JAKARTA - Pabrikan European Aeronautic Defense and Space (EADS)-CASA Spanyol yang kini berada dibawah Airbus Military bersama PT Dirgantara Indonesia berencana memproduksi bersama pesawat angkut militer ringan C-295.
"Pesawat C-295 ini merupakan hasil pengembangan dari CN-235. Hanya saja badannya diperpanjang 3 meter, tapi wing-nya sama, dan memiliki engine yang lebih besar," kata Direktur Utama PT DI, Budi Santoso, usai bertemu CEO Airbus Military dan Wakil Menteri Pertahanan di Kementerian Pertahanan, di Jakarta Selasa (4/10).
Kedua pihak sepakat untuk membuat enam hingga sembilan pesawat pesanan TNI AU. Rencananya sebagian besar pesawat akan dibangun Spanyol dan sisanya di Indonesia. "Khusus untuk pembuatan C-295, tiga unit akan dikerjakan di pabrik PT DI di Bandung dan sisanya di Spanyol," ungkap Budi.
Budi menjelaskan, pesawat ini memiliki daya angkut hingga 9,2 ton dan masuk kategori medium military lift. Pesawat C-295 ini lebih efisien dalam hal perawatan dan penggunaan bahan bakar serta mampu terbang 5.300 kilometer dengan membawa bahan bakar 4,5 ton.
Selain itu, EADS-CASA juga berhasil mengembangkan varian C-295 menjadi pesawat patroli maritim (MPA) dan pesawat peringatan dini (AEW) yang telah dilengkapi radar ELTA buatan IAI Israel.
"Dengan model ini, kami bisa masuk ke pasar luar negeri. Karena kalau hanya mengandalkan di dalam negeri, tidak akan mencukupi (kebutuhan PT DI)," kata Budi. Dia menambahkan, pesawat ini menjadi "the best selling medium airlifter" karena paling banyak diminati pasar.
Sumber : ANTARA
http://alutsista.blogspot.com/2011/10/ptdi-kebagian-membuat-3-unit-c-295.html
"Pesawat C-295 ini merupakan hasil pengembangan dari CN-235. Hanya saja badannya diperpanjang 3 meter, tapi wing-nya sama, dan memiliki engine yang lebih besar," kata Direktur Utama PT DI, Budi Santoso, usai bertemu CEO Airbus Military dan Wakil Menteri Pertahanan di Kementerian Pertahanan, di Jakarta Selasa (4/10).
Kedua pihak sepakat untuk membuat enam hingga sembilan pesawat pesanan TNI AU. Rencananya sebagian besar pesawat akan dibangun Spanyol dan sisanya di Indonesia. "Khusus untuk pembuatan C-295, tiga unit akan dikerjakan di pabrik PT DI di Bandung dan sisanya di Spanyol," ungkap Budi.
Budi menjelaskan, pesawat ini memiliki daya angkut hingga 9,2 ton dan masuk kategori medium military lift. Pesawat C-295 ini lebih efisien dalam hal perawatan dan penggunaan bahan bakar serta mampu terbang 5.300 kilometer dengan membawa bahan bakar 4,5 ton.
Selain itu, EADS-CASA juga berhasil mengembangkan varian C-295 menjadi pesawat patroli maritim (MPA) dan pesawat peringatan dini (AEW) yang telah dilengkapi radar ELTA buatan IAI Israel.
"Dengan model ini, kami bisa masuk ke pasar luar negeri. Karena kalau hanya mengandalkan di dalam negeri, tidak akan mencukupi (kebutuhan PT DI)," kata Budi. Dia menambahkan, pesawat ini menjadi "the best selling medium airlifter" karena paling banyak diminati pasar.
Sumber : ANTARA
http://alutsista.blogspot.com/2011/10/ptdi-kebagian-membuat-3-unit-c-295.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar