Jumat, 25 Januari 2013

DPR: Kerjasama Dengan Inggris untuk Pembuatan Kapal Perang

HMS Daring
HMS Daring, salah satu kapal destroyer terbaik di dunia milik Inggris
Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq berharap tercapainya peningkatan kerjasama bidang pertahanan RI-Inggris pada 1 November lalu mesti difokuskan atau diarahkan untuk mengembangkan dan mempertajam industri pertahanan dalam negeri, khususnya alat utama sistem persenjataan (alutsista) tertentu.

Menurut dia, Inggris merupakan negara yang memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan alutsista kapal perang. Kapal perang kerajaan Inggris saat ini merupakan salah satu yang tercanggih di dunia. Karena itu, Mahfudz berharap peningkatan kerja sama pertahanan dengan Inggris dapat difokuskan dan diarahkan untuk pengembangan kapal perang dalam negeri.

"Kita tahu Inggris ini sudah sangat maju dan industri kapal perangnya itu kan sudah tua dan paling canggih kalau kita bandingkan dengan negara lain," ujar Mahfudz, Jumat, 9 November.

Sehingga memang menjadi penting bagi Indonesia, khususnya PT PAL, untuk membangun kerja sama strategis dengan Inggris terkait pengembangan kapal perang, ujar Mahfudz.
"Dengan demikian, target-target pengembangan industri pertahanan kita bisa lebih cepat. Saya kira ke dapan kita kan memang perlu armada AL yang lebih banyak lagi, bukan hanya kapal selam, juga kita kerja sama dengan Jerman," ujarnya.

Untuk alusista kapal selam, Indonesia kini telah mengadakan kerja sama dengan Korsel untuk pengadaan tiga unit kapal selam. Dua unit akan dibangun di Korea Selatan dan satu unit kapal selam akan dibangun sendiri oleh Indonesia melalui PT PAL.
Untuk harapan kerjasama pengadaan kapal perang dengan Inggris, Mahfudz mengharapkan kapal perang jenis kawal rudal, fregat dan sejenisnya.

Lebih lanjut Mahfudz mengatakan, saat ini sebenarnya TNI AL juga telah berencana membeli tiga unit kapal fregat dari Inggris. Sehingga hal ini akan menjadi awal yang baik untuk pengadaan kapal perang berikutnya, Indonesia minta Inggris melakukan transfer teknologi.

"Tiga kapal yang kita mau beli itu sudah ready, yaitu kapal yang semula dipesan Brunei Darussalam, namun dalam perkembangannya pihak Brunei (dengan alasan tertentu) membatalkan pembelian kapal tersebut," ujarnya. 
 http://www.artileri.org/2012/11/kerjasama-pembuatan-kapal-perang-dengan-inggris.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar