman

Hasan Karman Mayor of SIngkawang

20 Jam Tangan Termahal di Dunia

Inilah deretan jam tangan dengan harga paling mahal di dunia, dibuat dengan jumlah yang sangat terbatas, mungkin beberapa dari merek yang sudah Anda kenal. Mari kita simak bersama daftar 12 jam tangan termahal di dunia yang dikutip ruanghati.com dari harian Business Week berikut ini

20. Baume & Mercier
William Baume Flying Tourbillion
Price: $75,000*
Dibuat hanya 10 unit saja untuk edisi ini

Jam Tangan Termahal Di Dunia


19. Tag Heuer (Milik Moët Hennessy Louis Vuitton)
Monaco V4 (Dengan bingkai platinum
Price: $80,000
Dibuat hanya 150 unit diseluruh dunia untuk tipe ini


Jam Tangan Termahal Di Dunia


18. JeanRichard
Paramount Tourbillion Linear Power Reserve
Price: $128,000
Dengan 18 karat emas putih dan kulit buaya


Jam Tangan Termahal Di Dunia


16. Glashütte Original
Julius Assmann 4 in white gold
Price: $161,000
Berbahan gabungan Red Gold dan Rose Gold


Jam Tangan Termahal di Dunia


15. Porsche Design
Indicator P´6910 in rose gold
Price: $225,000
Dibuat dengan Rose GOld dan lapisan PVD Titanium


Jam Tangan Termahal di Dunia


14. Panerai
L’Astronomo Luminor Tourbillion 1950 Equation of Time in rose gold
Price: $235,000
Dibuat hanya 30 unit saja untuk edisi ini, dilengkapi dengan indikator matahari terbit dan terbenam


Jam Tangan Termahal di Dunia


13. Breitling
Grande Complication
Price: $280,716
Dengan 18 Karat Emas Kuning dan berbagai indikator unik dibuat produsen mobil mewah Bentley

Jam Tangan Termahal di Dunia


12. IWC
Grande Complication
Price: $318,000
Dibuat dengan gabungan Platinum dan Brecelet hanya diproduksi 50 unit

Jam Tangan Termahal di Dunia


11. Concord
C1 Tourbillion Gravity
Price: $320,000
Dibuat dengan 18 karat emas mampu bertahan di kedalaman air 30 meter

Jam Tangan Termahal di Dunia


10. Montblanc
Grand Tourbillion Heures Mysterieuses in platinum
Price: $365,750
Ada 2 versi yaitu yang terbuat dari emas putih dan emas merah dimana diproduksi hanya 8 unit saja untuk edisi ini

Jam Tangan Termahal di Dunia


9. Chopard
Secret
Price: $508,000
Bertatahkan berlian dan hanya diproduksi 2 unit saja untuk koleksi pribadi

Jam Tangan Termahal di Dunia


8. A. Lange & Söhne
Tourbograph “Pour le Mérite”
Price: $508,900
Hanya diproduksi 50 unit dengan memiliki dua Chronograph

Jam Tangan Termahal di Dunia


7. de Grisogono
Meccanico dG S25D
Price: $590,000
Diproduksi hanya 20 unit berbahan emas pink dan bertatahkan berlian

Jam Tangan Termahal di Dunia


6. Greubel Forsey
Quadruple Tourbillion
Price: $690,000
Memiliki 2 Tourbillion dan berbahan platinum serta kulit buaya

Jam Tangan Termahal di Dunia


5. Vacheron Constantin
Malte Tourbillion Regulator
Price: $700,000
Memiliki kombinasi 263 karat berlian dan 274 karat berlian

Jam Tangan Termahal di Dunia


4. Omega
Constellation Baguette
Price: $708,742
Memiliki 457 butir berlian diatasnya berjumlah 30 karat, dengan bingkai emas putih

Jam Tangan Termahal di Dunia


3. Breguet
Classique 5349 Grande Complication
Price: $755,000
Dibuat oleh Swatch dengan dasar berlian serta emas putih

Jam Tangan Termahal di Dunia


2. Audemars Piguet
Jules Audemars Grande Complication
Price: $780,600
Terbuat dari case titanium memiliki banyak indikator dari detik menit hinga fase bulan

Jam Tangan Termahal di Dunia


2. Jacob & Co.
Crystal Tourbillion
Price: $900,000
Gabungan emas putih dan 17,45 karat berlian juga kristal

Jam Tangan Termahal di Dunia


1. Hublot
Million $ Black Caviar Bang
Price: $1,000,000
Inilah yang termahal dengan jumlah 544 berlian hitam khusus total 34,5 karat dibuat tahun 1980 oleh Moët Hennessy Louis Vuitton.

Jam Tangan Termahal di Dunia

http://terselubung.blogspot.com/2010/11/20-jam-tangan-termahal-di-dunia.html