Senin, 24 Juni 2013

India Kembangkan Rudal "Super BrahMos"

Rudal BrahMos
Rudal BrahMos didesain berdasarkan rudal Yakhont. Foto: Anurag/wikimedia
Rudal jelajah supersonik BrahMos segera akan menjadi "super roket," yang mana secara signifikan akan meningkatkan kapabilitas pertahanan taktis India. Namun, tes peluncuran rudal hipersonik BrahMos II varian udara, yang seharusnya selesai pada 2012, mengalami penundaan. Tanggal yang realistis untuk menyelesaikan tes ini kini diyakini pada 2015.
Sumber di Kementerian Pertahanan India mengatakan bahwa India telah menambah kedahsyatan rudal BrahMos dengan cara "mengawinkannya" dengan sistem navigasi satelit Rusia. "Perkawinan" dari sistem navigasi BrahMos dengan rudal jelajah strategis jarak jauh Kh-555 dan Kh-101 Rusia telah menjadikan BrahMos sebagai super roket. -Kata roket disini digunakan dalam konteks senjata, bukan roket ruang angkasa-.
Rudal BrahMos yang baru ini harus menjalani tes dan uji lapangan terlebih dahulu sebelum dioperasikan oleh Angkatan Bersenjata India. Namun dikatakan hal ini tidak akan memakan waktu lama.
Versi upgrade dari BrahMos akan dilengkapi dengan kemampuan sub-strategis dan akan meningkatkan jangkauan taktisnya juga. Versi BrahMos baru ini juga akan mampu membawa hulu ledak nuklir dan dapat diluncurkan dari laut, darat dan udara, seperti halnya versi BrahMos sebelumnya. Jangkauan hit rudal ini nantinya akan berkisar antara 180-300 mil (300-500km) atau bahkan lebih.
Versi BrahMos yang diluncurkan dari udara akan dilakukan oleh pesawat tempur Sukhoi Su-30 MKI. Angkatan Udara India di set untuk menjadi kekuatan yang dahsyat pada tahun 2020 ketika saatnya India telah melengkapi armada tempur udaranya dengan 200 pesawat tempur Sukhoi canggih dan dilengkapi dengan versi baru dari rudal BrahMos ini. Akan menjadi sebuah kombinasi super roket mematikan dan menjadikan Sukhoi India sebagai pesawat pembom strategis.
Fitur penting lain dari upgrade rudal BrahMos adalah ditambahkannya teknologi GPS-GLONASS. Ini merupakan kebutuhan strategis yang penting bagi India.
Rudal BrahMos secara bersama-sama dikembangkan oleh India dan Rusia. Nama rudal ini diambil dari gabungan dua nama sungai besar di India dan Rusia yaitu sungai Brahmaputra di India dan sungai Moskva di Rusia. Rudal ini mampu terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi di level tree-top yang menambah keunggulan taktisnya.
BrahMos merupakan rudal dua-tahap dengan mesin pendorong propelan padat sebagai tahap pertama yang membawanya ke kecepatan supersonik dan kemudian akan dipisahkan. Diketahui, BrahMos adalah rudal jelajah supersonik pertama digunakan kapal perang India INS Rajput sejak tahun 2005. Prinsip rudal ini "fire and forget," mengadopsi varietas penerbangan dalam perjalanan ke target. Kekuatan destruktif rudal ini tinggi, sebagai dampak dari energi kinetiknya yang besar. Ketinggian jelajah rudal BrahMos bisa mencapai 15 km (9,3 mil) dan ketinggian terminal serendah 10 meter.
BrahMos dinyatakan 3,5 kali lebih cepat dari rudal jelajah subsonik Harpoon milik AS dan 3 kali lebih cepat dibandingkan rudal subsonik Tomahawk AS
Dibandingkan dengan rudal jelajah supersonik yang ada saat ini, BrahMos memiliki kecepatan tiga kali lebih tinggi, jangkauan 2,5 sampai 3 kali, seeker range 3 sampai 4 kali lebih banyak dan 9 kali lebih besar energi kinetiknya. Rudal ini memiliki konfigurasi identik untuk platform darat, laut dan sub-laut dan menggunakan Transport Launch Canister (TLC) untuk transportasi, penyimpanan dan peluncuran. Rudal ini universal untuk berbagai paltform dengan akurasi tinggi dan dampak kinetik yang besar.
Sejauh ini India telah menyebarkan rudal BrahMos di sektor barat untuk menghadapi Pakistan. Karena rudal ini dipasang pada peluncur mobile (bergerak), maka dengan mudah dapat diangkut dan dipindahkan kemana saja di India dalam waktu yang singkat. Dalam waktu dekat, Angkatan Darat India juga berencana untuk menyebarkan BrahMos untuk menghadapi China. India telah memulai kesiapannya untuk menghadapi seandainya ada perang besar di Arunachal Pradesh di sektor timur laut dengan nama sandi "Pralaya" pada 29 Februari 2012 lalu.
BrahMos adalah rudal siluman jelajah supersonik yang dapat diluncurkan dari kapal selam, kapal permukaan, pesawat dan darat. BrahMos dinyatakan 3,5 kali lebih cepat dari rudal jelajah subsonik Harpoon milik AS dan 3 kali lebih cepat dibandingkan rudal subsonik Tomahawk AS. India juga merencanakan sebuah varian BrahMos yang diluncurkan di udara yang diharapkan selesai pada tahun 2012 dan akan membuat India satu-satunya negara dengan rudal supersonik di semua kekuatan pertahanan. Namun, seperti yang dikatakan diatas, batas waktu 2012 tidak mungkin terpenuhi.
Versi hipersonik dari BrahMos saat ini juga tengah dikembangkan dengan kecepatan Mach 7 untuk memangkas lama waktu menghantam target dan diharapkan juga akan siap pada tahun 2016. Brahmos memiliki kemampuan untuk menyerang target di permukaan dengan terbang serendah 10 meter.
Versi BrahMos untuk Angkatan Darat dan Angkatan Laut memiliki berat tiga ton atau lebih. Rudal ini juga tersedia untuk ekspor bagi siapa saja yang tertarik dengan biaya masing-masing sekitar US$2-3 juta. Biaya ini tergantung dari versi yang diinginkan.
BrahMos dikembangkan oleh perusahaan patungan antara Defence Research and Development Organisation (DRDO) dari India dan Federal State Unitary Enterprise NPO Mashinostroyenia (NPOM) dari Rusia di bawah bendera BrahMos Aerospace.
Berikut infographic karakteristik dan spesifikasi rudal BrahMos. (klik pada gambar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar