Selasa, 09 April 2013

PERSAINGAN AIRBUS-BOEING, PTDI DAPAT BERKAH


PERSAINGAN_AIRBUS-BOEING_PTDI_DAPAT_BERKAHBandung - PT Dirgantara Indonesia (Persero) mendapatkan berkah dari pertumbuhan industri penerbangan dunia saat ini, khususnya menyangkut pembuatan komponen-komponen pesawat untuk Airbus dan Boeing, "Dua raksasa industri penerbangan dunia itu mempercayakan berbagai produksi komponen pesawatnya ke berbagai negara. PTDI termasuk di antaranya," kata Kepala Humas PTDI Rakhendi Triyatna di Bandung.

Rakhendi mengatakan kebutuhan pembuatan komponen pesawat oleh Airbus dan Boeing itu sesuai dengan tingginya tingkat kebutuhan dunia untuk pesawat-pesawat terbang angkut komersial yang berkisar 4000 pesawat dalam kurun waktu 2010--2015 saja.

Pertarungan bisnis di industri pesawat terbang komersial antara Airbus dan Boeing, menurut Rakhendi, tampak keras.

Airbus mewakili konsorsium industri penerbangan Eropa sedangkan Boeing representasi kekuatan industri penerbangan Amerika Serikat.

Keduanya berusaha maksimal meraih pasar dengan berbagai varian produknya, misalnya Airbus dengan A-380-nya dan Boeing dengan produk terbarunya Dreamliner B-787, walau sesungguhnya B-787 bukanlah pesaing A-380 karena A-380 kelasnya lebih besar.

Mereka mengalihkan pekerjaan komponen penting hingga 60--70 persen ke berbagai negara termasuk ke Jepang, China, Australia, Korsel Kanada, Inggris dan Indonesia.

Kerjasama itu semata-mata untuk menekan biaya pembuatan komponen biaya SDM sehingga nilai harga jual per pesawatnya bisa lebih murah.

Untuk proyek A-380, PTDI sebagai pemasok tunggal untuk pekerjaan komponen pentingnya yaitu Inboard Outer Fixed Leading Edge (IOFLE) yang merupakan bagian akar dari sayapnya, "A-380 tak akan bisa terbang tanpa komponen buatan PTDI ini," kata Rakhendi

Komponen ini dikerjakan PTDI sesuai dengan kontrak dengan Spirit AeroSystems, Inggris, tahun 2002 untuk 300 pengiriman. Saat ini, PTDI telah mengirim 125 atau setara dengan 36 persen dari jumlah kontrak. Target rencana pengiriman adalah 36 set per tahun.

Untuk A-320/A-321 proyek untuk pekerjaan manufacturing dan assembling untuk D-Nose, Pylon dan Leading Edge yang telah dilakukan kontrak kerjasamanya pada tahun 2005 dan berakhir pada tahun 2015 bersama Spirit AeroSystems dengan pengiriman 365 set per tahun.

Dalam proyek A-350, PTDI mengerjakan komponen untuk Root End Fillet Fairing (REFF) untuk 805 pengiriman dengan perencanaan pengiriman 51 set per tahun Kontrak kerjasama PTDI dengan Spirit AeroSystem sejak tahun 2010. Khusus untuk Airbus A350, PTDI juga sudah mendapatkan pekerjaan rekasaya perencanaan (design engineering).

Sedangkan dari Boeing, PTDI tmendapatkan beberapa pekerjaan pembuatan komponen bagian depan sayap (leading edge skin) B747-8 dengan rencana pengiriman 18 set per tahun. Kontrak kerjasama dilakukan dengan Boeing sejak tahun 2008 hingga 2017.

Pada proyek ini, PTDI mengerjakan komponen bagian depan sayap. Kontrak kerjasamanya dari tahun 2005 dan berakhir pada tahun 2011. PTDI juga mengerjakan komponen serupa untuk B-777 berdasarkan kontrak dari tahun 2008 dan berakhir tahun 2012.

Untuk itu, menurut Rakhendi, secara otomatis nama PTDI ikut terangkat dan disorot para pemegang keputusan di industri pesawat terbang kelas dunia, "Rata-rata mereka sangat puas dengan apa yang telah dikerjakan PTDI, dan kini kami menjadi mitra terpercaya dua raksasa produsen pesawat terbang tersebut," katanya.


 http://www.imtelkom.ac.id/index.php/23-ekonomi/ekonomi/937-persaingan-airbus-boeing-ptdi-dapat-berkah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar