PONTIANAK - Ratusan warga dari berbagai daerah menyaksikan peristiwa kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa Pontianak yang terjadi pada 21-23 September.
"Kami sejak pukul 09.00 WIB sudah berada di sini untuk menyaksikan peristiwa kulminasi matahari," kata Susianti siswi kelas IV SDN 28 Kecamatan Pontianak Utara, Kamis.
Peristiwa terjadinya kulminasi matahari yang dua terjadi dua kali setahun yakni Maret dan September di Tugu Khatulistiwa Pontianak ditandai dengan dentuman meriam karbit.
Susianti menyatakan, meskipun sekolahnya tidak jauh dari Tugu Khatulistiwa tetapi ia dan teman-temannya selalu menyaksikan peristiwa alam yang unik tersebut.
"Kami juga ditugaskan oleh guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk menyaksikan peristiwa Kulminasi matahari ini," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dan Pemkot Pontianak telah mengagendakan peristiwa titik kulminasi matahari dalam salah satu event "Visit Kalbar 2011".
Pada saat peristiwa titik kulminasi matahari terjadi maka benda yang ditancapkan tegak lurus tidak terlihat adanya bayangan karena matahari berada tegak lurus di atas kepala yang hanya terjadi pada 21 - 23 Maret dengan titik kulminasi tepat pukul 11.50 WIB, dan 21 - 23 September dengan titik kulminasi tepat pada pukul 11.38 WIB di Tugu Khatulistiwa Pontianak.
Kulminasi matahari adalah peristiwa alam yang hanya terjadi di lima negara, yaitu di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Indonesia), Afrika, yaitu Gabon, Zaire, Uganda, Kenya dan Somalia. Di Amerika Latin, garis itu juga melintasi empat negara yaitu, Equador, Peru, Columbia dan Brazil.
Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa yaitu Kota Pontianak sehingga menjadi ciri khusus.
Karena itulah Kota Pontianak juga dikenal dengan sebutan Kota Khatulistiwa, kata Wali Kota Pontianak.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan, hingga kini promosi terhadap peristiwa kulminasi matahari yang dipusatkan di Tugu Khatulistiwa Pontianak sangat kurang sehingga event tahunan yang terjadi dua kali setahun yakni, 21-23 Maret dan 21-23 September belum banyak diketahui wisatawan mancanegara
Ia menjelaskan, masih kurangnya promosi keluar sehingga belum tergarapnya aset wisata andalan Kota Pontianak itu.
"Kedepan kami akan gencar melakukan promosi sehingga peristiwa kulminasi matahari di Pontianak dikenal oleh wisatawan nasional dan mancanegara," kata Sutarmidji.
Editor : edinayanti
Sumber : Antara
http://kalteng.tribunnews.com/2011/09/22/ratusan-warga-saksikan-peristiwa-kulminasi-matahari
"Kami sejak pukul 09.00 WIB sudah berada di sini untuk menyaksikan peristiwa kulminasi matahari," kata Susianti siswi kelas IV SDN 28 Kecamatan Pontianak Utara, Kamis.
Peristiwa terjadinya kulminasi matahari yang dua terjadi dua kali setahun yakni Maret dan September di Tugu Khatulistiwa Pontianak ditandai dengan dentuman meriam karbit.
Susianti menyatakan, meskipun sekolahnya tidak jauh dari Tugu Khatulistiwa tetapi ia dan teman-temannya selalu menyaksikan peristiwa alam yang unik tersebut.
"Kami juga ditugaskan oleh guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk menyaksikan peristiwa Kulminasi matahari ini," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dan Pemkot Pontianak telah mengagendakan peristiwa titik kulminasi matahari dalam salah satu event "Visit Kalbar 2011".
Pada saat peristiwa titik kulminasi matahari terjadi maka benda yang ditancapkan tegak lurus tidak terlihat adanya bayangan karena matahari berada tegak lurus di atas kepala yang hanya terjadi pada 21 - 23 Maret dengan titik kulminasi tepat pukul 11.50 WIB, dan 21 - 23 September dengan titik kulminasi tepat pada pukul 11.38 WIB di Tugu Khatulistiwa Pontianak.
Kulminasi matahari adalah peristiwa alam yang hanya terjadi di lima negara, yaitu di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Indonesia), Afrika, yaitu Gabon, Zaire, Uganda, Kenya dan Somalia. Di Amerika Latin, garis itu juga melintasi empat negara yaitu, Equador, Peru, Columbia dan Brazil.
Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa yaitu Kota Pontianak sehingga menjadi ciri khusus.
Karena itulah Kota Pontianak juga dikenal dengan sebutan Kota Khatulistiwa, kata Wali Kota Pontianak.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan, hingga kini promosi terhadap peristiwa kulminasi matahari yang dipusatkan di Tugu Khatulistiwa Pontianak sangat kurang sehingga event tahunan yang terjadi dua kali setahun yakni, 21-23 Maret dan 21-23 September belum banyak diketahui wisatawan mancanegara
Ia menjelaskan, masih kurangnya promosi keluar sehingga belum tergarapnya aset wisata andalan Kota Pontianak itu.
"Kedepan kami akan gencar melakukan promosi sehingga peristiwa kulminasi matahari di Pontianak dikenal oleh wisatawan nasional dan mancanegara," kata Sutarmidji.
Editor : edinayanti
Sumber : Antara
http://kalteng.tribunnews.com/2011/09/22/ratusan-warga-saksikan-peristiwa-kulminasi-matahari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar