Sabtu, 05 November 2011

Kiswah dan 150 Kilogram Emas

Puluhan ribu jemaah haji mengelilngi Kabah di dalam Masjidil Haram, Mekkah, Minggu (14/11).Ritual ibadah umat Islam yang dilakukann oleh sekitar 2,5 orang dari segala penjuru dunia, menjadikan pertemuan tahunan terbesar di seluruh dunia. (AP Photo/Hassan Ammar).

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kiswah merupakan kain beledu hitam penutup Ka'bah. Menjelang musim haji, biasanya dilipat sekitar tiga meter guna melindunginya dari kemungkinan kerusakan selama puncak haji, saat jemaah tawaf di tanah suci. Pengawas umum dari Pabrik Kiswah di Mekah, Muhammad Al-Quaifili, mengatakan pada Rabu kemarin bahwa kiswah dilipat bagian bawahnya sekitar tiga meter dari tanah dengan menggunakan kain putih. "Banyak orang memegang kiswah dan dapat merobek kain selama proses. Beberapa peziarah dapat mengurangi potongan kiswah untuk dibawa sebagai suvenir," kata Al-Quaifili.

Kiswah merupakan kain bersulam emas dan perak dan selama hampir satu abad dibuat seniman lokal. Gaun hitam itu dibuat dengan 670 kg sutra murni, 150 kg emas dan perak yang digunakan untuk mengukir ayat-ayat Alquran di atas kain.

Kain ini mempunyai luas 658 meter persegi dan terdiri dari 47 lembar, masing-masing 14 meter panjang dan lebar 95 cm. Harganya sekitar SR16.8 juta ($ 4,5 juta). Dalam satu tahun, Ka'bah dicuci dua kali yakni pada Sya'ban dan Dul Hijjah.

Sekitar 75 tahun lalu, Kiswah masih didatangkan dari Mesir. Pabrik Kiswah baru dibangun di Mekah sekitar 75 tahun lalu di bawah perintah Raja Abdul Aziz. Sejak itu, setiap tahun sebuah kiswah dibuat. Karena itu sudah menjadi adat, setiap musim haji, pemerintah setempat melipat kain penutup Ka'bah guna melindungi kain itu dari gangguan oleh peziarah yang terlalu bersemangat. "Kami ingin menjaga kiswah bersih dan rapi sepanjang waktu," kata Al-Quaifili. Kain itu akan diturunkan kembali ke posisi lama setelah musim haji berakhir.

Biasanya pula kiswah diserahkan oleh Ketua Presidensi Urusan Dua Masjid Suci Syekh Saleh bin Abdul Rahman Al-Hussain kepada Syekh Abdul Aziz bin Abdullah Al-Shaibi di pabrik Mekah. Sebuah tas kecil terbuat dari beludru berukir emas dan perak berisi kunci Ka'bah, sekaligus diserahkan.

Kebiasaan serah-terima kiswah dilakukan pada hari pertama Dulhijah supaya kabah siap pada hari kesembilan saat jemaah calon haji berkumpul di Arafah. Penggantian dimaksudkan untuk memastikan Kabah tampak bersih saat Idul Adha. 

ARABNEWS | PURWANTO
http://www.tempointeraktif.com/hg/wartahaji_serba_serbi/2011/10/15/brk,20111015-361554,id.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar