http://i187.photobucket.com/albums/x289/Matureo/2012-movie-431x300-1.jpg
Beberapa minggu yang lalu saya menyempatkan waktu untuk menonton film 2012 yang katanya menghebohkan itu. Saking hebohnya, saya harus memesan tiket 1 minggu sebelumnya lewat seorang kenalan. Saking hebohnya juga, film ini dipadati pengunjung di studio XXI Manado Town Square dengan antrian panjang untuk mendapatkan tiket seperti antrian mendapatkan sembako. Kebanyakan memang anak muda, tapi terlihat juga bapak-bapak, ibu-ibu, oom-oom, tante-tante. Memang magnet 2012 luar biasa. Selama 2 jam lebih, film garapan sutradara Roland Emmerich itu membuat adrenalin meningkat dengan adegan-adegan spektakuler. Ketika adegan pemeran utama John Cusack yang memerankan tokoh Jackson Curtis berusaha melindungi keluarganya dari goncangan gempa bumi, gedung-gedung yang runtuh dan ledakan bola api dalam sebuah penyelamatan diri dari kota LA yang sedang hancur, teriakan-teriakan histeris entah takut, takjub, dan ekspresi-epkspresi lainnya dari penonton seakan membuat suasana kota LA berpindah ke dalam studio XXI. Well, setidaknya beberapa kali, mungkin entah keberapa kalinya, sekelompok mahasiswi yang duduk di bagian belakang tempat duduk saya menjerit histeris dengan mengucapkan nama Tuhan, seperti: "Oh, Tuhan... "God, seram sekali", "Darah Yesus" , "Ya Allah", dan entah sebutan-sebutan lainnya. Seumur-umur saya menonton di bioskop, mungkin baru kali ini nama Tuhan disebutkan dengan lantang tanpa malu-malu. Lihat saja ekspresi dan komentar orang-orang yang baru selesai menonton film 2012. " Oh Tuhan, bagitu kang kalo dunia mo kiamat! " (Oh Tuhan mungkin begitu ya kalau dunia akan kiamat), ucap seorang pelajar dengan dialeg Manado yang khas. Seorang temannya bahkan menjawab dengan lebih tegas, "Torang so musti bertobat jo kong banyak berdoa, kiamat so dekat!" (Kita harus bertobat, banyak berdoa karena kiamat sudah dekat). Komentar yang polos, spontan dan menimbulkan pertanyaan dalam diri saya sampai saat ini, benarkah kiamat sudah dekat? Ah, Roland Emmerich, sang master film bencana memang luar biasa (saya katakan master film bencana karena ia juga sukses dengan Independence Day dan The Day After Tommorow).
Okhay, kembali ke inti pertanyaannya, benarkah kiamat sudah dekat? Ini pertanyaan yang bukan baru sekarang diperdebatkan. Ajaran agama, ramalan, tafsiran, sampai penelitian dengan teknologi tinggi berusaha membuka tabir misteri kapan kiamat akan datang. Seperti film 2012 tadi, bahwa berdasarkan ramalan suku Maya Kuno bahwa dunia akan berakhir pada tahun 2012. Tidak sedikit pula kita menemukan sekte-sekte dan aliran—aliran yang muncul karena percaya hari kiamat akan tiba. Saya sengaja menaruh judul tulisan diatas dengan angka-angka tahun bukan tanpa alasan mendasar. Itu hasil pencarian saya di internet ataukah sumber-sumber lainnya dalam hubungannya dengan ramalan-ramalan kiamat, bukan karena mau menyaingi Dan Brown dengan simbol-simbol angka pada novel Da Vinci Code.
Tahun 1979, dunia waktu itu sempat dibuat heboh dengan bunuh diri massal dalam insiden People Temple di Guyana oleh Jim Jones bersama pengikutnya dengan meminum soft drink rasa sianida. Amit-amit dah !, perusahaan mana tuh yang mau mensponsori dan memproduksi soft drink rasa sianida? Gokil! Yang pasti, karena mereka percaya, hari kiamat dan penghakiman terakhir akan tiba saat itu juga. Nah, akhirnya tidak terbukti. Mungkin kalau dapat saya bayangkan Jim Jones dan pengikutnya sekarang sedang menonton film 2012 di atas sana sambil minum soft drink rasa sianida dan pop corn rasa belerang. Hahaha... don’t try this at home!
Ada juga kasus David Koresh pada tanggal 19 April 1993 bersama 85 pengikutnya bunuh diri massal di sebelah timur kota Waco, Texas AS. kiamat. Setahun berikutnya, 5 oktober 1994, anggota Ordo Kenisah Matahari bunuh diri di kota Cherry Distrik Valais, barat daya Swiss. Bulan Maret 1997, 39 orang anggota Sekte Gerbang Surga bersama pimpinannya Marshall Applewhite bunuh diri massal di sebuah rumah mewah Rancho Santa Fe, California AS. Pada era awal tahun millennium, 19 Maret (sialnya ini tanggal ulang tahun saya) 2000, terjadi peristiwa bunuh diri massal, 330 anggota sekte Gerakan Pemulihan Sepuluh Perintah Allah tewas dengan cara membakar diri dalam gereja di kota kecil Kanungu, Kampala, Uganda. Mereka meramalkan kiamat akan datang pada tanggal 31 Desember 1999 dan kemudian di ralat lagi, entah lewat siaran pers dan sebagainya menjadi 31 Desember 2000.
Yang saya ingat, pada tahun 1999, sempat heboh dengan isu dunia akan dipenuhi kegelapan pada detik 9, menit 9, jam 9, tanggal 9, bulan 9, tahun 1999. Sempat percaya juga, menyempatkan diri masuk kamar, bakar lilin, berdoa, mohon dosa-dosa dibersihkan dan setelah itu? Teng, teng, teng, teng…...bunyi tiang listrik dimana-dimana karena waktu itu saya sementara di Ambon dalam situasi kerusuhan. Bawa pakaian seadanya untuk menyelamatkan diri. Tidak ada kegelapan, yang ada hanya bunyi rentetan senjata, ledakan bom molotof dan kepulan asap membuat suasana kota Ambon saat itu sangat mencekam. Kiamatkah? Mungkin kondisi saat itu bisa dibenarkan. Tapi sampai saat ini, keadaan kota Ambon dan sekitarnya berangsur-angsur pulih.
Nah, kasus-kasus bahwa orang akan percaya kiamat akan datang dengan membuat sekte-sekte dan aliran-aliran sesat juga terjadi di negara kita ini, yang katanya sangat religius. Masih ingat dengan kasus Pondok Nabi di Bandung pada tahun 2003? Ya, kasus yang sempat menghebohkan tanah air dimana Mangapin Sibuea bersama para pengikutnya yakin bahwa kiamat akan datang pada jam 3 sore, tanggal 10 November 2003. Entah apa alasannya tanggal 10 November dipilih sebagai hari penghakiman terakhir, namun akhirnya kiamat benar-benar datang untuk Mangapin, karena diwaktu dan saat yang ia ramalkan, palu sidang ketua Pengadilan Negeri Bale Kabupaten Bandung di ketok untuk memulai persidangannya. Hehehe... Selain itu, masih ada juga kasus seperti Lia Eden yang mengklaim dirinya sebagai titisan malaikat Jibriel. Sampai saat ini, aliran-aliran dan sekte-sekte karena penghakiman terakhir (kiamat) tumbuh bak jamur dimana-mana.
Apapun itu bentuk-bentuk ramalan dan prediksi tentang kiamat akan datang, sebaiknya kita sikapi dengan bijak. Sebelum film 2012, Earthquake, Independence Day, The Day After Tommorow dan film-film sejenisnya tentang bencana alam dan gambaran kiamat di visualisasikan, sebenarnya dunia ini secara realitas telah menjadi sebuah film dengan sendirinya bagi kehidupan kita. Bencana alam, peperangan, kemiskinan, kelaparan, pertikaian telah menjadi potret dan rangkaian rol-rol film yang entah sampai kapan akan habis. Hidup adalah misteri dan selalu menjadi rahasia Tuhan yang kita tidak pernah tahu apa yang terjadi detik ini, hari ini, esok, lusa dan seterusnya. Jadi, kita tidak pernah tahu kapan kiamat akan datang, tetapi kita sudah seringkali diingatkan oleh alam dan sekitarnya. Sebaiknya berjaga-jaga senantiasa, dengan mengisi hidup ini dengan hal-hal yang bermakna. Tidak ada pencuri yang datang dengan memberitahu kedatangannya terlebih dahulu. Begitu kan? Mari berdoa untuk dunia ini!
http://www.kulinet.com/baca/1979-1993-1999-2003-2012-kiamat-/1167/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar