Minggu, 07 April 2013

Persaingan Lion dan AirAsia Libatkan Boeing dan Airbus?


VIVAnews - Persaingan antara AirAsia dengan Lion Air ibarat pertempuran antara dua produsen pesawat terbang terbesar dunia, Boeing dan Airbus. Kompetisi makin memanas setelah kedua maskapai penerbangan murah itu berupaya menjelajah markas pesaingnya.

Lewat akuisisi saham Batavia Air, AirAsia makin mengukuhkan dominasinya di Tanah Air. Sementara itu, Lion Air mulai merambah bisnis penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/LCC) Malaysia dengan membentuk maskapai baru, Malindo Airways, bersama National Aerospace and Defense Industries Sdn Bhd (NADI).

Lion Air dalam beberapa tahun terakhir bisa dianggap sebagai pelanggan setia pesawat produksi Boeing, Amerika Serikat. Bahkan, maskapai milik Rusdi Kirana ini mampu mencetak rekor pembelian pesawat Boeing 737 sebanyak 230 unit senilai US$22,4 miliar (Rp161,28 triliun) tahun lalu.

Dalam peresmian penandatangan jual beli yang dihadiri langsung Presiden AS Barack Obama itu, Lion Air memesan 201 unit Boeing 737 MAXs dan 29 unit Boeing 737-900ER Next-Generation.

Di pihak lain, AirAsia pun membuat rekor pembelian pesawat komersial Airbus terbesar sepanjang sejarah oleh satu maskapai penerbangan. AirAsia memesan sebanyak 200 unit Airbus jenis A320neo dengan nilai transaksi mencapai US$18 miliar.

Dengan pemesanan baru itu, AirAsia tercatat telah secara resmi mengajukan pemesanan kepada Airbus sebanyak 375 unit yang berasal dari jenis A320. Sebanyak 89 unit di antaranya kini sudah beroperasi.

"Dilihat dari aspek jenis pesawat, memang bisa masuk kategori itu (persaingan Boeing dan Airbus)," kata pengamat penerbangan, Alvin Lie kepada VIVAnews, Kamis, 13 September 2012.

Alvin menilai, keberanian Lion Air masuk ke pasar LCC Malaysia tak terlepas dari dukungan produsen pesawat dunia, Boeing. Dukungan yang dimaksud bisa diberikan dalam bentuk jaminan pasokan pesawat, perawatan, ketepatan suku cadang, dan perawatan serta efisiensi perawatan pesawat.

"Boeing mungkin juga mempunyai misi untuk mempromosikan pesawatnya atau memberikan bentuk kerja sama lain," kata Alvin.

Persaingan Boeing dan Airbus di pasar Asia, dia melanjutkan, merupakan sesuatu yang tak bisa dihindari. Dengan kondisi perekonomian dunia yang tengah mengalami krisis, pasar Asia adalah zona ekonomi yang terus tumbuh dan berkembang. "Jadi, kedua produsen itu sangat memperhatikan zona ini," katanya. (art)


 http://bola.viva.co.id/news/read/351066-persaingan-lion-dan-airasia-libatkan-boeing-dan-airbus-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar