Selasa, 19 Maret 2013

Kapal Selam Kelas Astute Keempat inggris

Kapal selam nuklir HMS Astute
HMSAstute (Foto: royalnavy.mod.uk)

Di tengah situasi krisis ekonomi berkepanjangan yang melanda benua "biru", Inggris tetap berkomitmen menambah armada kapal selamnya. Hari Senin, 10 Desember 2012, Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan kontrak untuk pembuatan kapal selam nuklir terbarunya, yang akan menjadi tulang punggung kekuatan bawah air negara itu di abad ke-21. 
Adalah HMS Audacious, kapal selam nuklir kelas Astute kini tengah dikerjakan dengan kontrak dari Departemen Pertahanan Inggris yang nilainya £1,2 miliar (setara dengan Rp18,5 triliun). Kontrak ini diberikan kepada pabrikan pertahanan BAE Systems guna perampungan pembuatan HMS Audacious.
Kapal selam ini merupakan kapal keempat dalam jajaran kapal selam nuklir kelas Astute, yang merupakan generasi kapal selam nuklir terbaru Inggris. Sama seperti pendahulunya (kelas Astute), kapal selam nuklir ini diproyeksikan untuk menggantikan kapal selam kelas Trafalgar yang kini masih dioperasikan Angkatan Laut Inggris. Sejatinya Angkatan Laut Inggris (Royal Navy) akan memesan tujuh kapal selam dari kelas ini.
Dua kapal pertama, yaitu HMS Astute dan HMS Ambush telah menjalani uji laut, sementara kapal ketiga, HMS Artful, sedang menjalani proses perakitan akhir di galangan kapal BAE Systems di Barrow, barat laut Inggris. Tahap pembuatan awal juga sudah dimulai untuk kapal kelima, HMS Anson. Sementara proses pembuatan kapal keenam dan ketujuh belum dimulai.

Kontrak lain senilai £1,5 miliar (Rp23 triliun) juga telah diteken untuk pembuatan tiga lagi kapal selam kelas Astute, demikian pernyataan Departemen Pertahanan Inggris.
Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond menyatakan, pengucuran dana sebesar itu membuktikan komitmen pemerintah, tidak hanya kepada kemampuan Royal Navy di masa depan, tetapi juga untuk melindungi lapangan pekerjaan yang diberikan industri pertahanan di kawasan Barrow. Galangan kapal Barrow, yang memproduksi kapal-kapal selam nuklir itu, mempekerjakan tak kurang dari 3.000 tenaga kerja.
"Kontrak ini menandai langkah penting dalam upaya mempercanggih program kapal selam kita dan membawa AL Inggris makin dekat pada upaya penciptaan armada kapal selam serang yang makin maju," ujar Hammond

Baru diketahui pada bulan lalu kalau Astute ternyata mengalami beberapa masalah saat uji coba lautnya, antara lain kebocoran dan (kerusakan) papan tombol elektrik akibat salah pasang, yang memaksa kapal kembali ke permukaan. Sementara pada tahun lalu muncul pula kekhawatiran terjadinya kekeliruan pada alat monitor reaktor nuklir yang juga dipasang di kapal itu saat uji coba.


Pemburu dan Pembunuh


Kapal selam kelas Astute didesain sebagai kapal selam pemburu dan pembunuh dengan penekanan pada fungsi penyerangan darat, pengumpulan intelijen, dan operasi pasukan khusus. Kapal-kapal ini memiliki panjang 97 meter dengan lebar lunas 11 meter.

Kapal selam ini dilengkapi dengan periskop optronik, yang memanfaatkan kamera video yang dihubungkan dengan kabel serat optik. Kapal yang berbobot 7.800 ton itu dilapisi 39.000 keping akustik anti-sonar dan mampu menyelam hingga kedalaman 300 meter di bawah permukaan laut.

Untuk memaksimalkan kemampuan penyerangan darat, kapal selam kelas Astute ini mampu membawa hingga 36-38 rudal Tomahawk, yang memiliki jangkauan tembak hingga 1.920 kilometer dengan akurasi tinggi. Mereka juga dilengkapi enam tabung torpedo untuk meluncurkan torpedo Spearfish.

Kapal-kapal kelas Astute dilengkapi reaktor nuklir PWR2 sebagai sumber tenaga utama yang menjadikan kapal selam ini tak perlu mengisi ulang bahan bakar selama 25 tahun. Sistem propulsinya mengusung buatan Rolls Royce yang bisa mendorong kapal melaju hingga kecepatan 30 knot (55,6 kilometer per jam) di bawah air.
Kapal selam ini juga dilengkapi dengan sistem produksi oksigen dari air laut untuk kru, yang memungkinkan kapal ini tetap menyelam dalam waktu yang lama.

(AFP/GlobalSecurity/DHF)
Via Kompas
 http://www.artileri.org/2012/12/kapal-selam-kelas-astute-keempat-inggris.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar