Senin, 27 Agustus 2012

Untuk Pertama Kali, Chef Juna Menangis di Televisi!

KESEDIHAN menyelimuti Galeri MasterChef Indonesia tatkala Baguzt gagal melaju ke tahap 10 besar pada episode ke-14. Bahkan, Chef Master Juna menangis untuk pertama kalinya di televisi.

Kemenangan Desi (39, direktur hotel asal Bangka) di babak Mystery Box berkat menu bernama Crab Pumpkin Soup mengantarkannya masuk babak 10 besar MasterChef Indonesia. Dia berhak masuk babak bergengsi ini tanpa mengikuti tantangan Invention Test.

Selanjutnya, Desi diminta memilih satu dari tiga bahan utama yang telah disediakan untuk tantangan Pantry Pick. Bahan ini nantinya akan dimasak kontestan lainnya di tantangan Invention Test.

"Jalan kalian bisa berubah dengan pilihan ini. Mungkin saja yang Ibu Desi pilih akan menuntun salah satu dari kalian ke Pressure Test," kata Chef Marinka sebelum Desi menentukan pilihan.

Desi pun memilih oyong di antara dua pilihan lainnya, yakni labu parang dan nangka muda. Menurutnya, oyong merupakan bahan masakan yang paling susah diolah menjadi masakan istimewa dibandingkan dua pilihan lainnya.

Bahan oyong rupanya tidak bisa dieksekusi dengan baik oleh Baguzt (30, tatto artist asal Surabaya), Nurul (25, ibu rumah tangga asal Jakarta), dan Beng (32, cake decorator asal Jakarta) . Nurul, misalnya, perempuan yang tengah hamil empat bulan ini sedari awal terlihat bingung menentukan menu yang akan dibuat. Dia tampak tidak bersemangat, sup oyong asam pedas buatannya pun dinilai tidak sedap oleh para Chef Master.

Ketiganya harus menghadapi  Pressure Test. Mereka diminta menebak 20 bumbu dan bahan masakan yang tersembunyi dalam nampan dan tudung saji. Hasilnya tak terduga. Baguzt yang dinilai teman-temannya jago dalam masakan Indonesia ternyata hanya mampu menjawab benar delapan ingredients. Sementara, Nurul bisa menjawab 14 ingredients dan Ken 15 ingredients.

Sontak semua terkejut, Ken (30, manajer restoran asal Surabaya) dan Opik (30, agen properti asal Surabaya) adalah dua sahabat Baguzt yang merasakan kesedihan dengan kegagalan yang diterima Baguzt. "Baguzt salah satu sahabatku dari 60 besar harus pulang," kata Beng.

"Sahabat, teman yang dekat sama saya harus pulang," sesal Opik.

"Semuanya bengong, shock, bingung. Saat itu, semua teman sedih," sahut Zeze.

Kesedihan juga dirasakan para Chef Master. "Kamu sedih, saya juga sedih. Kami bisa melihat bakatmu, andaikan kamu lebih mendengarkan," kata Chef Marinka.

Siapa sangka, Chef Juna juga merasakan kesedihan yang sama. Juri yang terkenal dengan komentar pedasnya ini menangis terharu, untuk pertama kalinya di televisi, ketika Baguzt tereliminasi.

Chef Juna menyukai perkembangan cara memasak Baguzt. Sayang, Baguzt tereliminasi bukan karena adu memasak, melainkan menebak bumbu dan bahan masakan yang seharusnya bisa dia lewati dengan sangat baik.

"Sayang, cobalah untuk mau mendengarkan," katanya di sela keharuan.

Chef Marinka segera mencairkan suasana di antara para kontestan dan juri seraya mengatakan, "Jangan sedih karena teman kalian akan satu per satu berguguran. Kalian harus bangga bisa masuk babak 10 besar. So, cheer up, wake up, dan do your best," ujar Chef Marinka menyemangati.

Akhirnya, terpilihlah 10 kontestan MasterChef Indonesia yang melaju ke tahap selanjutnya; Desi, Lutfi (23, freelance asal Jakarta), Joice (60, ibu rumah tangga asal Jakarta), Zeze (20, mahasiswi asal Bandung), Hani (23, penari asal Bogor), Vera (23, graphic designer asal Bandung), Ken, Opik, Beng, dan Nurul.
(ftr)
 
http://www.okefood.com/read/2012/08/27/299/681067/untuk-pertama-kali-chef-juna-menangis-di-televisi 

1 komentar: