Senin, 25 Mei 2015

Begini Rupa Bongkahan Terakhir Akik Legendaris Ijo Ohen Garut yang Tersisa


Akik Garut Ijo Ohen hanya menjadi buah bibir saja di kalangan pecinta batu mulia. Batu ini legendaris, tambangnya yakni lokasi penemuannya di areal persawahan milik Aki Ohen sudah tak ada lagi bongkahan.

Namun ada satu bongkahan yang tersisa dan belum diolah. Bongkahan ini milik Asep Kuswara, yang dia dapatkan langsung dari keluarga Aki Ohen.

"Batu ini saya simpan, saya koleksi," jelas Asep yang kini membuka usaha akik Kencana di Jl Sudirman, Garut saat ditemui akhir pekan lalu.

Asep yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia akik Garut ini dahulu memang kerap bolak balik ke Bungbulang daerah tempat Aki Ohen, kini masuk Kecamatan Caringin.

"Silakan tanya di sana siapa Wa Asep. Saya banyak berhubungan dengan para penambang akik di sana," tutur dia.

Asep dahulu juga mendengar soal cerita batu Ijo Ohen. Dia pun menyambangi keluarga Ki Ohen yang hidup sederhana. Hubungan baiknya dengan keluarga itu membuatnya bisa mendapatkan bongkahan.

"Lihat saja batunya, ini beda dengan batu Garut yang lain. Kalau Anda biasa main di batu, pasti tahu apa keistimewaan Ijo Ohen. Coba lihat kulit kapurnya saja halus, ini karena dia selalu terkena air sawah," imbuhnya


Akik Garut Ijo Ohen ini memang ditemukan di persawahan saat Aki Ohen mencangkul pada tahun 70-an. Kini di lokasi persawahan itu sama sekali tak ada tambang atau batu lainnya. Lokasinya pun tetap sama sawah.

"Ijo Ohen itu di Garut saja sudah hanya jadi cerita dari mulut ke mulut. Saya nggak tahu apa keluarga Ki Ohen masih memiliki sisa bongkahannya, tapi mungkin ini yang terakhir. Batu ini banyak dipegang kolektor dan disimpan, batu ini kualitasnya jauh di atas batu lain misalnya Batu Bacan," tutur Asep.

Batu Ijo Ohen itu disimpan Asep di rumahnya. Dia hanya merawatnya, tak pernah terpikirkan untuk membuatnya menjadi batu cincin.

"Wah nggak tahu ya kalau dibuat cincin bisa jadi berapa, mungkin 20 kali ya," jelas Asep dengan tawa berderai.

Sumber :  http://news.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar