Senin, 20 Agustus 2012

Tradisi Lebaran Di Berbagai Negara

Lebaran 2012 : Tradisi Lebaran Di Berbagai Negara. Lebaran tidak hanya terjadi di indonesia tapi diseluruh dunia khususnya di negara-negara muslim. Hal ini melahirkan tradisi-tradisi unik yang dimasing-masing tempat tentunya berbeda ragam dan coraknya dalam menyambut Perayaan Idul Fitri di Indonesia. Berikut tradisi-tradisi di masa lebaran di negara-negara muslim dunia disajikan oleh bacaankeluarga.blogspot.com untuk anda pengunjung setia blog bacaan keluarga:


1. Indonesia
Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu alasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus berpisah. Mulai dua minggu sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama adalah Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Hari Raya Idul Fitri di Indonesia diperingati sebagai hari libur nasional, yang diperingati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang memang mayoritas Muslim. Biasanya, penetapan Idul Fitri ditentukan oleh pemerintah, namun beberapa ormas Islam menetapkannya berbeda.

Idul Fitri di Indonesia disebut dengan Lebaran, dimana sebagian besar masyarakat pulang kampung (mudik) untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang paling populer dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia adalah ketupat, yang memang sangat familiar di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Bagi anak-anak, biasanya para orang tua memberikan uang raya kepada mereka. Selama perayaan, biasanya masyarakat berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan “halal bi-halal”, memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi.

2. Malaysia
Bagaimana dengan negara jiran Malaysia? Tradisi merayakan Lebaran di negeri tetangga itu ternyata tak jauh berbeda dari masyarakat di Indonesia. Malah bisa dibilang sangat mirip. Sebagai hidangan khas, masyarakat Malaysia makan ketupat, lemang, lontong, dan rendang. Setelah shalat Id, mereka berziarah ke makam kerabat. Di rumah, anak-anak akan memberikan hormat kepada orangtua. Orang yang sudah dewasa dan berpenghasilan memberikan uang kepada kerabat yang lebih muda.

3. Asia Selatan
Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam sebelum Idul Fitri disebut Chand Raat, atau malam bulan. Orang-orang mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja, dengan keluarga dan anak-anak mereka. Para perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisionalhennadan serta memakai rantai yang warna-warni.

Cara yang paling populer di Asia Selatan selama perayaan Idul Fitri adalah dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada yang lain. Anak-anak didorong untuk menyambut para orang tua. Didalam penyambutan ini, mereka juga berharap untuk memperoleh uang, yang disebut Eidi, dari para orang tua. Di pagi Idul Fitri, setelah mandi dan bersih, setiap Muslim didorong untuk menggunakan pakaian baru, bila mereka bisa mengusahakannya. Sebagai alternatif, mereka boleh menggunakan pakaian yang bersih, yang telah dicuci. Orang tua dan anak laki-laki pergi ke masjid atau lapangan terbuka, tradisi ini disebut Eidgah, salat Ied, berterimakasih kepada Allah karena diberi kesempatan beribadah di bulan Ramadan dengan penuh arti. Setiap Muslim diwajibkan untuk membayar Zakat Fitri atau Zakat Fitrah kepada fakir miskin, sehingga mereka dapat juga turut merayakan hari kemenangan ini.

4. Asia Tenggara
Di Indonesia Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa atau Hari Raya Aidil Fitri. Masyarakat di Malaysia dan Singapura turut merayakannya bersama masyarakat Muslim diseluruh dunia. Seperti di Indonesia, malam sebelum perayaan selalu diteriakkan takbir di masjid ataupun mushala, yang mengungkapkan kemenangan dan kebesaran Tuhan. Di perkampungan, biasanya banyak masyarakat yang menghidupkan pelita atau panjut, atau obor di Indonesia. Banyak bank, perkantoran swasta ataupun pemerintahan yang tutup selama perayaan Idul Fitri hingga akhir minggu perayaan. Masyarakat disini biasanya saling mengucapkan “Selamat Hari Raya” atau “Salam Aidil Fitri” dan “Maaf lahir dan batin” sebagai ungkapan permohonan maaf kepada sesama. Di Malaysia juga ada tradisi balik kampung, atau mudik di Indonesia. Disini juga ada tradisi pemberian uang oleh para orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutanduit raya.

Umat Muslim adalah minoritas di Filipina, sehingga sebagian besar masyarakat tidak begitu familiar dengan perayaan ini. Namun, perayaan Idul Fitri sudah diatur sebagai hari libur nasional oleh pemerintah dalam Republic Act No. 9177 dan berlaku sejak 13 November 2002.

5. Arab Saudi
Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh, umat Islam mendekorasi rumah saat Idul Fitri tiba. Sejumlah perayaan digelar seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan sebagainya. Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.

Sementara itu, di Uni Emirat Arab, lelaki menggunakan thoub atau baju tradisional berupa jubah panjang berwarna putih lengkap dengan selendang ogal. Adapun perempuannya melukiskan henna di tangan mereka. Aneka hadiah dibagikan, orang dewasa memberikan hadiah kepada sesama. Seperti di Indonesia, anak-anak mendapatkan uang dari orang yang lebih dewasa.

Umat Islam Saudi mendekorasi rumah mereka dan mempersiapkan sejumlah penganan mahal untuk menyambut rekan dan keluarga. salah satu yang terkenal adalah potongan daging domba yang dicampur dengan nasi dan sayuran tradisional. Di Riyadh, sejumlah perayaan digelar, seperti pagelaran teater, pembacan puisi, parade, dan sejumlah program yang diadakan khusus wanita. Bahkan juga ada pertunjukkan musik tradisional, balap mobil, dan sepeda.

6. Turki
Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan “Bayramınız Kutlu Olsun”, “Mutlu Bayramlar”, atau“Bayramınız Mübarek Olsun”. Pada Idul Fitri, masyarakat biasanya menggunakan pakaian terbaik mereka (dikenal sebagai Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada.

Pada masa itu, orang yang lebih muda akan mencium tangan kanan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar lingkungannya untuk mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.

Festival Gula atau Seker Bayram atau nama untuk Idul Fitri bagi orang Turki kemungkinan sebutan ini muncul karena tradisi mereka saling mengantarkan manisan di hari raya Idul Fitri. Seperti tradisi sungkem di Indonesia, anak-anak di sana juga bersalaman dan sembah sujud kepada orangtua. Kemudian orangtua membalas dengan ciuman di kedua pipi sebagai simbol kasih sayang. Setelah itu, anak-anak pun mendapatkan hadiah berupa koin uang, permen, atau manisan.

7. Nigeria
Nigeria adalah negara sekuler yang dihuni oleh sejumlah besar umat Islam dan Kristen. Oleh karena itu, sebagian Muslim merayakan perayaan Idul Fitri, dimana banyak pula orang Kristen turut berpartisipasi. Di Nigeria, Idul Fitri dikenal sebagai “Sallah Kecil” dan umumnya orang saling menyapa dengan ucapan tradisional: “Barka Da Sallah,” yang berarti “Salam di Sallah” dalam bahasa Hausa. Umumnya di Nigeria, ketika Ied ditetapkan sebagai hari libur nasional yang ditetapkan selama dua hari. Banyak keluarga Muslim pulang ke kampung halaman masing-masing untuk mengunjungi keluarga dan kerabat.

8. China
Di Republik Rakyat Cina, dari 56 kelompok etnis yang diakui secara resmi, 10 kelompok etnis diantaranya adalah mayoritas beragama Islam. Kelompok-kelompok Muslim ini secara total tercatat berjumlah 18 juta jiwa lebih menurut statistik resmi. Di Cina, tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Idul Fitri, pesta makan dan bersilaturahim pun dilakukan. Lebaran atau Iedul Fitri berhak dan ditetapkan sebagai hari libur.

Di propinsi Yunnan, beberapa umat Muslim pada Idul Fitri, mengunjungi makam leluhur dan makam tokoh Muslim setempat. Di sana, mereka akan melakukan pembacaan dari Al Qur’an dan membersihkan makam. Hal ini mengingatkan festival tahunan bersejarah Qingming Cina, di mana orang pergi kuburan nenek moyang mereka, menyapu dan membersihkan daerah itu dan membuat persembahan makanan. Ritual doa ini dilakukan doa khusus untuk menghormati ratusan ribu Muslim tewas selama Dinasti Qing, dan ratusan tewas selama Revolusi Kebudayaan.

9. Amerika Utara
Umat Muslim di Amerika Utara pada umumnya merayakan Idul Fitri dengan cara yang tenang dan khidmat. Pada umumnya, penghujung Ramadan diumumkan via e-mail, website, atau melalui sambungan telepon. Umumnya, keluarga Muslim di Barat akan bangun sangat pagi sekali untuk menyiapkan makanan kecil. Setiap orang didorong untuk berpakaian formal dan baru. Banyak keluarga-keluarga yang memakai pakaian tradisional dari negara mereka, karena kebanyakan Muslim disana ialah imigran. Selanjutnya mereka akan pergi ke majlis yang paling dekat untuk salat. Salat itu bisa diadakan di masjid lokal, ruang pertemuan hotel, gelanggang, ataupun stadion lokal.

Salat Idul Fitri sangat penting, dan umat Muslim didorong untuk salat Id memohon ampunan dan pahala. Setelah salat, ada kutbah dimana imam memberikan nasihat bagi jamaahnya dan biasanya didorong untuk mengakhiri setiap kebencian ataupun kesalahan lampau yang mungkin mereka punya. Setelah salat dan kutbah, para jamaah saling memeluk dan satu sama lain saling mengucapkan selamat Idul Fitri. Muslim di Amerika Utara juga merayakan Idul Fitri dengan cara saling memberi dan menerima hadiah kepada keluarga.

10. Eropa
Di Eropa, perayaan Idul Fitri tidak dilakukan dengan begitu semarak. Di Inggris misalnya, Idul Fitri tidak diperingati sebagai hari libur nasional. Kaum muslimin di Inggris harus mencari informasi tentang hari Idul Fitri. Biasanya, informasi ini didapat dari Islamic Centre terdekat atau dari milis Islam. Idul Fitri dirayakan secara sederhana di Inggris. Khotbah disampaikan oleh Imam masjid setempat, dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Biasanya di satu area dimana terdapat banyak kaum Muslimin disana, kantor-kantor dan beberapa sekolah di area tersebut akan memberikan satu hari libur untuk kaum muslimin. Untuk menentukan hari Idul Fitri sendiri, para ulama dan para ahli agama Islam sering mengadakan rukyat hisab untuk menentukan hari raya Idul Fitri.

11. Australia
Meskipun Australia sebuah negara non-Muslim dan sekuler, tetapi umat Islam di sini, diberikan ruang kebebasan untuk mempraktikkan agama mereka dengan besar. Banyak perusahaan besar di Australia memberikan libur khusus bagi pegawainya umat Islam untuk mengambil libur Idul Fitri. Beberapa kota dimana Islam menjadi mayoritas memungkin jalanan umum dipelataran mesjid ditutup ketika Shalat Idul Fitri berlangsung. Sejak tahun 1987, tradisi Idul Fitri di Australia di meriahkan dalam format festival multi kultur yang diselenggarakan di Sydney. Festival ini telah berkembang dengan melibatkan puluhan ribu Muslim dan non-Muslim. Bahkan beberapa tamu penting hingga pejabat negara berkenan hadir sebagai tamu undangan. Sekarang festival ini telah diadopsi di banyak kota di Australia.

12. Iran
Di Iran, Idul Fitri disebut sebagai Eyde Fetr. Aneka hidangan yang terbuat dari daging disajikan. Bahan daging yang biasa dipakai adalah domba dan sapi. Sesuai tradisi, masyarakat Iran tak hanya menikmati hidangan itu sendiri, tetapi juga memberikan makanan kepada orang-orang tak mampu.

13. Afrika Selatan
Setiap tahun orang-orang akan berkumpul di Green Point, Cape Town, Afrika Selatan. Mereka berkumpul untuk melihat Bulan di hari terakhir Ramadhan. Menjelang berbuka puasa, mereka sudah berkumpul bersama kerabat sambil asyik berbincang-bincang, menunggu munculnya Bulan. Azan maghrib kemudian mengumandang dan Bulan yang muncul pun diumumkan. Di hari Idul Fitri, warga melaksanakan shalat Id, dilanjutkan berkunjung ke rumah keluarga.

14. India
Ternyata, tak hanya negara-negara dengan penduduk mayoritas memeluk Islam yang merayakan Idul Fitri dengan keunikan masing-masing. Beberapa negara mayoritas non-Muslim pun memiliki ciri khas tersendiri.
Sebut saja India. Orang-orang akan berkumpul di Jama Masjid yang terletak di New Delhi untuk melakukan shalat Id. Masjid ini menjadi pusat perayaan Idul Fitri di New Delhi, ibu kota India. Mereka juga menyiapkan hidangan khusus yang disebut dengan siwaiyaan, yakni campuran bihun manis dengan buah kering dan susu. Siwaiyaan hadir dalam beragam bentuk dan warna.

15. Fiji
Di negara kecil Fiji pun terdapat tradisi serupa. Negara tersebut memang mayoritas non-Muslim. Namun, ada tradisi unik dalam perayaan Idul Fitri. Hidangan spesial khas Idul Fitri adalah samai, mi manis yang dicampur dengan susu. Samai disajikan bersama samosas, sejenis kari ayam atau daging. Uniknya, hanya kaum pria yang datang ke masjid untuk shalat Id. Di beberapa bagian di Fiji, perempuan tidak pergi ke masjid.

16. Mesir
Di Mesir, misalnya, saat hari kemenangan tiba, para keluarga Mesir berbondong-bondong turun ke jalan dan pinggiran Sungai Nil, guna merayakan dan memamerkan pakaian baru yang dikenakan anak-anak mereka. Untuk memeriahkan suasana kapal-kapal yang melintas di sungai terpenting di Mesir itu dihiasai dengan berbagai warna yang menarik. Jika sudah begini, suasana lalu lintas di jalan akan penuh dan macet. Ada satu lagi yang populer di Mesir. Mereka terbiasa menyajikan ikan asin saat Idulfitri. Pasalnya, selama Ramadan mereka menahan untuk tidak mengkonsumsinya.

17. Sudan
Di Sudan tak jauh berbeda dengan di Indonesia. Selesai melakukan salat Idulfitri, umat Islam Sudan beramai-ramai saling mengunjungi tetangga dan sanak saudara. Di wilayah perkotaan, tempat-tempat rekreasi pun ramai dikunjungi.

18. Palestina
Seolah tak mau kalah dengan umat muslim di negara lain. Muslim Palestina juga merayakan Idulfitri dengan suasana bahagia. Pasar dan tempat berbelanja penuh saat Lebaran tiba. Meski demikian, blokade Israel atas Gaza menyebabkan perayaan Idulfitri dilakukan dengan cara yang sederhana. “Apakah orang yang kehilangan keluarganya akibat perang akan membeli baju dan sepatu baru,” ujar Midhad Ihmeid seorang penduduk Gaza, seperti dikutip Associated Press, Senin (21/9).

19. Yaman
Hal yang tak jauh berbeda terjadi di Yaman. Di utara negara tersebut perang melanda antara milisi syiah dan pasukan pemerintah. Suasana yang mengerikan membuat penduduk tak dapat merayakan Idulfitri dengan tenang. Warga lebih memilih tinggal di dalam rumah.

Lebaran 2012 : Tradisi Lebaran Di Berbagai Negara. Saat ini banyak negara islam yang diporak porandakan oleh perang tipu daya negara barat tapi saya yakin sebagai muslim hal tsb hanya sedikit pengaruhnya bagi keimanan mereka dalam menjalankan ibadah puasa... InsyaAllah malah mempertebal keimanan mereka, Aamiin.

http://bacaankeluarga.blogspot.com/2012/07/lebaran-2012-tradisi-lebaran-di-berbagai-negara.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar