Rabu, 29 April 2015

Cerita Batu "Mistis" Watu Dodol yang Kini Diburu Pecinta Akik

Ira Rachmawati / Kompas.com / Banyuwangi 
Batu yang berada di pintu masuk utara Kabupaten Banyuwangi terancam karena demam batu akik

Batu besar yang terletak di tengah jalan yang berada di Pantai Wisata Watu Dodol mulai dilirik oleh penggila batu akik. Batu besar yang selama ini dikenal mistis sedikit demi sedikit dicongkel demi memperoleh pecahannya.

"Bukan hanya orang Banyuwangi, melainkan juga orang di luar Banyuwangi. Banyak sekali yang datang ke sini untuk ambil batu itu. Katanya buat batu akik," kata Suhariyanto, pemilik warung yang berada di Pantai Watu Dodol.

Kepada Kompas.com, Kamis (19/3/2015), dia bercerita, awalnya memang banyak orang yang berdoa di sana, lalu kemudian kepercayaan berkembang bahwa batu tersebut bertuah. "Kalau tanya usianya, saya tidak tahu. Sudah ratusan tahun. Sebelum zaman Belanda dulu sudah ada. Tidak ada yang bisa memindahkan batu itu. (Letaknya) dulu di tepi pantai, tetapi dibuat jalan di bagian timurnya karena batunya tidak bisa dipindahkan. Takut kualat mungkin," ungkap dia.

Suhariyanto mengaku heran ketika banyak orang yang berani mengambil batu tersebut untuk dijadikan batu akik. "Banyak yang ngambil batu itu mampir ke sini. Kadang pesan kopi buat sajen," kata dia.

Suhariyanto, yang lebih dari 15 tahun berjualan di tempat ini, mengaku khawatir dengan aksi penggemar batu akik tersebut. "Batu itu bisa rusak. Padahal, batu itu unik dan juga bersejarah," ungkapnya.

Sementara itu, Wawan (36), salah satu penggemar batu akik asal Banyuwangi mengaku pernah mengambil batu di wilayah Pantai Watu Dodol sekitar enam bulan yang lalu. "Waktu itu artis Tukul Arwana sempat datang ke sana dan menggambarkan ada penjaga dari makhluk gaib dan akhirnya dianggap bahwa energi batu Watu Dodol sangat bagus," kata dia.

Wawan mengaku, awalnya dia mencari serpihan batu yang jatuh, tetapi tidak menemukannya. Dengan alasan penasaran, dia kemudian mencongkel batu tersebut seukuran kurang dari telapak tangan. "Saat mencongkelnya, saya berdoa dan menggantinya dengan sebatang rokok yang dinyalakan dan diletakkan di bagian bawah. Itu wajib hukumnya kalau tidak ingin terjadi apa-apa," kata dia.

Menurut dia, batu yang berasal dari Watu Dodol mudah hancur saat diasah. "Sama dengan bekas abu rokok. Susah diasah karena memang bukan kategori batu keras," kata dia.

Batu akik asal Watu dodol tersebut banyak dicari karena dianggap lebih bertuah. "Padahal, semua itu hanya sugesti saja," kata Wawan lagi.

Saat Kompas.com melihat kondisi batu yang mempunyai tinggi lebih dari 10 meter tersebut, terlihat banyak congkelan baru di bagian bawah. Selain itu, banyak juga sisa bunga dan sesajen yang berserak di batu yang berada di pintu masuk utara Kabupaten Banyuwangi.



Sumber : http://regional.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar