Tips & Pelajaran Dari Mario Teguh Golden Ways 11 Januari 2009 : Tombo Ati
Kategori : Pengembangan Diri, Review Tags: Golden Ways, Kebijaksanaan, Mario Teguh, Quote, Review, TV , Pada 12 Jan 2009 oleh Fikri Rasyid
Yep. Kembali lagi di review acara TV favorit saya. Mario Teguh Golden Ways. Meskipun tadi malam ada beberapa hal di luar dugaan yang mengakibatkan terlewatnya beberapa poin di awal, tapi syukurlah saya masih sempat menontonnya.
Topik tadi malam adalah “Tombo Ati” alias Obat Hati. Beberapa pekan yang lalu saya membaca buku – buku karangan Agus Mustofa yang menekankan pentingnya hati untuk “masa depan di kehidupan yang akan datang” dari sisi sains, dan kini di bahas oleh Pak Mario Teguh. hoho, how come.
Anyway, Ini dia poin – poin dari Mario Teguh Golden Ways edisi 11 Januari 2009 : Tombo Ati
Jika anda menasehatkan sesuatu yang belum pernah anda lakukan, cepat atau lambat anda akan diuji dengan apa yang anda nasehati. Nasehatkan tentang kesabaran, maka kesabaran anda akan diuji. Mengapa hal ini terjadi? Karena Tuhan begitu menyayangi manusia. Dia tidak ingin manusia menasehatkan sesuatu yang belum dirasakannya. Tuhan memurnikan manusia.
Orang yang menghindari kesalahan, tidak akan tumbuh
Nikmatilah setiap proses kehidupan
Bagaimana menjaga perilaku positif, sedangkan lingkungan negatif?
Orang lain adalah cermin. Ada dua jenis : cermin baik dan buruk. Cermin buruk, sebaik apapun diri kita, akan tetap memantulkan gambar diri yang bengkok. Itulah mengapa anda perlu bergaul dengan lingkungan yang baik
Budi Pekerti adalah timdakan baik yang didasari oleh tujuan yang baik. Tujuan kemanusiaan dari budi pekerti adalah agar anda berguna bagi sesama. Tujuan keTuhanan dari budi pekerti adalah agar anda menjadi kekasih Tuhan
Jika hidup dan matiku untuk Tuhan, untuk saya apa? Anda dapat apa yang Tuhan miliki.
Kebesaran orang bukan ditentukan oleh besar kecil tubuhnya, melainkan besar kecil hatinya
Tidak mungkin ada dua benda dalam satu ruang. Pilih apa yang hendak anda masukkan ke hati anda : kebaikan atau kejahatan?
Hadiah pertama bagi orang yang melakukan kebaikan adalah kebaikan
Penampilan terbaik dari seseorang adalah penampilan yang mewakili hati yang baik
Ada kata – kata : “gunakan hatimu”. Dalam menentukan keputusan, gunakan logika atau perasaan?
Pertimbangan berdasarkan logika memiliki batas. Batasnya adalah pengetahuan yang dimiliki. Sedangkan RASA, merupakan “alat” pertimbangan yang lengkap. Masalahnya, rasa “meRASAkan menggunakan HATI” tersebut perlu dilatih, latih hati dengan menentukan banyak keputusan dan belajar dari keputusan tersebut. INGAT! Tuhan lebih banyak berbicara kepada anda melalui hati daripada melalui pikiran.
Manusia terindah adalah manusia yang bermanfaat untuk saudaranya
Kesimpulan :
Gunakanlah keikhlasan sebagai kekuatan kerja anda, dan kepasrahan sebagai wadah dari penantian anda, lalu perhatikan apa yang terjadi.
Yep, itu dia poin – poin dari Mario Teguh Golden Ways yang ditayangkan di Metro TV 4 januari 2009 lalu. Semua poin saya tulis berdasarkan redaksi saya. Berdasarkan apa yang saya pahami. Sehingga kalau ada poin yang terlewat, harap maklum.
Ada yang mau menambahkan?
Rabu, 25 November 2009
Senin, 23 November 2009
Tempat Teraman di Dunia
Tempat Teraman di Dunia
Era Baru Kamis, 12 November 2009
London Tower
Di zaman abad pertengahan, bangunan ini berfungsi sebagai benteng, seiring waktu bangunan ini terus diperluas dan berubah fungsi pernah dijadikan penjara, kediaman raja, serta ruang penyimpanan senjata dan harta karun.
Sampai saat ini ruang penyimpanan harta karun "Jewel House" masih ada. Letaknya dibawah tanah, dibalik pintu besi dan kaca pelindung berpelat baja. Disinilah bersemayam permata pewaris tahta Inggris.
Pengunjung tidak perlu capek berjalan sebab lantainya yang berjalan. Ini memang disengaja sebab dengan begitu pengunjung tidak akan berlama-lama melihat koleksi museum. Selain itu pengunjung selalu dibawah pengawasan ketat petugas keamanan.
Benda-benda yang ada disini memang bernilai tinggi. Sebut saja mahkota emas St. Edward, mahkota Kohinoor" milik ratu Elisabeth dengan berlian seberat 109 karat dan tongkat kerajaan dengan "bintang dari Afrika", berlian asahan terbesar di dunia.
Sealand/HavenCo
Ini masih soal menyimpan data, cuma letaknya ada ditengah laut. Perusahaan penyimpan data Haven.Co mengamankan data-data sensitif milik banyak perusahaan di Sealand. Jika melihat gambarnya, terbayang bahwa yang dimaksud Sealand tak lebih dari bangunan dok di tengah lautan, tepatnya 10 km di lepas pantai Suffolk Inggris. Meski begitu Sealand merupakan daerah istimewa sejak 1967 dengan "raja" sendiri.
Waktu perang dunia kedua, sealand merupakan kawasan pertahanan udara di perairan internasional. Kemudian berhubung kerajaan Inggris Raya tidak melihatnya sebagai bagian dari Inggris, maka pemiliknya "Pangeran" Roy yang mantan Mayor Paddy Roy Bates mengklaim Sealand sebagai negara milik pribadinya. Tahun 1978 sejumlah orang Belanda yang bekerja untuk pedagang Jerman menculik putra Roy dan menguasai Sealand.
Para penculik berhasil ditaklukkan dan ditangkap sebagai tahanan perang. Kerajaan Inggris Raya mencoba menolong membebaskan tahanan itu tapi gagal. Jerman lalu mengirim seorang duta besarnya ke Sealand untuk membebaskan para tahanan itu. Pangeran Roy mengartikan hal ini sebagai pengakuan nyata bahwa sealand sebagai negara.
Granite Bunker
Bunker yang terletak di Salt Lake City, negara bagian Utah , AS ini menyimpan arsip pribadi jutaan manusia yang tersimpan dalam mikrofilm. Disinilah suku mormon melakukan penelitian intensif untuk menelusuri silsilah nenek moyang mereka.
Dibawah tanah sedalam 200 meter di gunung granit, dan dibalik enam pintu seberat 12 Ton inilah tersimpan harta karun terbesar dunia di bidang ilmu silsilah. Data-data yang didapat dari buku-buku kuno gereja, sekarang ini bisa diakses oleh setiap orang yang juga bukan mormon.
NORAD Central
Sistim pertahanan ini berupa gua seluas 18.000 m2, sedalam 600 m dibawah batu karang besar. Ruangan terbesar seluas 14 x 180 m dengan tinggi 18 m dengan 2 gerbang logam seberat 25 ton sebagai pintu masuk. Masih ada lagi 15 gedung bawah tanah, sebagian berlantai-3.
Gedung-gedung ini dilindungi oleh 1.319 pelat baja masing-masing seberat 450 Kg yang ditumpuk2 mirip per. Alhasil, air kopi pun tidak bakalan tumpah dari cangkir walaupun terjadi gempa bumi atau serangan bom nuklir. Kombinasi batu karang dan pelat baja tadi mampu menahan gelombang elektromagnetik yang terpancar dari ledakan bom nuklir.
Udara dari luar dialirkan melalui filter-filter dan dibebaskan dari partikel-partikel kimiawi, biologi, dan radio aktif. Pusat NORAD merupakan pusat operasi pertahanan udara AS, letaknya dibawah Pikes Peak di pegunungan Cheyene Mountains (Colorado). Disini setiap penerbangan di kawasan udara Amerika utara diawasi dengan ketat.
Sebagai sebuah koloni NORAD center dilengkapi dengan kantin, rumah sakit, dua studio kebugaran, satu sauna, gereja, salon kecantikan, dan tentu saja sistim pembangkit tenaga listrik dan cadangan air sendiri.
Bold Lane Parksafe
Mau parkir mobil dengan rasa aman yang terjamin ??? datang saja ke Bold Lane Parksafe di Derby, Inggris. Tempat parkir ini memberikan lebih dari sekedar sistim keamanan, sejak dioperasikan 7 tahun lalu, tidak pernah ada tanda aksi vandalisme atau tindak kekerasan.
Lahan parkir yang mampu menampung 400 mobil ini dilengkapi dengan sensor pendeteksi gerakan. Jika mobil bergeser sedikit saja, komputer sentral segera mengeluarkan bunyi alarm. Para petugas akan bergegas siaga untuk melihat apa yang terjadi. Sejumlah kamera mengirimkan setiap peristiwa disana keruang pengawas. Disetiap pilar area parkir terdapat tombol alarm yang bisa ditekan pada saat ada pencurian mobil. Yang bisa masuk ke lahan parkir itu hanya pengendara mobil atau pejalan kaki yang dilengkapi kartu parkir dengan kode batang (Barcode).
Fort Knox
Inilah gudang emas batangan Amerika Serikat yang terletak dikawasan militer Kentucky, AS, dan dijaga oleh ratusan tentara. Jumlah emas batangan yang ada disini masih rahasia, yang jelas miliaran dolar nilainya. Selain emas batangan, gedung berlantai dua dari baja, beton, dan granit ini diduga menyimpan sejumlah barang berharga lainnya, misalnya salinan naskah asli Magna Charta dari Inggris. Untuk masuk ke gudang ini harus melalui pintu seberat 20 ton. Kuncinya berupa kombinasi angka dan tak sembarang orang tahu. Para pegawai memiliki kode rahasia sendiri yang satu sama lain berbeda. Fort Knox dilengkapi sistim pembangkit tenaga listrik dan instalasi pengairan sendiri.
Area 51
Berlokasi di kawasan tengah gurun Nevada, AS, Area 51 dijaga ketat. Papan peringatan, sensor pendeteksi gerakan, jeep-jeep militer berderet dan helikopter yang senantiasa berputar-putar menjadi pelindungnya. Lalu, apa yang dijaga disini ??? menurut kabar burung, disini sedang diteliti UFO dan mayat makhluk luar angkasa. Akan tetapi bagi militer AS tidak ada yang tidak bernilai untuk dijaga. Di kompleks ini juga sedang dikembangkan sejumlah pesawat udara dan pesawat tak berawak, seperti pesawat pembom pengintai atau pesawat spionase U2.
Data Fortress
Konon semakin banyak birokrasi semakin banyak juga data2 personalia. Nah bagaimana melindungi data2 itu? terlebih untuk mereka yang berkategori rahasia, seperti petugas intelijen? Di pegunungan Alpen Swiss ada bunker "data fortress" yang sangat aman dibawah pengawasan tentara.
Bunker ini dikelola oleh perusahaan Mount 10 yang bekerja sama dengan militer. Sejumlah bank, lembaga keuangan, perusahaan asuransi kesehatan, pabrik mobil, dan asuransi umum menyimpan data-data paling rentan mereka di tempat yang diakui paling aman dari bencana ini.
Nasabah bisa mengakses datanya dari luar memakai sistim satelit yang dilindungi. Data fortress terdapat ditengah kompleks militer. Untuk masuk harus melewati sejumlah aturan. Bunker bawah tanah ini juga dijamin aman dari bom nuklir dan memiliki sistim pembangkit listrik sendiri.
Florence Prison
Penjara di Colorado, AS ini menampung 400 tahanannya dibalik 1.000 pintu-pintu baja yang dikendalikan dari jarak jauh. Selama 23 jam sehari para tahanan berada di sel mereka. Detektor yang akan bereaksi oleh gerakan akan mengawasi para napi. Itu masih ditambah dengan gerombolan anjing-anjing pelacak.
Air Force One
Dua pesawat terbang merek Boeing 747-200B diubah menjadi dua istana terbang kepresidenan. Dari pesawat semacam ini Presiden AS bisa mengendalikan negaranya jika suatu saat negara diserang musuh. Semua peralatan komunikasi kedap suara, dan setiap kabel aman terhadap sinyal elektromagnetik yang berasal dari ledakan bom.
Roket-roket yang mengancam keselamatannya akan dikecohkan oleh awan yang terbuat dari tali baja. Sementara roket berpemandu inframerah dibelokkan dengan obor-obor api. Pada saat penerbangan, Air Force One bisa mengisi bahan bakar di udara. Dengan kapasitas tangki penuh ia bisa melayang-layang selama seminggu penuh. (Epochtimes/Whs)
Era Baru Kamis, 12 November 2009
London Tower
Di zaman abad pertengahan, bangunan ini berfungsi sebagai benteng, seiring waktu bangunan ini terus diperluas dan berubah fungsi pernah dijadikan penjara, kediaman raja, serta ruang penyimpanan senjata dan harta karun.
Sampai saat ini ruang penyimpanan harta karun "Jewel House" masih ada. Letaknya dibawah tanah, dibalik pintu besi dan kaca pelindung berpelat baja. Disinilah bersemayam permata pewaris tahta Inggris.
Pengunjung tidak perlu capek berjalan sebab lantainya yang berjalan. Ini memang disengaja sebab dengan begitu pengunjung tidak akan berlama-lama melihat koleksi museum. Selain itu pengunjung selalu dibawah pengawasan ketat petugas keamanan.
Benda-benda yang ada disini memang bernilai tinggi. Sebut saja mahkota emas St. Edward, mahkota Kohinoor" milik ratu Elisabeth dengan berlian seberat 109 karat dan tongkat kerajaan dengan "bintang dari Afrika", berlian asahan terbesar di dunia.
Sealand/HavenCo
Ini masih soal menyimpan data, cuma letaknya ada ditengah laut. Perusahaan penyimpan data Haven.Co mengamankan data-data sensitif milik banyak perusahaan di Sealand. Jika melihat gambarnya, terbayang bahwa yang dimaksud Sealand tak lebih dari bangunan dok di tengah lautan, tepatnya 10 km di lepas pantai Suffolk Inggris. Meski begitu Sealand merupakan daerah istimewa sejak 1967 dengan "raja" sendiri.
Waktu perang dunia kedua, sealand merupakan kawasan pertahanan udara di perairan internasional. Kemudian berhubung kerajaan Inggris Raya tidak melihatnya sebagai bagian dari Inggris, maka pemiliknya "Pangeran" Roy yang mantan Mayor Paddy Roy Bates mengklaim Sealand sebagai negara milik pribadinya. Tahun 1978 sejumlah orang Belanda yang bekerja untuk pedagang Jerman menculik putra Roy dan menguasai Sealand.
Para penculik berhasil ditaklukkan dan ditangkap sebagai tahanan perang. Kerajaan Inggris Raya mencoba menolong membebaskan tahanan itu tapi gagal. Jerman lalu mengirim seorang duta besarnya ke Sealand untuk membebaskan para tahanan itu. Pangeran Roy mengartikan hal ini sebagai pengakuan nyata bahwa sealand sebagai negara.
Granite Bunker
Bunker yang terletak di Salt Lake City, negara bagian Utah , AS ini menyimpan arsip pribadi jutaan manusia yang tersimpan dalam mikrofilm. Disinilah suku mormon melakukan penelitian intensif untuk menelusuri silsilah nenek moyang mereka.
Dibawah tanah sedalam 200 meter di gunung granit, dan dibalik enam pintu seberat 12 Ton inilah tersimpan harta karun terbesar dunia di bidang ilmu silsilah. Data-data yang didapat dari buku-buku kuno gereja, sekarang ini bisa diakses oleh setiap orang yang juga bukan mormon.
NORAD Central
Sistim pertahanan ini berupa gua seluas 18.000 m2, sedalam 600 m dibawah batu karang besar. Ruangan terbesar seluas 14 x 180 m dengan tinggi 18 m dengan 2 gerbang logam seberat 25 ton sebagai pintu masuk. Masih ada lagi 15 gedung bawah tanah, sebagian berlantai-3.
Gedung-gedung ini dilindungi oleh 1.319 pelat baja masing-masing seberat 450 Kg yang ditumpuk2 mirip per. Alhasil, air kopi pun tidak bakalan tumpah dari cangkir walaupun terjadi gempa bumi atau serangan bom nuklir. Kombinasi batu karang dan pelat baja tadi mampu menahan gelombang elektromagnetik yang terpancar dari ledakan bom nuklir.
Udara dari luar dialirkan melalui filter-filter dan dibebaskan dari partikel-partikel kimiawi, biologi, dan radio aktif. Pusat NORAD merupakan pusat operasi pertahanan udara AS, letaknya dibawah Pikes Peak di pegunungan Cheyene Mountains (Colorado). Disini setiap penerbangan di kawasan udara Amerika utara diawasi dengan ketat.
Sebagai sebuah koloni NORAD center dilengkapi dengan kantin, rumah sakit, dua studio kebugaran, satu sauna, gereja, salon kecantikan, dan tentu saja sistim pembangkit tenaga listrik dan cadangan air sendiri.
Bold Lane Parksafe
Mau parkir mobil dengan rasa aman yang terjamin ??? datang saja ke Bold Lane Parksafe di Derby, Inggris. Tempat parkir ini memberikan lebih dari sekedar sistim keamanan, sejak dioperasikan 7 tahun lalu, tidak pernah ada tanda aksi vandalisme atau tindak kekerasan.
Lahan parkir yang mampu menampung 400 mobil ini dilengkapi dengan sensor pendeteksi gerakan. Jika mobil bergeser sedikit saja, komputer sentral segera mengeluarkan bunyi alarm. Para petugas akan bergegas siaga untuk melihat apa yang terjadi. Sejumlah kamera mengirimkan setiap peristiwa disana keruang pengawas. Disetiap pilar area parkir terdapat tombol alarm yang bisa ditekan pada saat ada pencurian mobil. Yang bisa masuk ke lahan parkir itu hanya pengendara mobil atau pejalan kaki yang dilengkapi kartu parkir dengan kode batang (Barcode).
Fort Knox
Inilah gudang emas batangan Amerika Serikat yang terletak dikawasan militer Kentucky, AS, dan dijaga oleh ratusan tentara. Jumlah emas batangan yang ada disini masih rahasia, yang jelas miliaran dolar nilainya. Selain emas batangan, gedung berlantai dua dari baja, beton, dan granit ini diduga menyimpan sejumlah barang berharga lainnya, misalnya salinan naskah asli Magna Charta dari Inggris. Untuk masuk ke gudang ini harus melalui pintu seberat 20 ton. Kuncinya berupa kombinasi angka dan tak sembarang orang tahu. Para pegawai memiliki kode rahasia sendiri yang satu sama lain berbeda. Fort Knox dilengkapi sistim pembangkit tenaga listrik dan instalasi pengairan sendiri.
Area 51
Berlokasi di kawasan tengah gurun Nevada, AS, Area 51 dijaga ketat. Papan peringatan, sensor pendeteksi gerakan, jeep-jeep militer berderet dan helikopter yang senantiasa berputar-putar menjadi pelindungnya. Lalu, apa yang dijaga disini ??? menurut kabar burung, disini sedang diteliti UFO dan mayat makhluk luar angkasa. Akan tetapi bagi militer AS tidak ada yang tidak bernilai untuk dijaga. Di kompleks ini juga sedang dikembangkan sejumlah pesawat udara dan pesawat tak berawak, seperti pesawat pembom pengintai atau pesawat spionase U2.
Data Fortress
Konon semakin banyak birokrasi semakin banyak juga data2 personalia. Nah bagaimana melindungi data2 itu? terlebih untuk mereka yang berkategori rahasia, seperti petugas intelijen? Di pegunungan Alpen Swiss ada bunker "data fortress" yang sangat aman dibawah pengawasan tentara.
Bunker ini dikelola oleh perusahaan Mount 10 yang bekerja sama dengan militer. Sejumlah bank, lembaga keuangan, perusahaan asuransi kesehatan, pabrik mobil, dan asuransi umum menyimpan data-data paling rentan mereka di tempat yang diakui paling aman dari bencana ini.
Nasabah bisa mengakses datanya dari luar memakai sistim satelit yang dilindungi. Data fortress terdapat ditengah kompleks militer. Untuk masuk harus melewati sejumlah aturan. Bunker bawah tanah ini juga dijamin aman dari bom nuklir dan memiliki sistim pembangkit listrik sendiri.
Florence Prison
Penjara di Colorado, AS ini menampung 400 tahanannya dibalik 1.000 pintu-pintu baja yang dikendalikan dari jarak jauh. Selama 23 jam sehari para tahanan berada di sel mereka. Detektor yang akan bereaksi oleh gerakan akan mengawasi para napi. Itu masih ditambah dengan gerombolan anjing-anjing pelacak.
Air Force One
Dua pesawat terbang merek Boeing 747-200B diubah menjadi dua istana terbang kepresidenan. Dari pesawat semacam ini Presiden AS bisa mengendalikan negaranya jika suatu saat negara diserang musuh. Semua peralatan komunikasi kedap suara, dan setiap kabel aman terhadap sinyal elektromagnetik yang berasal dari ledakan bom.
Roket-roket yang mengancam keselamatannya akan dikecohkan oleh awan yang terbuat dari tali baja. Sementara roket berpemandu inframerah dibelokkan dengan obor-obor api. Pada saat penerbangan, Air Force One bisa mengisi bahan bakar di udara. Dengan kapasitas tangki penuh ia bisa melayang-layang selama seminggu penuh. (Epochtimes/Whs)
Minggu, 22 November 2009
Tahukah Anda . . .
Rabu, 18-11-2009 saya mengantar kakak ambil nomor tes CPNS wilayah Sleman.
Ditarik biaya parkir Rp. 2.000,-
Jika pendaftar lolos administrasi sebanyak 5.884 orang, maka berarti pendapatan tukang parkir selama 2 hari (18-19/11-2009 adalah . . . Rp. 11.768.000,-
Ruarrr biasa.
(Nurulaini, Citro Manggisan 03/02, Kalijoso, Secang, Magelang, Jateng)
Tahukah Anda . . .
Uang Rp. 6,7 triliun terkait masalah Bank Century, kalau terdiri dari pecahan Rp. 100.000,- an, jumlahnya 67.000.000 lembar
Ukuran kertas Rp. 100.000,- an adalah 15,3 x 6,5 x 0.009 Cm. Kalau ditumpuk tingginya mencapai 6 Km (tinggi Gunung Merapi 2,97 Km), Disusun memanjang mencapai 10.251 Km (jarak Sabang - Maraoke hanya 6,435 Km, ditempuh oleh Saleh Sudrajat dari wanadri selama 34 hari dengan terbang solo)
Untuk menutup sawah dengan tegalan bisa 66,6 Ha. Total beratnya 60,3 ton,
(Untoro, Sosromenduran GT 1/296. Yogya 55271)
Kamis, 19 November 2009
Pendapat Pakar Gempa dari Puslit Goteknologi-LIPI Dr.Danny Hilman Natawidjaja
Pendapat Pakar Gempa dari Puslit Goteknologi-LIPI Dr.Danny Hilman Natawidjaja mengenai gempa yang terjadi di Padang Sumatera Bagian Barat
Berikut ini beberapa artikel dari berbagai media massa mengenai pendapat atau penjelasan Pakar Gempa dari Puslit Goteknologi-LIPI Dr.Danny Hilman Natawidjaja yang banyak berkiprah di kegempaan terutama yang terjadi di Sumatera .
Pada 4 Desember 2007 Dr.Danny Hilman Natawidjaja mengemukakan pendapat pada korannias.wordpress.com “GEMPA BESAR ANCAM PADANG dan SUMATERA”!! Berikut kami sampaikan intisari artikelnya :
Pada Desember 2007 isu mengenai bencana gempa kian santer, beberapa diantaranya tidak menyertakan data yang mendukung pernyataan tersebut. Lain halnya dengan Dr.Danny Hilman Natawidjaja, dalam Seminar Geoteknologi “Kontribusi Ilmu Kebumian dalam Pembangunan Berkelanjutan” di Bandung pada senin (3/12) menyatakan bahwa terdapat potensi gempa berkekuatan 9 SR di Mentawai Sumatera Barat juga berpotensi menimbulkan gelombang tsunami setinggi 4 sampai tujuh meter, diperkirakan guncangan gempa akan menggetarkan Bengkulu dan provinsi lainnya. Prediksi itu disampaikan beliau setelah mempelajari siklus gempa selama ini yang mengguncang Mentawai Sumbar.
Sumber gempa itu sendiri diduga di bawah Pulau Mentawai dengan kedalaman antara 20-30 kilometer. Perkiraan itu, kata Danny, terbukti dari saat gempa besar di kawasan Kepulauan Mentawai pada 12 September 2007 dengan kekuatan 8,4 SR. Gempa itu terjadi setelah rentetan gempa besar di Aceh dan Nias pada tahun 2004 dan 2005.
“Yang menjadi pertanyaan apakah ancaman dari rentetan gempa-gempa ini sudah berakhir? Kita semua berharap demikian, tapi data dan praduga ilmiah menunjukkan sebaliknya. Gempa raksasa yang “bertapa” sejak terakhir bangun di tahun 1797 dan 1833 ternyata belum sepenuhnya terusik,” jelasnya.
Hal ini terlihat dari hasil “plotting” dari gempa-gempa yang sudah terjadi dan tampaknya baru melepaskan akumulasi energi yang terkumpul di bagian pinggirannya saja. Gempa yang bermula dari kakinya di ujung selatan, sekarang ini terlihat menyebar dan mengepung bagian badan dan kepala “sang raksasa”, yakni di bawah Pulau Siberut, Sipora dan Pagai. “Bidang sumber gempa di Mentawai itu 12-15 derajat yang setiap tahunnya terjadi pergeseran 5 centimeter. Untuk gempa antara tahun 1797-1833 telah terjadi pergeseran 10 meter. Setiap dihajar gempa, maka pergeseran itu akan turun,” jelasnya.
Pada 9 Desember 2008 Dr.Danny Hilman Natawidjaja mengemukakan pendapat pada Kompas.com “ Gempa Raksasa Masih Menghantui Sumatera” Berikut kami sampaikan intisari artikelnya :
Dr Danny Hilman menyatakan bahwa gempa dengan kekuatan 8,9 SR karena adanya pengumpulan energi di bawah Pulau Mentawai Perkiraan tersebut merupakan hasil penelitian terakhir dengan menggabungkan pengukuran pergerakan lempeng dengan peralatan GPS (global positioning system), pola pertumbuhan terumbu karang, catatan sejarah geologi kawasan tersebut, dan citra radar satelit. Dari hasil mengukur pola pertumbuhan karang di sekitar Mentawai, Danny dan peneliti lain dari California Institute of Technology (Caltech) mengetahui bahwa gempa raksasa pernah terjadi di lokasi yang sama tahun 1797 dan 1883.
Sebelumnya telah terjadi gempa besar di Mentawai tahun 2007 dengan skala 8,5. Namun, hasil pengukuran memperlihatkan bahwa gempa tersebut baru melepaskan 25 persen energi dibandingkan gempa raksasa yang terjadi tahun 1883. Artinya, masih ada tiga perempat energi yang belum dilepaskan.Kapan tepatnya sisa energi akan dilepaskan, belum dapat diprediksi oleh ilmuan manapun, namun melihat pola siklusnya, Danny memprediksi akan terjadi dalam waktu dekat. Pelepasan energi yang tersimpan dapat secara berangsur-angsur, namun sejarah yang tercatat dengan baik di antara lapisan terumbu karang juga dengan jelas memperlihatkan bahwa gempa besar terjadi secara berulang.
Pada 1 Oktober 2009 Dr.Danny Hilman Natawidjaja mengemukakan pendapat padaKompas.com “Pusat Gempa Padang Bukan di Zona Subduksi” Berikut kami sampaikan intisari artikelnya :
Dr Danny Hilman Natawidjaya menyatakan bahwa gempa berkekuatan 7,6 SR yang memorakporandakan Kota Padang dan Pariaman pada Rabu (30/9), tidak berpusat di zona subduksi lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia, melainkan pusatnya patahan di kerak yang menunjam di bawah Kota Padang dan pusat gempa tersebut kemungkinan di ujung patahan jauh di bawah dasar laut. Hal ini menjelaskan mengapa gempa sebesar itu tidak sampai memicu gelombang besar. Karena pergerakannya dominan horisontal tidak vertikal dan lepasnya lebih dalam sehingga tidak men-create tsunami.
Meski demikian, Danny mengatakan, pihaknya mendapat laporan adanya tsunami kecil setinggi 20 sentimeter yang terukur di pantai barat Padang. Menurutnya, data memang menunjukkan ada sedikit pergerakan vertikal saat gempa terjadi, patahan-patahan seperti itu sulit dideteksi karena sangat dalam dan tidak tampak dari luar. Untuk mendeteksinya perlu radar yang bisa mendeteksi lapisan-lapisan tanah sangat dalam. Selama ini pihaknya fokus mengantisipasi dampak kegempaan di zona subduksi segmen Mentawai yang sudah mengumpulkan energi sangat besar untuk dilepaskan dan paling rawan menimbulkan tsunami.
Pada 1 Oktober 2009 Dr.Danny Hilman Natawidjaja mengemukakan pendapat padaKompas.com “ Waspadai Gempa Mentawai, Ini Baru Pemicunya” Berikut kami sampaikan intisari artikelnya:
Secara umum, gempa ini akan membuat segmen subduksi menjadi lebih rawan. (Sebagai gambaran saja) Kalau seharusnya gempa utama terjadi 10 tahun lagi, mungkin bisa jadi 5 tahun lagi, gempa yang terjadi di Padang tersebut tidak mengurangi potensi pelepasan energi di segmen Mentawai, tapi malah bisa memicu pelepasan energi lebih cepat. “Malah membuat zona utama lebih tegang karena ‘dipukul’ dari samping”, potensi pelepasan energi di segmen Mentawai sebenarnya sudah berkurang, yakni saat terjadi gempa Bengkulu pada 12 September 2007. Gempa tersebut berpusat di kantung ‘energi’ yang sama dan mengurangi sekitar sepertiganya. Sejarah mencatat, gempa yang berpusat di sana pernah terjadi tahun 1650 dan 1833, saat ini segmen Mentawai sudah memasuki siklus 200 tahunan. (AR-Nda)
Berikut ini beberapa artikel dari berbagai media massa mengenai pendapat atau penjelasan Pakar Gempa dari Puslit Goteknologi-LIPI Dr.Danny Hilman Natawidjaja yang banyak berkiprah di kegempaan terutama yang terjadi di Sumatera .
Pada 4 Desember 2007 Dr.Danny Hilman Natawidjaja mengemukakan pendapat pada korannias.wordpress.com “GEMPA BESAR ANCAM PADANG dan SUMATERA”!! Berikut kami sampaikan intisari artikelnya :
Pada Desember 2007 isu mengenai bencana gempa kian santer, beberapa diantaranya tidak menyertakan data yang mendukung pernyataan tersebut. Lain halnya dengan Dr.Danny Hilman Natawidjaja, dalam Seminar Geoteknologi “Kontribusi Ilmu Kebumian dalam Pembangunan Berkelanjutan” di Bandung pada senin (3/12) menyatakan bahwa terdapat potensi gempa berkekuatan 9 SR di Mentawai Sumatera Barat juga berpotensi menimbulkan gelombang tsunami setinggi 4 sampai tujuh meter, diperkirakan guncangan gempa akan menggetarkan Bengkulu dan provinsi lainnya. Prediksi itu disampaikan beliau setelah mempelajari siklus gempa selama ini yang mengguncang Mentawai Sumbar.
Sumber gempa itu sendiri diduga di bawah Pulau Mentawai dengan kedalaman antara 20-30 kilometer. Perkiraan itu, kata Danny, terbukti dari saat gempa besar di kawasan Kepulauan Mentawai pada 12 September 2007 dengan kekuatan 8,4 SR. Gempa itu terjadi setelah rentetan gempa besar di Aceh dan Nias pada tahun 2004 dan 2005.
“Yang menjadi pertanyaan apakah ancaman dari rentetan gempa-gempa ini sudah berakhir? Kita semua berharap demikian, tapi data dan praduga ilmiah menunjukkan sebaliknya. Gempa raksasa yang “bertapa” sejak terakhir bangun di tahun 1797 dan 1833 ternyata belum sepenuhnya terusik,” jelasnya.
Hal ini terlihat dari hasil “plotting” dari gempa-gempa yang sudah terjadi dan tampaknya baru melepaskan akumulasi energi yang terkumpul di bagian pinggirannya saja. Gempa yang bermula dari kakinya di ujung selatan, sekarang ini terlihat menyebar dan mengepung bagian badan dan kepala “sang raksasa”, yakni di bawah Pulau Siberut, Sipora dan Pagai. “Bidang sumber gempa di Mentawai itu 12-15 derajat yang setiap tahunnya terjadi pergeseran 5 centimeter. Untuk gempa antara tahun 1797-1833 telah terjadi pergeseran 10 meter. Setiap dihajar gempa, maka pergeseran itu akan turun,” jelasnya.
Pada 9 Desember 2008 Dr.Danny Hilman Natawidjaja mengemukakan pendapat pada Kompas.com “ Gempa Raksasa Masih Menghantui Sumatera” Berikut kami sampaikan intisari artikelnya :
Dr Danny Hilman menyatakan bahwa gempa dengan kekuatan 8,9 SR karena adanya pengumpulan energi di bawah Pulau Mentawai Perkiraan tersebut merupakan hasil penelitian terakhir dengan menggabungkan pengukuran pergerakan lempeng dengan peralatan GPS (global positioning system), pola pertumbuhan terumbu karang, catatan sejarah geologi kawasan tersebut, dan citra radar satelit. Dari hasil mengukur pola pertumbuhan karang di sekitar Mentawai, Danny dan peneliti lain dari California Institute of Technology (Caltech) mengetahui bahwa gempa raksasa pernah terjadi di lokasi yang sama tahun 1797 dan 1883.
Sebelumnya telah terjadi gempa besar di Mentawai tahun 2007 dengan skala 8,5. Namun, hasil pengukuran memperlihatkan bahwa gempa tersebut baru melepaskan 25 persen energi dibandingkan gempa raksasa yang terjadi tahun 1883. Artinya, masih ada tiga perempat energi yang belum dilepaskan.Kapan tepatnya sisa energi akan dilepaskan, belum dapat diprediksi oleh ilmuan manapun, namun melihat pola siklusnya, Danny memprediksi akan terjadi dalam waktu dekat. Pelepasan energi yang tersimpan dapat secara berangsur-angsur, namun sejarah yang tercatat dengan baik di antara lapisan terumbu karang juga dengan jelas memperlihatkan bahwa gempa besar terjadi secara berulang.
Pada 1 Oktober 2009 Dr.Danny Hilman Natawidjaja mengemukakan pendapat padaKompas.com “Pusat Gempa Padang Bukan di Zona Subduksi” Berikut kami sampaikan intisari artikelnya :
Dr Danny Hilman Natawidjaya menyatakan bahwa gempa berkekuatan 7,6 SR yang memorakporandakan Kota Padang dan Pariaman pada Rabu (30/9), tidak berpusat di zona subduksi lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia, melainkan pusatnya patahan di kerak yang menunjam di bawah Kota Padang dan pusat gempa tersebut kemungkinan di ujung patahan jauh di bawah dasar laut. Hal ini menjelaskan mengapa gempa sebesar itu tidak sampai memicu gelombang besar. Karena pergerakannya dominan horisontal tidak vertikal dan lepasnya lebih dalam sehingga tidak men-create tsunami.
Meski demikian, Danny mengatakan, pihaknya mendapat laporan adanya tsunami kecil setinggi 20 sentimeter yang terukur di pantai barat Padang. Menurutnya, data memang menunjukkan ada sedikit pergerakan vertikal saat gempa terjadi, patahan-patahan seperti itu sulit dideteksi karena sangat dalam dan tidak tampak dari luar. Untuk mendeteksinya perlu radar yang bisa mendeteksi lapisan-lapisan tanah sangat dalam. Selama ini pihaknya fokus mengantisipasi dampak kegempaan di zona subduksi segmen Mentawai yang sudah mengumpulkan energi sangat besar untuk dilepaskan dan paling rawan menimbulkan tsunami.
Pada 1 Oktober 2009 Dr.Danny Hilman Natawidjaja mengemukakan pendapat padaKompas.com “ Waspadai Gempa Mentawai, Ini Baru Pemicunya” Berikut kami sampaikan intisari artikelnya:
Secara umum, gempa ini akan membuat segmen subduksi menjadi lebih rawan. (Sebagai gambaran saja) Kalau seharusnya gempa utama terjadi 10 tahun lagi, mungkin bisa jadi 5 tahun lagi, gempa yang terjadi di Padang tersebut tidak mengurangi potensi pelepasan energi di segmen Mentawai, tapi malah bisa memicu pelepasan energi lebih cepat. “Malah membuat zona utama lebih tegang karena ‘dipukul’ dari samping”, potensi pelepasan energi di segmen Mentawai sebenarnya sudah berkurang, yakni saat terjadi gempa Bengkulu pada 12 September 2007. Gempa tersebut berpusat di kantung ‘energi’ yang sama dan mengurangi sekitar sepertiganya. Sejarah mencatat, gempa yang berpusat di sana pernah terjadi tahun 1650 dan 1833, saat ini segmen Mentawai sudah memasuki siklus 200 tahunan. (AR-Nda)
Bandung Terancam Gempa Dahsyat
Bandung Terancam Gempa Dahsyat
Kota Bandung dan sekitarnya terancam diguncang gempa besar berkekuatan 7,5 pada skala Richter (SR). Ancaman ini bisa muncul, jika terjadi pergerakan di sejumlah lempeng penyusun patahan Cimandiri-Lembang. Jika ini terjadi, gempa besar tersebut akan mengguncang cekungan Bandung. Selain Kota Bandung, Cimahi, Padalarang, serta Lembang, gempa juga mengintai sejumlah wilayah di Sukabumi, termasuk Palabuhanratu.
”Sesar Cimandiri-Lembang masih tergolong aktif. Yang menjadi masalah terbesar, sesar ini dikelilingi wilayah padat penduduk, seperti Kota Bandung dan Kota Cimahi,” tutur pakar geoteknologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Danny Hilman Natawidjaja, usai Seminar Mitigasi Bencana Geologi di Hotel Horison, Bandung, Rabu (23/5).
Sesar (patahan) yang memanjang dari Palabuhanratu Kab. Sukabumi hingga Maribaya Lembang itu tersusun oleh lebih dari lima segmen batuan. Salah satunya, Segmen Maribaya-Cimahi, yang panjangnya mencapai 25 km. Menurut Danny, jika terjadi secara bersamaan, pergerakan 3-4 segmen saja sudah bisa menimbulkan gempa dengan kekuatan mencapai 7,5 pada skala Richter.
Berdasarkan penelusuran ”PR”, gempa berkekuatan 7-7,9 SR dapat mengakibatkan kerusakan serius pada areal yang cukup luas. Diperkirakan, gempa ini bisa menghancurkan sebagian besar gedung dan fondasinya. Bahkan, getarannya bisa menimbulkan retakan tanah di areal yang cukup luas. Kerusakan yang ditimbulkan bisa disetarakan dengan ledakan 160 juta ton TNT (trinitrotoluene).
Kalaupun yang mengalami pergeseran hanya satu segmen, menurut Danny, gempa yang ditimbulkan bisa mencapai 6 SR. Bahkan, jika Segmen Maribaya-Cimahi yang bergerak, kekuatan gempa bisa menembus angka 6,9 SR. Gempa ini cukup untuk menimbulkan retakan tanah dan menghancurkan bangunan dalam radius lebih dari 100 kilometer.
Sayangnya, menurut Danny, hingga saat ini sesar Cimandiri-Lembang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Padahal, potensi bencana yang akan ditimbulkan akibat pergerakan sesar tersebut cukup besar.
”Sejauh ini, pergerakan yang terjadi di sekitar patahan Cimandiri-Lembang memang masih relatif aman. Bahkan, berdasarkan data 100 tahun terakhir, belum diketahui adanya pergerakan yang bisa menimbulkan bencana besar,” tuturnya.
Namun, mengingat padatnya wilayah di sekitar sesar alam itu dan tingginya potensi gempa yang bisa ditimbulkan, ia menyarankan agar pemerintah segera melakukan penelitian lanjutan. ”Bagaimanapun kita tinggal di areal rawan gempa. Kapan saja, sesar tersebut bisa mengalami peningkatan aktivitas,” tuturnya.
Dia menilai, data yang ada saat ini belum mencukupi kebutuhan minimal untuk digunakan sebagai acuan melakukan tindakan pencegahan maupun langkah evakuasi. Padahal, selain kecepatan pergeseran, struktur tanah dan batuan yang ada di sekitar wilayah gempa juga memiliki andil yang besar untuk menentukan besarnya dampak yang ditimbulkan.
”Suatu gempa dengan kekuatan yang sama dapat menimbulkan efek yag berbeda, bahkan di dua lokasi yang jaraknya berdekatan sekalipun,” tutur Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Dr. Antonius Ratdomopurbo.
Walaupun sebuah bangunan yang berjarak 10 km dari pusat gempa rusak parah, menurut dia, tidak tertutup kemungkinan jika bangunan lain yang berjarak 3 km dari pusat gempa hanya mengalami retak ringan. Hal itu dipengaruhi susunan sedimentasi tanah yang ada di lokasi tersebut.
”Karena itu, untuk melakukan mitigasi bencana perlu dilakukan penelitian secara menyeluruh, termasuk struktur sedimentasi yang membangun lapisan tanah di suatu daerah. Dengan demikian, pemerintah bisa dengan efektif melakukan mitigasi bencana,” katanya.
Penelitian menyeluruh di patahan Cimandiri-Lembang, menurut Danny, diperlukan untuk memprediksi sumber gempa, efek yang ditimbulkan, dan bagaimana kerusakan yang akan timbul. ”Dengan demikian, proses mitigasi bencana bisa dilakukan dengan efektif dan efisien,” kata Danny. (A-150)***
Kota Bandung dan sekitarnya terancam diguncang gempa besar berkekuatan 7,5 pada skala Richter (SR). Ancaman ini bisa muncul, jika terjadi pergerakan di sejumlah lempeng penyusun patahan Cimandiri-Lembang. Jika ini terjadi, gempa besar tersebut akan mengguncang cekungan Bandung. Selain Kota Bandung, Cimahi, Padalarang, serta Lembang, gempa juga mengintai sejumlah wilayah di Sukabumi, termasuk Palabuhanratu.
”Sesar Cimandiri-Lembang masih tergolong aktif. Yang menjadi masalah terbesar, sesar ini dikelilingi wilayah padat penduduk, seperti Kota Bandung dan Kota Cimahi,” tutur pakar geoteknologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Danny Hilman Natawidjaja, usai Seminar Mitigasi Bencana Geologi di Hotel Horison, Bandung, Rabu (23/5).
Sesar (patahan) yang memanjang dari Palabuhanratu Kab. Sukabumi hingga Maribaya Lembang itu tersusun oleh lebih dari lima segmen batuan. Salah satunya, Segmen Maribaya-Cimahi, yang panjangnya mencapai 25 km. Menurut Danny, jika terjadi secara bersamaan, pergerakan 3-4 segmen saja sudah bisa menimbulkan gempa dengan kekuatan mencapai 7,5 pada skala Richter.
Berdasarkan penelusuran ”PR”, gempa berkekuatan 7-7,9 SR dapat mengakibatkan kerusakan serius pada areal yang cukup luas. Diperkirakan, gempa ini bisa menghancurkan sebagian besar gedung dan fondasinya. Bahkan, getarannya bisa menimbulkan retakan tanah di areal yang cukup luas. Kerusakan yang ditimbulkan bisa disetarakan dengan ledakan 160 juta ton TNT (trinitrotoluene).
Kalaupun yang mengalami pergeseran hanya satu segmen, menurut Danny, gempa yang ditimbulkan bisa mencapai 6 SR. Bahkan, jika Segmen Maribaya-Cimahi yang bergerak, kekuatan gempa bisa menembus angka 6,9 SR. Gempa ini cukup untuk menimbulkan retakan tanah dan menghancurkan bangunan dalam radius lebih dari 100 kilometer.
Sayangnya, menurut Danny, hingga saat ini sesar Cimandiri-Lembang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Padahal, potensi bencana yang akan ditimbulkan akibat pergerakan sesar tersebut cukup besar.
”Sejauh ini, pergerakan yang terjadi di sekitar patahan Cimandiri-Lembang memang masih relatif aman. Bahkan, berdasarkan data 100 tahun terakhir, belum diketahui adanya pergerakan yang bisa menimbulkan bencana besar,” tuturnya.
Namun, mengingat padatnya wilayah di sekitar sesar alam itu dan tingginya potensi gempa yang bisa ditimbulkan, ia menyarankan agar pemerintah segera melakukan penelitian lanjutan. ”Bagaimanapun kita tinggal di areal rawan gempa. Kapan saja, sesar tersebut bisa mengalami peningkatan aktivitas,” tuturnya.
Dia menilai, data yang ada saat ini belum mencukupi kebutuhan minimal untuk digunakan sebagai acuan melakukan tindakan pencegahan maupun langkah evakuasi. Padahal, selain kecepatan pergeseran, struktur tanah dan batuan yang ada di sekitar wilayah gempa juga memiliki andil yang besar untuk menentukan besarnya dampak yang ditimbulkan.
”Suatu gempa dengan kekuatan yang sama dapat menimbulkan efek yag berbeda, bahkan di dua lokasi yang jaraknya berdekatan sekalipun,” tutur Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Dr. Antonius Ratdomopurbo.
Walaupun sebuah bangunan yang berjarak 10 km dari pusat gempa rusak parah, menurut dia, tidak tertutup kemungkinan jika bangunan lain yang berjarak 3 km dari pusat gempa hanya mengalami retak ringan. Hal itu dipengaruhi susunan sedimentasi tanah yang ada di lokasi tersebut.
”Karena itu, untuk melakukan mitigasi bencana perlu dilakukan penelitian secara menyeluruh, termasuk struktur sedimentasi yang membangun lapisan tanah di suatu daerah. Dengan demikian, pemerintah bisa dengan efektif melakukan mitigasi bencana,” katanya.
Penelitian menyeluruh di patahan Cimandiri-Lembang, menurut Danny, diperlukan untuk memprediksi sumber gempa, efek yang ditimbulkan, dan bagaimana kerusakan yang akan timbul. ”Dengan demikian, proses mitigasi bencana bisa dilakukan dengan efektif dan efisien,” kata Danny. (A-150)***
Rabu, 18 November 2009
Langganan:
Postingan (Atom)