Minggu, 04 September 2011

Wisata di Kaltim kini lebih mudah dengan hadirnya Kaltim Air


Tepat di Hari HUT Kemerdekaan RI ke 66, Rabu, 17 Agustus 2011, Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak meresmikan operasional maskapai penerbangan Kaltim Air. First flight Kaltim Air diharapkan menjadi motivasi awal dalam upaya memecah isolasi kawasan perbatasan dan pedalaman.

“Kontribusi Kaltim Air untuk Pulau Derawan sudah jelas bila mereka terbang dengan rute Jakarta – Balikpapan – Berau – Tarakan. Tapi jangan salah, Kaltim Air juga bisa berkontribusi besar untuk pengembangan wisata di kabupaten/kota lainnya bila mereka juga terbang ke sana,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Achmad Adha di ruang kerjanya, Rabu (24/8).

Ia mengambil contoh potensi pariwisata di Kutai Barat meliputi wisata alam, peninggalan bersejarah dan Seni Budaya. Ada pula Cagar Alam Anggrek Kersik Luwai, Air Terjun Jantur Gemuruh, Danau Gap dan lainnya.

“Wisata arum jeram juga sangat menarik. Wisatawan mancanegara banyak tertarik untuk menikmati wisata yang penuh tantangan ini di Kutai Barat,” kata Achmad Adha.

Selain di Kutai Barat, potensi pariwisata lainnya di Kaltim yang dipastikan akan menarik wisatawan domestic dan mancanegara juga ada di Kutai Timur, Malinau, Tarakan dan Nunukan.

Sayangnya, kata Achmad Adha, promosi pariwisata Kaltim masih terkendala faktor transportasi yang kurang memadai untuk menjangkau kawasan-kawasan wisata yang letaknya secara geografis memang tidak mudah dijangkau.

Dari pengakuan sejumlah wisatawan asing, Achmad Adha mengungkapkan sesungguhnya para wisatawan itu merasa sangat menikmati keindahan wisata di Kaltim. Hanya sayangnya kata mereka, sarana transportasi untuk mencapai lokasi itu tidak cukup nyaman buat mereka.

“Mereka sudah ke Kutai Barat, keluhannya, mereka tidak bisa tidur di jalan karena kondisi jalan yang tidak nyaman, berlubang-lubang. Waktu tempuhnya pun harus berjam-jam, sama sekali tidak membuat mereka nyaman saat dalam perjalanan,” kata Achmad Adha.

Pesawat udara yang menghubungkan Balikpapan atau Samarinda menuju Barong Tongkok memang ada, tetapi sangat terbatas. Apalagi tiket terbang kembali, menjadi lebih sulit mereka dapatkan. Padahal kenyamanan pelayanan transportasi itu syarat penting bagi mereka.

“Jika Kaltim Air bisa terbang ke sana dengan intensitas yang lebih padat, maka saya sangat yakin potensi wisata Kaltim akan mendapat lebih banyak perhatian wisatawan asing dan maupun wisatawan dalam negeri,” kata Adha.

Gubernur Awang Faroek memberi apresiasi tinggi atas kerjasama para pengusaha Kaltim yang terlibat dalam pendirian Kaltim Air. Ia juga memuji dukungan Kementerian BUMN dan perusahaan nasional hingga beroperasinya Kaltim Air.
Usai peresmian, Gubernur Awang Faroek, Ketua DPRD Kaltim Mukmin Faisjal, Wagub Farid Wadjdy dan Sekprov Kaltim Irianto Lambrie langsung melakukan terbang perdana dengan pesawat Kaltim Air Cessna 208 B Grand Carravan menuju Samarinda dengan waktu tempuh kurang lebih 25 menit.

Penerbangan perdana Gubernur Awang Faroek dengan Kaltim Air ini dipiloti Capt. Joel Jim A. Lacanlale dan co pilot Capt. Merkurius Ukung. “Penerbangannya cukup nyaman, begitu juga saat pendaratan. Masyarakat harus menyambut baik kehadiran Kaltim Air ini,” kata Sekprov Kaltim Irianto, sesaat setelah pesawat mendarat.

http://www.wisatakaltim.com/berita/wisata-di-kaltim-kini-lebih-mudah-dengan-hadirnya-kaltim-air/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar