Rusia Siagakan Kendaraan Tempur di Dekat Perbatasan Ukrania - Rusia telah mengerahkan sejumlah besar armada tempurnya, terutama mobil lapis baja atau tank ke perbatasan dengan Eropa untuk menanggapi penembakan mematikan di sana.
Tank-tank dari Moskwa itu dikerahkan di sepanjang perbatasan Crimea utara, Ukraina timur, yang dianeksasi Rusia pada Maret 2014.
Pergerakan tank pasukan Presiden Valdimir Putin itu, seperti dilaporkan Express.co.uk, Senin (8/8/2016), menimbulkan kekhawatiran bahwa invasi ke Eropa sudah dekat.
Telah dilaporkan sebelumnya bahwa tank-tank Rusia itu terlihat bergerak masuk ke teritori jajahannya di Semenanjung Crimea.
Para saksi mata juga melaporkan, sejumlah besar kendaraan tempur, seperti tank, milik militer Rusia telah disiagakan di dekat kota Dzhankoy dan Armyansk di Crimea utara, dekat perbatasan dengan Ukraina.
Norman Dzhelalov, Wakil Ketua Tatar Majelis Tatar Crimea (CTM), mewakili kelompok etnis Tatar di Semenanjung Crimea, mengklaim di akun Facebook-nya bahwa tank-tank telah tiba.
Dzhelalov menulis, "Para saksi melaporkan bahwa sekelompok besar senjata militer Rusia telah ditempatkan di dekat Armyansk and Dzhankoy”.
"Dzhankoy telah dikepung oleh tentara dengan tank dan peralatan lainnya."
Video rekaman menunjukkan, truk-truk lapis baja Rusia dan truk pengangkut pasukannya sebagai bagian dari konvoi besar militer Rusia tampak lalu-lalang di jalan.
Rekaman yang diunggah ke situs Youtube menunjukkan kendaraan perang Rusia itu bergerak melewati kota Kerch di dekat perbatasan Rusia.
Rusia juga menutup pos-pos pemeriksaan di sepanjang perbatasan Crimea dengan Ukraina sejak Minggu (7/8/2016) pagi..
"Otoritas yang diduduki Rusia telah menghentikan, untuk alasan yang tidak diketahui, pelayanan kepada warga dan kendaraan melintasi perbatasan wilayah administrasi dengan Crimea," demikian media center Ukraina.
Seorang wartawan lokal juga melaporkan baku tembak mematikan telah terjadi di dekat kota perbatasan, Krasnoperekopsk.
Situs berita Rusia, All Crimea, melaporkan kejadian tentang tewasnya satu orang yang diduga warga Rusia pada hari Minggu.
Media itu menuding Ukraina berusaha menyusup masuk ke Semenanjung Crimea yang dijajah Rusia.
Vladislav Seleznyov, juru bicara tentara Ukraina, menuduh Rusia membuat klaim "provokatif dan tidak benar".
"Kami memantau semua proses yang terjadi di wilayah Crimea yang dicaplok Rusia dan akan merespons dengan cara yang pantas atas setiap aksi yang agresif."
Sumber : http://artileri-news.blogspot.co.id/