Rabu, 17 Agustus 2011

Kaltim Air (Lahir) 17 Agustus

Negara Republik Indonesia melaksanakan peringatan HUT ke-66 Kemerdekaan. Secara umum, wajib dan sudah menjadi kebiasaan, setiap instansi pemerintah selalu menyelenggarakan kegiatan rutin berupa upacara pengibaran bendera.

Bukan hanya instasi pemerintah resmi saja yang menyelenggarakan acara ini, banyak pula komunitas swasta perusahaan, ormas, orpol, LSM, atau perkumpulan masa yang cinta kepada kemerdekaan ini secara suka rela tanpa dipaksa, sadar dan penuh penghayatan juga melaksanakan upacara serupa dengan cara dan gayanya berbeda-beda.

Sebagai contoh sejumlah LSM pecinta alam, lebih suka melakukan pengibaran bendera dan mengheningkan cipta di Puncak Semeru, Jawa Timur. Tahun 2010 silam, Pengibaran bendera merah putih dalam peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, dilakukan pengibaran bendera di dalam laut pada kedalaman 10 sampai 15 meter sekitar 25 menit, di Manado, tepat pada detik-detik proklamasi ke-64 tahun.

Peringatan 17 Agustus merupakan momen terbaik bagi bangsa ini agar terus berinovasi dan berkreasi. Sebagai contoh, pada peringatan Hari Kemerdekaan RI 1 Agustus 2011, dimanfaatkan oleh Peprov Kaltim untuk meluncurkan sebuah program baru berupa peresmian perusahaan penerbangan baru diberi nama Kaltim Air.

Kata-kata Kaltim memang memberikan nuansa bahwa perusahaan ini adalah milik Kaltim. Sekaligus pemilihan kata ini untuk menunjukkan kepada warga Kaltim bahwa pemerintah provinsi ini mempunyai kepedulian membangun sebuah moda transportasi udara yang layak dan laik untuk memberikan pelayanan udara kepada warganya.

Tentu ini bukan pekerjaan mudah, karena membangun perusahaan penerbangan wajib hukumnya mempunyai persyaratan dan kelengkapan. Punya modal uang (money) saja, tanpa dibekali kelengkapan alat (machine) berupa pesawat yang baik dan layak, maka akan sulit terbang. Ada pesawat tanpa didukung oleh management hebat, maka bisa-bisa hanya dalam tempo singkat bakal rontok. Punya managemen hebat, tetapi methode (metode) yang digunakan keliru, maka bisa berbahaya. kan tetapi semua itu ujung-ujungnya akan kembali kepada sumber daya manusianya, yaitu men (manusia).

Mengapa ini menjadi tuntutan utama? Karena Kaltim punya pengalaman buruk terhadap usaha penerbangan ini. Tahun 2003 silam, Pemprov Kaltim saat masih di bawah Gubernur Suwarna Adul Fatah membeli lima unit pesawat Airvan GA-8, tujuannya untuk membuka isolasi kawasabn terpencil dan pedalaman. Harganya pun tak tanggung sekitar Rp26,5 miliar.

Alhasil karena ketidakmampuan sumber daya manusianya itu, kemudian malah mangkrak tidak terpakai. Dari lima unit, satu unit rusak akibat terperosok saat pendaratan, satu unit lainnya terkndalan masalah hukum menyangkut keabsahan mesin.

Kini Gubernur Awang Faroek berencan akan menjual empat unit pesawat itu kepada swasta. Dijual, karena pemprov merasa terbebani oleh biaya perawatan pesawat-pesawat itu.

Pengaman buruk ini pula yang menyebabkan masyarakat Kaltim trauma terhadap program pelayanan penerbangan daerah. Apakah kelak Kaltim Airline tidak akan mengalami nasib serupa dengan Airvan? Ini semua masih harus diuji!

Di tengah-tengah pro-kontra peluncuran Kaltim Air, besok, maka semua elemen yang terkait dengan PT Kaltim Aviation Holding (KAH) yang akan menangani bisnis penerbangan ini haruslah orang-orang bekualitas, bukan cuma pintar managemen, teknologi atau pun hebat di bidang kewirausahaan lebih dari itu dibutuhkan sikap jujur dan penuh pengabdian untuk bisa menerbangkan pesawat-pesawat Kaltim Air secara aman dan nyaman, kontinyu serta murah.

Begitu besar harapan masyarakat pedalaman akan lahirnya Kaltim Air, oleh karena jangan sampai dikecewakan lagi. Berilah perubahan dan nilai tambah kepada masyarakat pedalaman yang rindu akan kelancaran transportasi udara. Karena transportasi darat sampai sekarang pun masih menjadi sebuah impian. Mumpung saat ini peringatan 17 Agustus, wujudkanlah cita-cita kemerdekaan itu kepada saudara-saudara kita di perbatasan dan wilayah terpencil. Merdeka! (*)

Penulis : Priyo Suwarno
Editor : Priyo Suwarno


http://kaltim.tribunnews.com/2011/08/16/kaltim-air-lahir-17-agustus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar