Senin, 16 Mei 2016

Rusia Uji Coba Senapan Serbu AK-12

Pusat pengujian senjata Rusia pada hari Jumat 2 November 2012 telah memulai uji coba senapan serbu AK-12, inkarnasi terbaru dari senapan serbu Kalashnikov yang telah berumur 65 tahun, seperti yang dikatakan sang produsen Izhmash. Senapan serbu baru ini diuji efektifitasnya bila terkena cuaca dingin, panasnya gurun, kelembaban, debu dan benturan.
Kepala desain Izhmash, Vladimir Zlobin, sebelumnya mengatakan negara (Rusia) akan menguji coba senjata ini pada 2013 dan akan selesai pada bulan Juli tahun itu. Serial produksi dari senjata AK-12 akan dimulai pada akhir tahun 2013.
Senapan serbu AK-12
AK-12

Zlobin mengklaim Angkatan Bersenjata Rusia dan negara lain tertarik pada AK-12. Pihak produsen juga berencana untuk memproduksi varian sipil dari senapan serbu AK-12, karena terlihat belum ada skala besar penjualan awal bagi klien militer. Pada bulan Januari, Wakil Menteri Pertahanan Alexander Sukhorukov mengatakan bahwa Angkatan Darat Rusia tidak akan membeli AK-12 karena sudah memiliki jutaan senapan AK-74 di gudang senjata, dan karena kekhawatiran atas keadaan keuangan Izhmash.

Pengembangan AK-12 dimulai pada pertengahan tahun 2011. Senjata baru ini tetap mempertahankan tata letak keseluruhan dan fitur dari AK-74 yang sudah digunakan oleh Angkatan Darat Rusia sejak tahun 1970-an, hanya sedikit dimodifikasi dan beberapa perubahan yang ergonomis. AK-12 akan menggunakan rel Picatinny untuk menempatkan peralatan tambahan seperti special sight, grip ambidextrous dan popor yang disesuaikan. Memiliki fitur lower recoil dan jumlah muntahan peluru yang mengesankan. Beberapa senjata lainnya juga akan diproduksi berdasarkan AK-12, antara lain pistol mesin, senapan serbu dan senjata pasukan khusus.
Senapan serbu AK-12
AK-12

Produsen AK-12 Izhmash saat ini sedang mengalami masa yang sulit. Pada bulan Oktober, karyawan Izhmash, termasuk Mikhail Kalashnikov, sang legendaris perancang asli AK-47, mengirim surat ke Kremlin (Gedung Putihnya Rusia - ARTILERI) mengeluhkan tentang volume produksi yang menurun dan upah yang rendah. Mereka mengklaim bahwa manajemen buruk Izhmash telah menyebabkan hilangnya sejumlah kontrak ekspor dan mengakibatkan kegagalan untuk memenuhi perintah Pemerintah Rusia. "Perubahan ireversibel dapat terjadi pada Izhmash, yang dapat mengarah pada hilang dan lenyapnya merek senjata seperti Kalashnikov, Dragunov dan Nikonov," sebuah kutipan dari surat tersebut.

Produksi telah turun 50 persen pada bulan September lalu, yang berimbas kepada pemotongan upah karyawan dan PHK. Dikendalikan oleh Rusia melalui korporasi negara Russian Technologies (Rostekhnologii), Izhmash memproduksi lebih dari 70 jenis persenjataan, termasuk senjata api dan senjata untuk pesawat.
Kredit Foto : Vitaly V. Kuzmin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar