Senin, 15 April 2013

WeChat Bantah Jadi Layanan Berbayar


Ilustrasi (Ist.)

Jakarta - Di tengah popularitasnya yang sedang menanjak, WeChat diisukan bakal dibuat menjadi layanan berbayar. Jelas saja, hal ini disayangkan pengguna. Namun bos WeChat cepat-cepat menampik isu tersebut.

Dalam pernyataannya seperti dilansir Xinhua, Liu Chiping selaku President Tencent -- induk usaha WeChat -- menegaskan bahwa WeChat akan tetap gratis.

Pernyataan ini sekaligus membantah kabar yang dilontarkan Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Miao Wei, yang menyatakan jika operator telekomunikasi tengah mempertimbangkan untuk menetapkan biaya penggunaan layanan WeChat.

Sejak diluncurkan dua tahun yang lalu oleh Tencent, raksasa internet asal China, pengguna WeChat telah menembus 300 juta secara global, termasuk di Indonesia.

Bagi penggunanya, jika WeChat jadi berbayar, itu artinya mereka harus membayar dua kali. Pasalnya, paket data ke operator sudah dibayar ketika berlangganan. Apalagi aplikasi sejenis di China masih ada yang menawarkan gratis, seperti Weibo dan Mi Chat.

Rencana ini terus mendapatkan penolakan sejak Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Miao Wei, menyatakan tengah mengkaji agar pengguna membayar untuk aplikasi WeChat dan telah meminta operator setempat menyiapkan model bisnis yang ideal.

Namun, pemerintah China juga mewanti-wanti pengguna tidak dibebani oleh bayaran yang tinggi. Regulator tetap meminta mekanisme persaingan sehat tetap diperhatikan. Tiga operator lokal seperti China Mobile, China Unicom, dan China Telecom, juga tidak diizinkan melakukan penetapan tarif bersama yang menjurus kartel bagi aplikasi tersebut.

Sebagian kalangan menilai, permintaan untuk adanya bagian bagi operator dari WeChat karena adanya konsumsi bandwidth yang tinggi kala aplikasi itu digunakan. Pihak Tencent sendiri mengaku siap berkolaborasi dengan operator, tetapi tidak terlalu menyukai jika yang digunakan pola berbagi keuntungan ala bisnis telekomunikasi.

China Unicom sendiri telah mengirimkan sinyal akan berbayarnya aplikasi WeChat di masa depan. Konsep saling menguntungkan tetap menjadi pegangan saat berbisnis dengan pemain Over-the-Top (OTT) seperti WeChat.

Meski demikian, juru bicara WeChat coba menenangkan gejolak ini dengan merilis pernyataan yang menjamin pelanggan tak akan dikenakan biaya dalam menggunakan aplikasinya. Jika merujuk pada hal ini berarti Tencent akan bernegosiasi dengan operator dalam masalah fee.

Tencent yang juga melebarkan sayap bisnisnya di Indonesia telah menggandeng MNC Group mendirikan perusahaan patungan PT MNC Tencent. Kolaborasi dua perusahaan ini membidik 70% pengguna internet di Indonesia menggunakan WeChat.



( ash / ash ) 

http://inet.detik.com/read/2013/04/08/091900/2213875/398/wechat-bantah-jadi-layanan-berbayar?id771108bcj 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar