JAKARTA - PT Dirgantara Indoneia (PT DI) bersama dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Airbus Military melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama atau teaming agreement.
Penandatanganan tersebut merupakan bukti keseriusan PT DI dalam rangka kerjasama dengan Airbus Military sebagai bagian dari program restrukturisasi dan revitalisasi di PT DI.
"Dengan dukungan pembiayaan dari PT PPA, maka PT DI akan memiliki peluang untuk memasarkan dan memproduksi NC-295 bersama dengan military Airbus," kata Direktur Utama PT DI Budi Santoso pada jumpa persnya setedi Kantor Kementerian BUMN, jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (5/10).
Budi mengatakan, pesawat NC-295 sudah digunakan oleh negara seperti Korea Selatan, Vietnam, dan Thailand. Oleh karena itu, dengan adanya performa yang sudah diuji di negara-negara tersebut, maka NC-295 dapat mendukung kebutuhan TNI Angkata Udara dan direncanakan menggantikan Fokker 27 yang hampir habis masa pakainya.
Dirinya berharap, dengan adanya penandatanganan ini maka dapat berpeluang besar bagi PT DI untuk tetap mempertahankan eksistensinya setelah 2014 mendatang.
"Kerjasama ini meliputi produksi bagian-bagian pesawat, teknologi, hingga lisensi pemesanan pesawat untuk diekspor ke luar negeri. Adapun khusus pesanan TNI AU, CN-295 akan dikerjakan PT DI dengan menggunakan lisensi Airbus," jelasnya.
Pihaknya menyampaikan, sejauh ini TNI AU memesan sebanyak sembilan pesawat pengganti Fokker 27 yang jelas akan diganti oleh CN-295. Selain itu, akan ada jenis pesawat yang diproduksi untuk diekspor, yakni jens CN-212 untuk Thailand.
"Pada intinya kerjasama ini akan mendrong peningkatan kinerja PT DI untuk menguasai market share Asia Pasifik," lanjut Budi.
Sumber : DETIKFINANCE.COM
http://alutsista.blogspot.com/2011/10/ppa-biayai-pt-di-produksi-pesawat-nc.html
Penandatanganan tersebut merupakan bukti keseriusan PT DI dalam rangka kerjasama dengan Airbus Military sebagai bagian dari program restrukturisasi dan revitalisasi di PT DI.
"Dengan dukungan pembiayaan dari PT PPA, maka PT DI akan memiliki peluang untuk memasarkan dan memproduksi NC-295 bersama dengan military Airbus," kata Direktur Utama PT DI Budi Santoso pada jumpa persnya setedi Kantor Kementerian BUMN, jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (5/10).
Budi mengatakan, pesawat NC-295 sudah digunakan oleh negara seperti Korea Selatan, Vietnam, dan Thailand. Oleh karena itu, dengan adanya performa yang sudah diuji di negara-negara tersebut, maka NC-295 dapat mendukung kebutuhan TNI Angkata Udara dan direncanakan menggantikan Fokker 27 yang hampir habis masa pakainya.
Dirinya berharap, dengan adanya penandatanganan ini maka dapat berpeluang besar bagi PT DI untuk tetap mempertahankan eksistensinya setelah 2014 mendatang.
"Kerjasama ini meliputi produksi bagian-bagian pesawat, teknologi, hingga lisensi pemesanan pesawat untuk diekspor ke luar negeri. Adapun khusus pesanan TNI AU, CN-295 akan dikerjakan PT DI dengan menggunakan lisensi Airbus," jelasnya.
Pihaknya menyampaikan, sejauh ini TNI AU memesan sebanyak sembilan pesawat pengganti Fokker 27 yang jelas akan diganti oleh CN-295. Selain itu, akan ada jenis pesawat yang diproduksi untuk diekspor, yakni jens CN-212 untuk Thailand.
"Pada intinya kerjasama ini akan mendrong peningkatan kinerja PT DI untuk menguasai market share Asia Pasifik," lanjut Budi.
Sumber : DETIKFINANCE.COM
http://alutsista.blogspot.com/2011/10/ppa-biayai-pt-di-produksi-pesawat-nc.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar