Minggu, 10 Juli 2011

Hati-hati, Belanja-Jualan di Facebook

Belanja dan jualan online menjadi trend saat ini, seiring berkembangnya teknologi dan semakin maraknya jejaring sosial. Mulai dari Friendster sampai ke Facebook dan blog. Penjual tidak usah mengeluarkan modal besar untuk menyewa toko, pun pembeli tidak perlu mengeluarkan tenaga dan ongkos untuk transportasi untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan. Dengan membuka laptop atau PC yang terhubung dengan jaringan internet, maka kita akan bisa mengelilingi dunia dan mengunjungi berbagai macam toko di seluruh belahan dunia.

Seperti hal lain yang diciptakan di dunia ini, semua mempunyai sisi baik dan buruk. Ternyata internet bukan hanya bisa mendatangkan keuntungan bagi yang berniat baik, tapi juga mendatangkan keuntungan bagi penjahat, yang tentu saja merugikan orang lain. Sebut saja Selly, yang menggunakan jejaring sosial FB untuk menipu korban-korbannya.

Nah, apa yang saya dapati baru-baru ini mungkin metode baru yang digunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan di dunia maya. Cara yang mereka lakukan adalah dengan memalsukan akun facebook online shop (kloning akun FB). Tanggal 25 Mei 2011, sekitar pukul 20.00 wib, saya menerima broadcast message dari teman bernama Vina (samaran) yang isinya : ” ada yang kenal dengan akun online shop X, hati-hati, saya baru tertipu sebanyak 1,7jt”. Reaksi pertama saya, jelas kaget. Wah, ini bisa berpengaruh terhadap online shop yang lain. Kebetulan saya juga mempunyai online shop. Saya bertanya lebih detail kepada teman saya itu.

Awalnya dia melakukan order barang via facebook. Setelah sepakat, teman saya disuruh untuk mentransfer uang ke rekening BCA dengan jumlah 1,7 juta rupiah (sesuai harga barang). Bukti transfernya itu dikirimkan kepada saya. Beberapa waktu kemudian, dia menerima inbox bahwa dia diminta mentransfer uang ke rekening Mandiri karena rekening BCA sudah ditutup karena dibobol katanya. Setelah membaca inbox ini, teman saya panik, karena sudah mentransfer uang ke rekening BCA. Dalam pikirannya, jika rekening BCA sudah ditutup tapi transfernya berhasil, berarti uangnya nyasar, urusannya jadi ribet, karena barang tidak akan dikirim sebelum uangnya diterima oleh pemilik OS. Dia juga tidak punya nomor handphone pemilik OS. Emailnya juga tidak tahu.

Setelah ditelusuri ada dua akun facebook yang sama persis. Jualannya juga sama. Ternyata yang mengirim inbox itu adalah online shop yang palsu. Dengan berpura-pura menjadi online shop X dan menagih customer online shop X yang melakukan order barang. Kejadian kedua, ada juga yang melakukan kloning akun facebook customer dan meminta kepada online shop untuk mengirimkan barang ke alamat lain, bukan alamat customer yang sebenarnya.

Ada juga orang-orang yang berjualan online, dan menipu customernya. Uang sudah ditransfer, tapi barang tidak pernah sampai ke alamat pembeli. Ditunggu sebulan, dua bulan barang tidak datang-datang. Setelah pembeli komplain, menanyakan status barangnya di wall atau inbox FB terus-menerus, maka akun pembeli itu akan diblock sama dia. Kejadian ini juga menimpa temanku yang lain. Ada-ada saja ide para penipu. Saya kemudian broadcast kejadian ini ke teman-teman yang lain, terutama ke teman-teman sesama pedagang online.

Dari kejadian ini, kita harus lebih berhati-hati melakukan transaksi di dunia maya. Mungkin tips-tips di bawah ini bisa membantu :

- Sebelum memutuskan untuk membeli di OS tersebut, lihat track record OS melalui komentar yang ada di wall nya.

- Gunakan FB hanya untuk melihat barang yang ingin Anda beli/ memajang barang yang akan Anda jual. Proses order dan konfirmasi transfer, sebaiknya dilakukan melalui personal messages menggunakan handphone atau email. Email dan nomor handphone harus sama dengan yang dipublikasikan di online shopnya. Jika ada perbedaan, maka tidak usah melakukan order apalagi sampai mentransfer uang.

- Untuk pembeli catat email online shop tempat Anda belanja. Setahu saya, untuk melakukan sign up di facebook tidak boleh menggunakan email yang sama untuk membuat 2 akun FB. Jika Anda mendapati ada akun online shop yang sama, tinggal kita cocokkan dengan emailnya.

- Biasanya OS yang sudah lama (terpercaya) mempunyai website. Jadi sebenarnya lebih bagus belanja di websitenya, karena lebih aman. Website memiliki no.IP yang bisa dilacak, jadi bisa dilaporkan ke polisi jika ada penyalahgunaan/penipuan.

- Jika mengalami penipuan oleh online shop di FB, segera infokan ke teman-teman FB lainnya, agar korban tidak bertambah banyak.

Tips yang terpikir untuk mencegah agar kita tidak menjadi korban penipuan di dunia maya, masih sebatas yang saya tuliskan di atas. Mungkin masih minimalis, tapi boleh untuk dicoba. Pasti banyak tips lainnya dari teman-teman Kompasiana. Semoga bermanfaat.

http://teknologi.kompasiana.com/internet/2011/05/26/hati-hati-belanja-jualan-di-facebook/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar