Selasa, 12 April 2016

C Sword 90, Korvet Siluman Baru dari Prancis


C Sword 90
Galangan kapal Prancis CMN (Constructions Mecaniques de Normandie) meluncurkan korvet siluman C Sword 90 dalam pameran angkatan laut Euronaval di Paris pekan ini. Korvet siluman ini adalah satu dari tiga kapal desain baru yang diluncurkan oleh CMN. Ketiganya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan angkatan laut dunia untuk mendukung misi yang semakin kompleks baik di perairan pesisir maupun laut dalam.
Korvet C Sword 90 memiliki bentuk yang unik, formasi lambung yang inovatif dan desain suprastruktur permukaan miring, dan peralatan yang sangat terintegrasi. Korvet ini dikembangkan dengan bekerjasama dengan arsitektur angkatan laut Thierry Verhaaren, yang juga merancang kapal rudal Baynunah untuk Uni Emirat Arab. C Sword 90 didesain untuk beroperasi di laut dalam, littoral dan kawasan pesisir. Lambungnya terbuat dari baja dan suprastruktur terbuat dari baja dan aluminium.
Korvet multiperan ini diklaim memiliki daya serang tinggi dan paket sensor lengkap untuk misi intelijen, pengawasan dan pengintaian, dan misi ESM/Comint electronic surveillance dan peperangan elektronik. Sensor generasi barunya terdiri dari empat panel datar yang terpasang pada suprastruktur atas. C Sword 90 juga dikonfigurasi untuk mendukung pengoperasian beberapa sistem senjata dengan fungsi fire control. Bridge control dan sistem komunikasi yang terintegrasi membantu mengotomatisasi banyak prosedur sehingga mengurangi beban kerja awak.

C Sword 90
Selain untuk misi maritim, seperti misi anti kapal permukaan dan kapal selam, korvet ini juga didesain untuk mendukung operasi pasukan darat dari laut. Selain itu korvet ini juga dilengkapi dengan dua kontainer untuk menyimpan muatan tambahan, seperti senjata, kargo, atau perlengkapan lainnya. C Sword 90 dibekali dek belakang yang luas untuk mengakomodasi pengoperasian satu helikopter 10 ton dan UAV, baik di siang maupun malam hari.  
Desain korvet ini dioptimalkan untuk mampu bertahan dan stabil pada kecepatan maksimal 28 knot, dan jangkauan sejauh 7.000 mil dengan kecepatan rata-rata 12 knot. Lambungnya yang unik juga memberikan ketahanan dan kestabilan saat beroperasi di angin kencang dan kondisi laut kasar.

Senjata korvet ini terjadi dari satu senjata utama 76 mm atau 57 mm yang dipasang pada bagian depan dan dua stasiun senjata remot kontrol pada port dan sisi kanan (20 mm atau 30mm). Kapal ini juga dilengkapi dengan delapan peluncur rudal anti kapal MM40 Exocet ditambah peluncur vertikal rudal anti udara. Sistem decoy juga dilengkapkan sebagai alat pertahanan diri.
C Sword 90 merupakan kapal angkatan laut terbesar yang dibangun oleh CMN, satu dari tiga desain baru yang diresmikan di Euronaval. Kapal lainnya adalah Ocean Eagle trimaran, yang didesain sebagai kapal patroli atau pemburu ranjau dan varian baru dari kapal rudal Combattante.

C Sword 90
Peran

> Patroli pesisir dan lepas pantai, misi intelijen, pengintaian dan pengawasan
> Misi penegakan hukum
> Integrasi ke gugus tugas angkatan laut untuk anti kapal selam dan anti kapal permukaan
> Monitoring dan pengawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
> Operasi stabilisasi dan penyerangan
> Dukungan untuk operasi angkatan darat
> Pengoperasian helikopter 10 ton.
Karakteristik utama

> Panjang: 95 m
> Panjang waterline: 92 m
> Diameter: 15,7 m
> Diameter waterline: 12,7 m
> Draught maksimum: 4 m
> Kecepatan maksimum: 28 Knot
> Jangkauan pada 12 knot: 7.000 NM
> Kru: 65
> Additional berth: 20
> Bahan Bakar: 170 m3
> Air tawar: 30 m3
> Lambung: Baja
> Suprastruktur: Baja/Aluminium
> Klasifikasi: Bureau Veritas.
Peralatan utama dan pelengkap

> Tiga generator utama
> Satu genset darurat
> Dua mesin diesel penggerak
> Dua Controlled Pitch Propellers (CPP).
Kinerja dan fitur unggulan

> Kecepatan maksimum hingga 28 knot
> Jangkauan operasi 5000 NM dengan kecepatan 14 knot atau 7000 NM dengan kecepatan 12 knot
> Daya tahan di laut lebih lama
> Perawatan mudah
> Inversed stem untuk meningkatkan efisiensi propulsi dan penjagaan laut
> Multiperan, sesuai dengan modul misi yang diintegrasikan
> Mampu beroperasi di cuaca buruk dan laut yang kasar
> High autonomy karena hematnya konsumsi bahan bakar
> Mampu membawa muatan tambahan dengan dua kontainer
> Pengoperasian helikopter platform Level 1 Class 3 (siang & malam)
> Pengoperasian UUV, UAV dan SUV.
Sistem misi khusus

> Satu CMS dengan Tactical Data Link
> Satu Naval Radar generasi baru  (4 fixed array panels)
> Satu Sistem SSM (8 rudal)
> Satu Sistem SAM (16 rudal peluncuran vertikal)
> Dua Short Range Air Defence Missile Systems
> Satu Fire Control Radar
> Satu Electro-optical dan fire control System
> Satu R-ESM System dan satu C-ESM System
> Satu senjata utama: 76 mm atau 57 mm
> Dua senjata sekunder 20 mm (30 mm sebagai opsi)
> Satu sistem peluncur decoy
> Satu Integrated Naval Communication System
> Satu Integrated Bridge Control System (IBCS)
> Satu towed sonar module
> Satu hull mounted sonar
> Dua triple-tube torpedo launcher
> Dua 11m high speed RHIB with dedicated davits.
Sumber :  http://www.artileri.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar