Pesawat Ilyuhsin Il-96-400 yang merupakan “pesawat kiamat” Rusia generasi ketiga dilaporkan sudah siap untuk beraksi. Militer Rusia pada 2015 sudah menerima pesawat Ilyuhsin Il-80 yang merupakan “pesawat kiamat” generasi kedua.
Laporan kesiapan pesawat pengebom nuklir generasi ketiga Rusia ini muncul dari Igor Korotchenko, analis militer dan pemimpin redaksi majalah National Defense. Laporan ini menyusul penyerahan pesawat itu oleh Voronezh Aircraft Factory (pabrik pembuat pesawat) kepada Kementerian Pertahanan Rusia pada tanggal 27 Juli 2016.
Dia mengatakan kepada Sputniknews bahwa “pesawat kiamat”
dirancang untuk memberikan komando dan kontrol militer Rusia serta
kekuatan nuklir strategis dalam kasus konflik besar atau bahkan invasi
berskala penuh dari Rusia.
Pada dasarnya, ujar Korotchenko, pesawat berbahaya ini adalah saldo yang keluar dari komando dan kontrol sistem Staf Umum dan Pusat Pengendalian Pertahanan Rusia.
”Ini memastikan keniscayaan serangan balasan nuklir dalam hal di mana negara manapun yang menggunakan senjata nuklirnya terhadap Rusia. Pada dasarnya, pos komando udara ini memastikan bahwa tidak ada serangan terhadap negara kami yang lolos tanpa hukuman. Setiap negara yang mungkin mengancam keselamatan atau integritas wilayah federasi Rusia , yang mungkin memulai perang atau serangan tiba-tiba, akan menghadapi pembalasan,” kata Korotchenko yang dilansir Jumat (29/7/2016).
Analis militer itu mengutip data Kementerian Pertahanan Rusia yang menyebut bahwa “pesawat kiamat” bisa melesat pada ketinggian sekitar 10-12 kilometer. Pesawat ini memiliki kemampuan untuk jadi komando semua cabang militer Rusia, termasuk pasukan nuklir strategis.
”(Pesawat) ini adalah pos komando penuh yang memungkinkan untuk mengkoordinasikan tindakan pasukan darat dan angkatan laut selama perang konvensional dan nuklir,” ujar Korotchenko.(sindonews)
Sumber : http://artileri-news.blogspot.co.id
Laporan kesiapan pesawat pengebom nuklir generasi ketiga Rusia ini muncul dari Igor Korotchenko, analis militer dan pemimpin redaksi majalah National Defense. Laporan ini menyusul penyerahan pesawat itu oleh Voronezh Aircraft Factory (pabrik pembuat pesawat) kepada Kementerian Pertahanan Rusia pada tanggal 27 Juli 2016.
Pada dasarnya, ujar Korotchenko, pesawat berbahaya ini adalah saldo yang keluar dari komando dan kontrol sistem Staf Umum dan Pusat Pengendalian Pertahanan Rusia.
”Ini memastikan keniscayaan serangan balasan nuklir dalam hal di mana negara manapun yang menggunakan senjata nuklirnya terhadap Rusia. Pada dasarnya, pos komando udara ini memastikan bahwa tidak ada serangan terhadap negara kami yang lolos tanpa hukuman. Setiap negara yang mungkin mengancam keselamatan atau integritas wilayah federasi Rusia , yang mungkin memulai perang atau serangan tiba-tiba, akan menghadapi pembalasan,” kata Korotchenko yang dilansir Jumat (29/7/2016).
Analis militer itu mengutip data Kementerian Pertahanan Rusia yang menyebut bahwa “pesawat kiamat” bisa melesat pada ketinggian sekitar 10-12 kilometer. Pesawat ini memiliki kemampuan untuk jadi komando semua cabang militer Rusia, termasuk pasukan nuklir strategis.
”(Pesawat) ini adalah pos komando penuh yang memungkinkan untuk mengkoordinasikan tindakan pasukan darat dan angkatan laut selama perang konvensional dan nuklir,” ujar Korotchenko.(sindonews)
Sumber : http://artileri-news.blogspot.co.id