Jakarta - Kota Jakarta diprediksi bakal dilanda gempa hingga 8,7 SR. Pusat gempa berada di Selat Sunda dan merupakan gempa purba, yang sempat melanda ribuan tahun lalu. Hanya saja, tidak diketahui kapan gempa besar itu akan menggetarkan Jakarta.
"Jakarta menyimpan potensi, berpusat di Selat Sunda. Dahulu ada pelepasan energi yang sangat besar di sana, sehingga diprediksi akan ada gempa 8,7 skala richter di Jakarta. Saat ini kita sedang buat modellingnya," kata Staf Ahli Presiden bidang Bencana, Andi Arief dalam diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (15/5/2011).
Menurut Andi Arief, gempa besar sudah terjadi sejak zaman purba. Yang kini terjadi seperti gempa dna tsunami di Aceh, hanya pengulangan gempa purba itu.
"Kita mencari sumber gempa yang sudah ada sejak zaman purba. Seperti di Tsunami di Aceh, sudah pernah terjadi sejak ribuan tahun lalu. Bencana itu siklus, pasti mengulang seperti hukum kekelan energi," kata Andi Arief.
Andi Arief mengatakan, Jawa, Kalimantan, dan Sumatera bersatu pada zaman es. Namun diduga ada sebuah peristiwa alam yang akhirnya memisahkan daratan ini menjadi dua pulau yang terpisah.
"Zaman es, Jawa, Kalimantan, Sumatera bersatu. Tapi pada 1416, ada ledakan keras yang memisahkan Jawa dan Sumatra. Itu yang masih kita selidiki apa penyebabnya," tukas mantan aktivis ini.
Pemerintah kini memprioritaskan program mitigasi bencana di Jakarta. Termasuk juga menjaga agar infrastuktur komunikasi tidak lumpuh, jika bencana besar terjadi di Jakarta.
"Yang terpenting adalah mempersiapkan mitigasi. Bagaimana gedung yang tidak standar, distandarkan. Yang jangan lupa fasilitas internet. Kalau tidak diantisipasi bisa saja seperti Taiwan 2006, 20 hari tanpa internet. Bayangkan kita tanpa internet, kita seperti zaman purba," ujar Andi.
"Jakarta menyimpan potensi, berpusat di Selat Sunda. Dahulu ada pelepasan energi yang sangat besar di sana, sehingga diprediksi akan ada gempa 8,7 skala richter di Jakarta. Saat ini kita sedang buat modellingnya," kata Staf Ahli Presiden bidang Bencana, Andi Arief dalam diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (15/5/2011).
Menurut Andi Arief, gempa besar sudah terjadi sejak zaman purba. Yang kini terjadi seperti gempa dna tsunami di Aceh, hanya pengulangan gempa purba itu.
"Kita mencari sumber gempa yang sudah ada sejak zaman purba. Seperti di Tsunami di Aceh, sudah pernah terjadi sejak ribuan tahun lalu. Bencana itu siklus, pasti mengulang seperti hukum kekelan energi," kata Andi Arief.
Andi Arief mengatakan, Jawa, Kalimantan, dan Sumatera bersatu pada zaman es. Namun diduga ada sebuah peristiwa alam yang akhirnya memisahkan daratan ini menjadi dua pulau yang terpisah.
"Zaman es, Jawa, Kalimantan, Sumatera bersatu. Tapi pada 1416, ada ledakan keras yang memisahkan Jawa dan Sumatra. Itu yang masih kita selidiki apa penyebabnya," tukas mantan aktivis ini.
Pemerintah kini memprioritaskan program mitigasi bencana di Jakarta. Termasuk juga menjaga agar infrastuktur komunikasi tidak lumpuh, jika bencana besar terjadi di Jakarta.
"Yang terpenting adalah mempersiapkan mitigasi. Bagaimana gedung yang tidak standar, distandarkan. Yang jangan lupa fasilitas internet. Kalau tidak diantisipasi bisa saja seperti Taiwan 2006, 20 hari tanpa internet. Bayangkan kita tanpa internet, kita seperti zaman purba," ujar Andi.
http://www.detiknews.com/read/2011/05/15/153449/1640202/10/wah-jakarta-punya-potensi-gempa-87-sr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar