Selasa, 17 Februari 2015

Pesawat Angkut Kelas Berat Y-20 China Unjuk Gigi di Airshow China

Y-20 saat Airshow China 2014
Pesawat angkut udara strategis kelas berat buatan pertama China "Y-20 Kunpeng" akan segera dikirimkan ke Angkatan Udara China, seorang senior eksekutif penerbangan mengatakan, sembari menambahkan bahwa pengembangan mesinnya sudah sangat baik.

"Kami masih perlu melakukan uji coba di darat dan di udara, jadi saya tidak bisa memberitahu kapan waktunya akan dikirimkan," Geng Ruguang, deputy general manager dari Aviation Industry Corp of China (AVIC), pabrik pesawat terkemuka negara itu, mengatakan saat pameran dirgantara 10th China International Aviation and Aerospace Exhibition, yang dikenal sebagai Airshow China, di Zhuhai, Provinsi Guangdong. "Namun, saya yakin (Y-20) akan dapat dikirimkan dalam waktu dekat," tambah Geng.

Tepuk tangan ribuan penonton bergemuruh saat Y-20 yang memiliki empat mesin turbofan terbang pada Selasa Pagi sesaat setelah Airshow China dibuka. Ini untuk pertama kalinya pesawat berbadan bongsor tersebut menampakkan dirinya di hadapan publik.

Mesin turbofan baru yang lebih kuat hasil pengembangan China mengantikan mesin impor yang dipasang pada pesawat angkut besar tersebut, kata Geng.

Laporan sebelumnya mengatakan bahwa WS-20, mesin high-bypass-ratio sedang dalam pengembangan untuk nantinya digunakan oleh Y-20, dan sedang menjalani uji coba.

"Biasanya, jika sebuah pesawat prototipe tidak mengalami masalah atau mampu membuktikan dirinya selama uji coba penerbangan, maka pesawat tersebut dapat dikirimkan dalam sebuah pameran dirgantara. Hal ini berarti pengembangan Y-20 berjalan sangat baik," tambah Geng. Dia mengatakan bahwa para insinyur akan menguji kompabilitas pesawat pada bandara sipil selama berada di Zhuhai.

Y-20 yang diawaki oleh tiga orang ini terbang pertama kali pada bulan Januari 2013, menjadikan China sebagai negara ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Rusia yang mengembangkan pesawat angkut militer kelas berat. Pesawat angkut militer kelas berat seperti ini utamanya akan digunakan untuk mengangkut muatan militer besar.

Y-20 yang berdimensi panjang 47 meter dan rentang sayap 45 meter ini memiliki kapasitas angkutan maksimum sebesar 66 metrik ton dan berat maksimun saat lepas landas 200 ton, menurut sumber-sumber intelijen militer. Dengan daya angkut yang besar, artinya Y-20 mampu membawa tank tempur utama terberat Type-99A2 Angkatan Darat China yang berbobot 58 ton.

Berdasarkan evaluasi teknis oleh majalah Aerospace Knowledge, saat membawa muatan 51 ton dan berbahan bakar penuh, Y-20 memiliki jangkauan 5.200 kilometer, yang berarti dapat mencapai titik di Eurasia, Alaska, Australia dan Afrika Utara. Dengan muatan maksimum 66 metrik ton, Y-20 dapat terbang sejauh 3.700 km, memungkinkan pesawat ini terbang nonstop dari Harbin, Provinsi Heilongjiang, ke Lhasa di wilayah otonomi Tibet.

Y-20 adalah pesawat kargo pertama di dunia yang dikembangkan menggunakan teknologi cetak 3-D untuk mempercepat proses pembangunan dan menekan biaya produksi.

Tang Changhong, kepala desain Y-20, sebelumnya mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa Y-20 telah berhasil membawa muatan maksimum dan telah mencapai ketinggian terbang tertinggi. Dan pilot tes mengatakan Y-20 memiliki sifat aerodinamis yang baik, stabil selama lepas landas dan mendarat, dan memilki daya angkut yang luar biasa.

Selain bertugas mengembangkan Y-20, AVIC juga tengah megembangkan pesawat angkut militer turboprof  bermesin empat, Y-30, model yang juga dipamerkan AVIC saat Airshow China 2014.




 http://www.artileri.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar