Selasa, 04 September 2012

Kontestan MasterChef Indonesia Dihantui Black Team


PERJUANGAN sembilan finalis tampak semakin keras dalam kompetisi MasterChef Indonesia. Salah satu ancaman berat yang akan menghantui mereka selama beberapa episode ke depan adalah The Black Team.

MasterChef Indonesia menyisakan sembilan kontestan, terdiri dari Desi (39, direktur hotel asal Bangka), Lutfi (23, freelance asal Jakarta), Joice (60, ibu rumah tangga asal Jakarta), Zeze (20, mahasiswi asal Bandung), Hani (23, penari asal Bogor), Vera (23, graphic designer asal Bandung), Ken (30, manajer restoran asal Surabaya), Beng (32, cake decorator asal Jakarta) dan Nurul (25, ibu rumah tangga asal Jakarta). Di episode 16 kali ini, sembilan kontestan menghadapi Pop Star Challenge, yang menghadirkan selebriti atau public figure, dimana kontestan harus menduplikasi masakan yang menjadi favoritnya. MasterChef Indonesia menampilkan Bondan Winarno, pakar kuliner yang terkenal dengan komentar “Maknyus!”.

Dia hadir membawa hidangan favorit yang harus diduplikasi oleh sembilan kontestan, yakni Sup Tahu Sawi Asin, Nasi Goreng Jambal Roti, dan Udang Pedas. Kontestan berlomba menghasilkan hidangan istimewa agar bisa membuatnya senang. Ketika kontestan mendapatkan komentar “Maknyus!”, itu artinya mereka dinyatakan aman. Hasilnya, Desi memenangkan tantangan ini sementara Nurul berada di posisi terendah, yang menuntunnya pada tantangan Duel Black Team.

Setelah menyelesaikan tantangan pertama, kontestan diajak menghadiri makan malam dengan ketiga Chef Master. Tanpa disangka, mereka dijamu dengan hidangan dari kelima  kontestan eliminasi yang tergabung dalam Black Team. Masing-masing anggota Black Team menyajikan satu menu, mulai appetizer hingga dessert untuk kemudian dicicipi kesembilan kontestan.

Mereka tidak tahu bahwa menu-menu tersebut dibuat oleh pesaingnya dahulu, bukan chef restoran tempat mereka makan malam. Tentu saja, semua kontestan memuji rasa makanan yang dicicipi. Namun, komentar negatif segera meluncur ketika para Master Chef membongkar siapa yang menghidangkan menu-menu tersebut untuk kesembilan kontestan. Mereka adalah Black Team, yang terdiri dari Dian, Esach, Baguzt, Agus, dan Opik.

"Mereka yang tereliminasi sebelumnya, kembali lagi, dan mengancam kalian. Mereka adalah The Black Team," ujar Chef Master Degan.

"Ya ampun, ternyata teman sendiri. Rasanya mau aku muntahin semua makanannya," kata Hani.

"Mereka itu kayak zombie, yang ditembak mati lalu hidup lagi," sahut Lutfi.

Para Chef Master mengatakan bahwa Black Team hadir sebagai ancaman bagi kontestan bertahan, karena jika salah satu kontestan gagal dalam Duel Black Team, posisi mereka akan berbalik. Anggota Black Team bisa menjadi salah satu bagian dari kontestan sembilan besar yang masih bertahan.

"Pertahankan posisi kalian, ingat kesalahan-kesalahan sebelumnya lalu ambil ilmunya," kata Chef Master Marinka.

"Siapapun yang mengeluarkan saya, ingat satu hal bahwa saya akan sekeras tenaga bertahan di sini dan mempertahankan posisi," tegas Nurul.

Untuk bisa kembali menjadi kontestan, Black Team harus beradu dalam satu pertandingan memasak yang disebut Duel Black Team. Secara bergantian di beberapa episode, salah satu dari mereka akan dipilih secara acak dan bertarung melawan kontestan yang berada di posisi terendah.

"Saya berharap jiwa kompetsisi kalian dan impian kalian terancam dengan kehadiran Black Team," kata Chef Master Juna.

Di episode ini, Dian mendapatkan kesempatan pertama untuk melawan Nurul, kontestan yang gagal menduplikasi masakan favorit Bondan dalam tantangan Pop Star. Berduel melawan Nurul adalah satu keinginan Dian sebelumnya, dan akhirnya terwujud. Mereka berdua ditantang untuk menduplikasi masakan peranakan Jawa-Belanda bernama Selat Solo atau biasa disebut Bistik Jawa.

Mereka harus membuatnya dengan sempurna selama 45 menit. Pemenang tantangan ini dapat mengubah posisi masing-masing. Akhirnya, Selat Solo buatan Nurul dinilai juri lebih mendekati aslinya daripada Selat Solo buatan Dian. Itu artinya, Nurul masih bertahan di kompetisi sementara Dian harus tereliminasi untuk kedua kalinya dan pulang meninggalkan kompetisi MasterChefIndonesia.

"Terbayar semua, dengkul saya sampai lemas. Kalau harus pulang atau tukar posisi kayaknya enggak terima aja," ketus Nurul. (ftr)
http://www.okefood.com/read/2012/09/03/299/684311/kontestan-masterchef-indonesia-dihantui-black-team 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar