"Mereka yang membunuh rakyatnya sendiri ditakdirkan berakhir di kaki rakyat."
Mantan Presiden Libya, Moammar Khadafi dikabarkan tewas dalam penyerbuan tentara Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) yang didukung NATO. Peluru bersarang di kepala dan kakinya. Tubuhnya bersimbah darah.
Kontras dengan kejayaannya saat berkuasa, jasadnya diperlakukan dengan hina, berada di antara kaki-kaki tentara revolusioner, beberapa di antaranya bahkan menginjak kepala Khadafi.
Kematian tragis Khadafi harus menjadi perhatian para diktator Timur Tengah. Demikian peringatan yang dikeluarkan para aktivis oposisi Syiria dan Yaman.
"Ini adalah pelajaran berharga bagi semua diktator: mereka yang membunuh rakyatnya sendiri ditakdirkan berakhir di kaki rakyat," kata Omar Al-Muqdad, tokoh oposisi Syria di pengasingannya di Turki.
Dia juga mengatakan, "Berbahagialah rakyat Libya yang telah menyingkirkan diktator termasyur seperti Khadafi."
Apa yang terjadi di Libya, dia menambahkan, menyemangati rakyat Syria untuk segera menggulingkan Presiden, Bashar Al-Assad. "Dia akan menemui nasib yang sama dengan Khadafi, saat jatuh."
Senada, para penentang Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh buka suara soal kabar tewasnya Khadafi. "Tak peduli dia mati atau tidak, saya harap Presiden Saleh menyimak beritanya," kata blogger perempuan, Afrah Nasser.
Dia berharap, oposisi Yaman akan mendapatkan dukungan internasional, seperti halnya NATO yang membekingi tentara pemberontak Libya.
"Dukungan yang kami butuhkan adalah sanksi terhadap Saleh dan boikot rezimnya. Juga pengakuan terharap dewan oposisi nasional," katanya dari Swedia, di mana ia melarikan diri dari ancaman rezim Yaman.
"Saya berharap bahwa Ali Abdullah Saleh dan rezimnya belajar dari apa yang terjadi pada Kadhafi dan pemerintahannya," kata Mohammed Abulahoum, salah satu tokoh oposisi Yaman. "Saleh harus memahami bahwa skenario yang tersisa baginya ada dua: mengundurkan diri atau bernasib sama dengan Khadafi." (eh)• VIVAnews
http://dunia.vivanews.com/news/read/257551-khadafi-tewas--peringatan-untuk-para-diktator
Mantan Presiden Libya, Moammar Khadafi dikabarkan tewas dalam penyerbuan tentara Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) yang didukung NATO. Peluru bersarang di kepala dan kakinya. Tubuhnya bersimbah darah.
Kontras dengan kejayaannya saat berkuasa, jasadnya diperlakukan dengan hina, berada di antara kaki-kaki tentara revolusioner, beberapa di antaranya bahkan menginjak kepala Khadafi.
Kematian tragis Khadafi harus menjadi perhatian para diktator Timur Tengah. Demikian peringatan yang dikeluarkan para aktivis oposisi Syiria dan Yaman.
"Ini adalah pelajaran berharga bagi semua diktator: mereka yang membunuh rakyatnya sendiri ditakdirkan berakhir di kaki rakyat," kata Omar Al-Muqdad, tokoh oposisi Syria di pengasingannya di Turki.
Dia juga mengatakan, "Berbahagialah rakyat Libya yang telah menyingkirkan diktator termasyur seperti Khadafi."
Apa yang terjadi di Libya, dia menambahkan, menyemangati rakyat Syria untuk segera menggulingkan Presiden, Bashar Al-Assad. "Dia akan menemui nasib yang sama dengan Khadafi, saat jatuh."
Senada, para penentang Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh buka suara soal kabar tewasnya Khadafi. "Tak peduli dia mati atau tidak, saya harap Presiden Saleh menyimak beritanya," kata blogger perempuan, Afrah Nasser.
Dia berharap, oposisi Yaman akan mendapatkan dukungan internasional, seperti halnya NATO yang membekingi tentara pemberontak Libya.
"Dukungan yang kami butuhkan adalah sanksi terhadap Saleh dan boikot rezimnya. Juga pengakuan terharap dewan oposisi nasional," katanya dari Swedia, di mana ia melarikan diri dari ancaman rezim Yaman.
"Saya berharap bahwa Ali Abdullah Saleh dan rezimnya belajar dari apa yang terjadi pada Kadhafi dan pemerintahannya," kata Mohammed Abulahoum, salah satu tokoh oposisi Yaman. "Saleh harus memahami bahwa skenario yang tersisa baginya ada dua: mengundurkan diri atau bernasib sama dengan Khadafi." (eh)• VIVAnews
http://dunia.vivanews.com/news/read/257551-khadafi-tewas--peringatan-untuk-para-diktator
Tidak ada komentar:
Posting Komentar