Kamis, 26 Mei 2011

Bandara Sepinggan Jadi Pengumpul Pesawat Kaltim Airlines

Samarinda (ANTARA) - Dalam rencana pendirian Kaltim Airlines yang pada tahap awal untuk melayani penerbangan ke kawasan perbatasan dan pedalaman provinsi itu, Bandara Sepinggan Balikpapan diproyeksikan sebagai bandara pengumpul pesawat.

"Hasil kajian oleh Consulting Partner AOC Aero terhadap pengoperasian Kaltim Airlines, maka Bandara Sepinggan sebagai pengumpul, sedangkan Bandara Samarinda atau Temindung akan jadi pengumpan," kata Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak di Samarinda, Selasa.

Kaltim Airlines melalui Bandara Samarinda Baru (BSB) atau untuk sementara melalui Bandara Temindung, karena BSB belum rampung, rencananya akan mengalirkan rute penerbangan menuju Bandara Nunukan, Bandara RA Bessing Malinau, dan Bandara Sangkimah Kutai Timur.

Selain itu, dari Samarinda juga melayani penerbangan ke Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor di Bulungan, Bandara Melalan Sendawar di Kutai Barat, Bandara Datah Dawai di Kutai Barat, Bandara Long Bawan di Nunukan, Bandara Long Ampung di Malinau, Bandara Paser dan Bandara Bontang.

Untuk tahap awal, jumlah pesawat yang disarankan adalah lima unit. Tipe yang akan menjadi pilihan di antaranya DHC8-100, CN 235-220, C 212-300, Carravan 208b dan Y12.

Waktu yang dipersiapkan menuju penerbangan perdana perusahaan penerbangan bernama Kaltim Avation Holding, pemilihan dan kerja sama dengan AOC, diselesaikan pada Mei 2011.

Kemudian untuk proses penyediaan dan sewa pesawat dilakukan Juni hingga Juli 2011. "Jika semua berjalan mulus, maka pada 17 Agustus 2011 penerbangan pertama Kaltim Airlines sudah dapat diwujudkan," katanya.

Skema yang digunakan untuk pembentukan Kaltim Airlines adalah Holding Company yang bernama Kaltim Aviation. Perusahaan ini membidangi penerbangan, hotel, katering, sekolah penerbangan dan lain-lain.

Setelah Kaltim Aviation disahkan, kemudian membuat badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan nama Kaltim Airlines, yakni sebagai salah satu anak perusahaan Kaltim Aviation.

Ini berarti yang memiliki pesawat adalah Kaltim Airlines, bukan Kaltim Aviation, karena Kaltim Airlines sahamnya sebesar 99,9 persen milik Kaltim Aviation.

Pendirian Kaltim Airlines juga mendapat dukungan dari berbagai investor, di antaranya dari Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kaltim Fauzi A Bachtar.

Bahkan Fauzi dan rekan telah membulatkan tekad dengan menanamkan modal 49 persen dalam usaha penerbangan tersebut.

Investasi awal untuk mewujudkan Kaltim Airlines sebesar USD 6 juta (dolar Amerika) atau setara dengan Rp60 miliar dengan sistem sewa-beli.

Sedangkan untuk kepemilikan saham sebesar 49 persen itu, maka investor hanya menyediakan dana awal sekitar Rp29,4 miliar guna sewa-beli lima unit pesawat atau rata-rata Rp5,9 miliar per unit pesawat.


http://id.berita.yahoo.com/bandara-sepinggan-jadi-pengumpul-pesawat-kaltim-airlines-003207389.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar