Rabu, 15 Juni 2011

Nyontek? Itu Budaya, Nyadur Masal? Itu Yang Bahaya

Ehm... kayanya lagi pada liburan nie hhe... atau ada yang udah siap-siap buat malem mingguan kali ya? haha... Weh lha sampean dewe ndak kemana-mana toh kang? kebetulan saya malah udah capek ngeliatin pameran HP di Indonesia International Communication Expo & Conference (ICC) dari tadi pagi, jadi malem ini kayanya saya mendingan istirahat dirumah aja deh wkwkwk... itung-itung ng'refresh tenaga sambil Blogging :D

Balik ke inti postingan malem ini, seperti judulnya saya emank pengen ng'bahas tentang wajah Pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang menurut saya, masih jauh dibawah harapan dan janji yang selalu diucapkan pemerintah. Ya, Biarpun kadang saya pun ngerasa bangga dikala putra-putri bangsa berhasil mengharumkan nama Indonesia dikancah Internasional lewat ilmu dan keahlian mereka :D

But, disatu sisi saya punya ironi tersendiri tentang satu kata penting yang terlalu dianggap biasa, yang bahkan saking biasanya udah dianggap sebagai budaya yang gak perlu dirubah atau diperbaiki haha... Yupz, saya yakin anda semua tau kata apa yang saya maksudkan disini. Kata keramat yang sering dianggap sebagai Jimat keberuntungan untuk mendapatkan sebuah coretan tinta bernama nilai...

Nyontek, Itu kata yang saya maksudkan disini, dan saya yakin gak ada satu pun diantara anda yang gak pernah denger kata "Nyontek". Bahkan secara pribadi, saya sih setuju-setuju aja klo nyontek dijadikan sebagai "Budaya Bangsa", karena klo dalam hal ini kita mencontoh dari China, terbukti kan semua Produk Bajakan China dapat kita nikmati di Indonesia, dan sekalipun kita tau itu Produk Contekan dari negara maju toh kita tetep menghargai produk dari China dan tetep menggunakannya kan? haha... So, disatu sisi Nyontek ya emank gak apa-apa klo tujuannya untuk berkembang...

Beberapa hari yang lalu, secara gak sengaja saya sempet nonton sebuah Berita di salah satu Stasiun TV Swasta yang saya lupa TV apaan, Berita yang sempat membuat saya berdecak kagum karena jujur aja baru kali ini saya denger berita Absurd kaya gini. Tau berita tentang apa? Itu adalah berita tentang Sebuah keluarga di Surabaya, Jawa Timur yang terpaksa diungsikan atau bahkan diasingkan sementara setelah keluarga ini melaporkan sebuah tindak kecurangan di sebuah sekolah dasar dimana anaknya bersekolah.

Keluarga ini (Siami dan Widodo, serta anak mereka AL), bahkan mendapat perlakuan kasar dari sejumlah Wali Murid yang tidak terima atas pelaporan kegiatan "Nyontek Masal" yang dilakukan tenaga pengajar di SDN Gadel II Surabaya, Jawa Timur. Dan gak tanggung-tanggung, perbuatan yang seharusnya layak untuk diapresiasi dan dipuji itu justru dianggap para Wali Murid sebagai tindakan Sok Heroik yang malah berujung pada pengusiran terhadap satu keluarga tersebut.

Dan hingga saat ini, keluarga Siami dan Widodo terpaksa mengungsi di rumah saudaranya dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, padahal biarpun gak salah sama sekali, mereka berdua udah sempet minta maaf kepada seluruh Wali Murid *Uedaan tenann

Hem... biarpun diawal tadi saya katakan secara Pribadi saya setuju-setuju aja klo Nyontek dijadikan sebagai "Budaya", tapi gak pernah sedikitpun saya negasin Bahwa Nyontek itu sama kaya Nyadur. Karena buat saya kedua kata itu, jelas punya makna yang berbeda.

Ketika Nyontek Dijadikan sebagai Budaya, bukan berarti kita harus selalu tergantung kepada orang lain dan hanya duduk menunggu mereka selesai, karena Nyontek yang saya maksudkan disini lebih kepada karena kita ingin tau maka kita melihat hasil pekerjaan orang lain, dan kita pun gak harus menelan mentah-mentah Hasil yang didapat orang lain itu, melainkan disini kita pun ikut menanyakan cara mendapatkan hasil itu serta berusaha mengembangkan, itu kenapa diawal tadi saya mengambil Contoh negara China sebagai patokan. Karena mustahil kita bisa nyiptain sesuatu klo kita gak pernah dapet gambaran tentang apa yang mau kita buat.

Dan beda sama "Nyontek", Nyadur buat saya punya derajat paling rendah yang sebisa mungkin alangkah baiknya gak perlu dilakukan ataupun diajarkan sejak dini. Karena dinilai dari segi apapun buat saya itu Penjiplakan secara utuh yang cuma mengajarkan budaya Instan dari sebuah keberhasilan yang menurut saya justru sangat berbahaya. Kenapa saya katakan berbahaya? karena sekali aja seseorang diajarkan untuk menyadur, dia udah gak akan mau berusaha mencapai sesuatu dengan usahanya sendiri, dan ini yang jelas salah dan gak boleh dibudayakan.

Dan dalam kasus, Nyontek Masal di Jawa Timur ini, saya pribadi lebih suka menyebutnya sebagai Kasus "Nyadur Masal", karena disini ditengah Ujian Nasional tingkat SD, kepala sekolah serta beberapa pengajar justru menyuruh para siswa yang pintar untuk memberikan Contekan kepada teman-temannya yang dianggap kurang pintar agar sekolah itu Lulus 100%. Dan bisa anda bayangkan ditengah Ujian yang dijadwalkan selalu dalam keadaan tenang, gak mungkin banget kan siswa yang abis nyontek tiba-tiba minta diajarin cara mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang diujikan tersebut? yang setelah itu dia nyoba mengerjakan soal itu sendiri untuk mengecek kebenaran jawaban yang telah disalinnya? Nha, itu yang saya katakan bahaya, karena disini para siswa justru diajarkan kebiasaan mencuri pekerjaan orang lain, bukan mencari tau bagaimana orang lain bisa menyelesaikan pekerjaannya.

Terakhir, biarpun mungkin ada diantara anda yang gak sependapat dengan saya dan lebih menganggap kegiatan Nyontek dan Nyadur sebagai perbuatan yang sama dan gak seharusnya dilakukan. Saya tetap pada pandangan awal saya, Bahwa Nyontek itu bukan sesuatu yang salah jika dilakukan dengan tujuan mempelajari dan mendapatkan hasil yang lebih baik, dan sebaliknya Nyadur, itu adalah Perbuatan bahaya yang sebisa mungkin gak perlu diajarkan kepada anak-anak.

Dan sebelum benar-benar pamit, kaya biasa, kita Bersulang dulu... Cheeerrrsss....(Glek...glek...glek..)...

 http://dj-site.blogspot.com/2011/06/nyontek-itu-budaya-nyadur-masal-itu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar