Iran diperkirakan sudah berkemampuan untuk menghantam sebagian besar wilayah Eropa dan bahkan Inggris dengan rudal balistiknya, bahkan meskipun senjata-senjata itu belum diujicoba kemampuannya, kata kepala pertahanan rudal Pentagon di sini Senin.
“Saya pribadi meyakini, berdasarkan apa yang pernah saya lihat, bahwa mulai sekarang Iran telah berkemampuan untuk mencapai sebagian besar dari wilayah Eropa, meskipun mereka belum pernah mendemonstrasikannya,” kata Letjen Henry Obering, dalam wawancara dengan kantor berita DPA.
Perkiraan Dinas intelijen AS menyebutkan Iran akan memiliki kemampuan menggempur AS pada 2015. Namun, perkembangan cepat iptek negara Islam itu menjadi perhatian penting Washington untuk segera menyelesaikan perjanjian-perjanjiannya dengan dua negara Eropa Timur, kata Obering.
“Hal itu menjadi salah satu persoalan yang sangat kami cemaskan,” tuturnya.
Republik Czech dan AS telah menuntaskan satu perjanjian untuk menjadi lokasi penempatan radar. Kesepatan tersebut ditangguhkan ratifikasinya oleh parlemen di Praha.
Washington dan Warsawa masih berusaha menyelesaikan perjanjian untuk pangkalan bagi 10 radar pencegat rudal di Polandia. Perundingan-perundingan terkendala oleh tuntutan-tuntutan bahwa AS harus menanamkan modalnya lebih banyak di dalam pertahanan udara Polandia.
Proses panjang dengan Polandia tidak sampai menyebabkan penundaan besar dalam jadwal pengiriman satu atau dua radar pencegat pada 2011, dan pemasangan sepenuhnya pada 2013, kata Obering.
“Kami memang akan melangkah lebih lambat ketimbang yang kami perkirakan,” katanya.
Rusia juga menentang keras digelarnya radar anti-rudal dan menentang target-target AS di Czech dan Polandia sebagai lokasi penempatan radar tersebut.
AS mengatakan, bahwa sistem itu terlalu kecil untuk merongrong strategi pengelakan Moskow.
Media Rusia, Senin, melaporkan pihak militer telah mempertimbangkan apakah perkembangan itu akan menghidupkan kembali Perang Dingin, seperti melanjutkan penerbangan-penerbangan pesawat pembom ke Kuba sebagai balasan atas rencana pertahanan rudal AS untuk Eropa.
Tetapi Obering mengatakan, komentar-komentar dari Rusia itu merupakan contoh lain dari taktik ketakutan akan Perang Dingin yang dipergunakan Kremlin, dalam upayanya mencegah pengiriman perisai rudal tersebut.
Badan Pertahanan Rudal AS akan mulai melakukan ujicoba atas radar pencegat itu pada tahun 2009, dan rencana pengetesan pada tahun 2010 dan 2011, tuturnya. (Antara)
http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2008/07/23/cia-london-masuk-jangkauan-rudal-iran-dan-2015-sudah-sampai-washington/
“Saya pribadi meyakini, berdasarkan apa yang pernah saya lihat, bahwa mulai sekarang Iran telah berkemampuan untuk mencapai sebagian besar dari wilayah Eropa, meskipun mereka belum pernah mendemonstrasikannya,” kata Letjen Henry Obering, dalam wawancara dengan kantor berita DPA.
“Menurut intelijen AS, inilah koleksi persenjaaan rudal Iran saat ini.
Padahal bisa jadi sudah lebih lho …! …“
Padahal bisa jadi sudah lebih lho …! …“
“Hal itu menjadi salah satu persoalan yang sangat kami cemaskan,” tuturnya.
Republik Czech dan AS telah menuntaskan satu perjanjian untuk menjadi lokasi penempatan radar. Kesepatan tersebut ditangguhkan ratifikasinya oleh parlemen di Praha.
Washington dan Warsawa masih berusaha menyelesaikan perjanjian untuk pangkalan bagi 10 radar pencegat rudal di Polandia. Perundingan-perundingan terkendala oleh tuntutan-tuntutan bahwa AS harus menanamkan modalnya lebih banyak di dalam pertahanan udara Polandia.
Proses panjang dengan Polandia tidak sampai menyebabkan penundaan besar dalam jadwal pengiriman satu atau dua radar pencegat pada 2011, dan pemasangan sepenuhnya pada 2013, kata Obering.
“Kami memang akan melangkah lebih lambat ketimbang yang kami perkirakan,” katanya.
Rusia juga menentang keras digelarnya radar anti-rudal dan menentang target-target AS di Czech dan Polandia sebagai lokasi penempatan radar tersebut.
AS mengatakan, bahwa sistem itu terlalu kecil untuk merongrong strategi pengelakan Moskow.
Media Rusia, Senin, melaporkan pihak militer telah mempertimbangkan apakah perkembangan itu akan menghidupkan kembali Perang Dingin, seperti melanjutkan penerbangan-penerbangan pesawat pembom ke Kuba sebagai balasan atas rencana pertahanan rudal AS untuk Eropa.
Tetapi Obering mengatakan, komentar-komentar dari Rusia itu merupakan contoh lain dari taktik ketakutan akan Perang Dingin yang dipergunakan Kremlin, dalam upayanya mencegah pengiriman perisai rudal tersebut.
Badan Pertahanan Rudal AS akan mulai melakukan ujicoba atas radar pencegat itu pada tahun 2009, dan rencana pengetesan pada tahun 2010 dan 2011, tuturnya. (Antara)
http://musadiqmarhaban.wordpress.com/2008/07/23/cia-london-masuk-jangkauan-rudal-iran-dan-2015-sudah-sampai-washington/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar