Sabtu, 07 Mei 2011

Boing V22 Osprey, Perpaduan Antara Helikopter Dan Pesawat

Mendaratkan pasukan sangat cepat dan banyak di medan perang adalah salah satu hal yang paling penting bagi seorang perencana militer. Helikopter contohnya dapat membawa banyak pasukan tapi memiliki kendala pada jarak jangkauan atau mempunyai jarak terbang pendek dan tergolong lambat.

Sedangkan pesawat mampu mendaratkan pasukan dalam jumlah yang banyak serta cepat tapi bagaimana mendaratkannya tanpa landasan pacu..? inilah yang menjadi pikiran para dedengkot militer amerika untuk menemukan solusi dengan mengandalkan transportasi pasukan yang banyak serta dengan kecepatan tinggi dan dalam asmusi skenario ruang landasan pacu terbatas.

Kebutuhan adalah induk dari semua penemuan salah satu yang mampu menjawab kebutuhan tersebut adalah perpaduan antara helikopter dan pesawat terbang, militer amerika menyebutnya dengan nama V22 Osprey sedangkan pesaingnya yakni russia masih mengandalkan helikopter jenis CH-47 Chinook.

V-22 bukan sekedar pesawat atau helikopter biasa, akan tetapi perpaduan antara keduanya. Dengan mengusung Kecepatan dua kali lipat, jangkauan lebih jauh lima kali lipat, dan dapat terbang lebih tinggi dua kali lipat dari helikopter biasa menjadi keunggulan dari V-22 ini.

Di dalam sejarah hanya V22 Helikopter pertama di dunia yang mengusung rotor vertikal dengan posisi miring yang menggabungkan kinerja sebuah helikopter dengan kecepatan tinggi dari baling sayap pesawat terbang. Wajar saja mengenai daya geber V22 mampu melesat dengan kecepatan 316 mph kalau kita melihat helikopter sejenis CH-47 Chinook hanya mampu melesat dengan kecepatan 196 mph.



Kecepatan dari V22 ini tidak lepas dari Dua Rolls-Royce AE1107C Liberty turboshaft yang memasok listrik untuk mesin V-22, menghasilkan 6.150 shp (4.586 kW) untuk masing-masing. Untuk keamanan dan kestabilan penerbangan, V-22 Menyuplai transmisi ke mesin lainnya, baik secara terpisah, maupun bersama-sama ke sumber daya pada rotor dengan jarak jangkau 690 km. Berbicara massalah Daya angkut dari Helikopter V22 Osprey ini mampu membawa hingga 24 pasukan, atau sampai £ 20.000 (9.072 kg) internal kargo atau £ 15.000 (6.804 kg) dari luar kargo.

Dirancang dengan rotor lipat dan sayap yang dapat memutar, V-22 cocok untuk terbang diatas laut. Pesawat ini juga dapat landing dan mendarat diatas kapal induk V-22 Digunakan oleh Navy Amerika Serikat untuk berbagai misi seperti pencarian pasukan dan penyelamatan, menerbangkan dan mendaratkan bantuan logistik. Tugas pokok dari V22 dalam operasi peperangan adalah dapat memungkinkan Marinir AS untuk segera sampai ke garis pantai dengan kekuatan yang luar biasa.

Helikopter ini dibuat oleh boeing bekerjasama dengan Bell Helicopter Textron Inc. Boeing bertangung jawab atas semua subsystems, digital avionics, dan fly-by-wire flight-control system. Sedangkan rekannya yaitu Bell Helicopter textron Inc bertanggung jawab atas sayap, transmisi, empennage, rotor system dan pemasangan mesin.



Berikut karakteristik detil dari V22 Osprey :

Width (rotors turning: 83 feet 8 inches
Fuselage Length: 57 feet 4 inches
Length (stowed): 62 feet 7 inches
Width (stowed): 18 feet 5 inches
Horiz. Stabilizer Width: 18 feet 5 inches
Height (helicopter mode): 21 feet 8 inches
Vertical Stabilizer Height: 17 feet 7 inches
Max. Speed (sea level): 275 knots
Vertical Rate of Climb (sea level): 1,090 fpm
Max. Rate of Climb (sea level): 2,320 fpm
Service Altitude: 26,000 feet
Service Ceiling OEI: 11,300 feet
Hoever OGE: 14,200 feet
Range Amphibious Assault Mission: 515 nautical miles
Max. Self Deploy: 2,100 nautical miles
Accommodation: Cockpit 2; Cabin 25
Contractor: Bell Boeing


sumber: http://rixco.multiply.com/journal/item/576

Tidak ada komentar:

Posting Komentar