Malam minggu lalu, gue ketemu sama beberapa temen gue waktu lagi mau nongkrong di pengkolan deket rumah gue. Waktu itu sebenernya gue lagi mau beli ruti sama kupi aja di warung deket situ. Tapi karena mereka lagi asyik pada nongkrong sambil bawa gitar nyanyi-nyanyi, akhirnya gue menjadi tergoda untuk bergabung bersama-sama mereka bercanda ria jenaka (masih ada gak yah di TVRI acara itu?).
Beberapa dari mereka tergabung dalam beberapa band. Jadi artinya, kalau misalnya tiap orang itu punya band yang berbeda-beda, dan yang nongkrong itu ada 542 orang, itu artinya ada 542 band yang harusnya eksis di wilayah gue itu! Banyak juga yah? Oh iya…yang nongkrong itu kalau dihitung sama gue,…ada 3 orang aja.
Udah lama juga gue gak ketemu sama temen-temen gue itu. Mungkin karena kesibukan masing2x yah…btw temen-temen gue itu namanya Uta dan Remon. Itu nama panggilan mereka. Nama panjang Uta itu adalah Utakep, sedangkan Remon ituRemontog. Uta punya band namanya the Deer, Remon bandnya adalah Nangendi.
Uta dan Remon saling menceritakan tentang band mereka masing-masing. The Deer dan Nangendi sudah mempunyai lagu sendiri. Sesuatu yang patut dibanggakan saat ini; mempunyai lagu sendiri. Beda dengan jaman dulu waktu Poster café masih Berjaya di Jakarta. Band-band yang main waktu itu adalah band-band yang bangga membawakan karya-karya band luar, semirip mungkin. Semakin mirip dengan aselinya, semakin bangga band-band tersebut. Lots of cover band deh pokoknya. Lo suka sex pistols? The stone roses? Kula Shaker? Oasis? Lo bisa minta tolong dora emon buat ngeluarin mesin waktu dan balik ke jaman itu. Pasti bakalan puas deh!
The Deer dan Nangendi punya lagu-lagu yang bagus…at least menurut kuping gue. Lagu-lagu mereka pun sudah lumayan banyak. Ada beberapa pertanyaan yang mereka utarakan tentang band mereka itu:
* Kenapa susah sekali dapet job manggung?
* Pusing ngatur waktu latihan bersama personil band lainnya.
* Gak ngerti kalau misalnya berhadapan dengan masalah kontrak jika ditawarin manggung.
* Dan lain sebagainya…
Nah, setelah kita berdiskusi panjang lebar mengenai masalah-masalah diatas, sepertinya ada satu jawaban kenapa mereka mempunyai masalah-masalah tersebut:
Mereka gak punya manager!
Seharusnya ada seorang manager yang bisa menghandle isu2x tentang karir si band atau si artis itu. Si manager ini bisa berperan serta menentukan langkah yang akan diambil oleh si band terhadap karia si band. Selain itu juga dalam masalah boking, promosi si band, business deals, kontrak rekaman, dan sebagainya. Nah, artis/band tersebut bisa dipegang oleh seorang manager, atau juga sebuah artis managemen. Untuk lebih jelasnya, gue bertanya kepada dua orang yang kerjaannya di dunia menejer2xan…sapa tau bisa menambah jelas tentang dunia ini…hehehe
Salah seorang teman saya yang bekerja sebagai artis managemen adalah Manik; seorang pemuda tinggi ganteng, tatanan rambut masa kini(berubah sesuai hari), yang juga seorang drummer handal. Manik sudah bekerja di artis managemen Sony Music selama kurang lebih 1 tahun 3 bulan. Sejauh ini ia memegang banyak artis. Sapa aja? Banyak! Ada Hijau Daun,Roulette,Nindy,She,Ello,Derby,Vagetoz,the Potter's,Sheila on 7,Cokelat,the Changcuters,Numata, dsbnya( kalo ada yg kurang dan tdk si sebutkan mohon maaf,krn keterbatasan tmpt..hahaha )
Job desk Manik adalah mengawal artis, memfollow up event, mengatur perjalanan, keperluan dan jadwal dari si artis. Manik suka kerjaan ini karena dari sini dia jadi punya banyak pengalaman, teman(mungkin dulunya kuper yah? Hahahaha..canda Nik!), dan terlebih2x info artis yang mungkin wartawan2x infotainment gak tau! (penting nih! Hehehe). Gak sukanya karena kurang waktu libur( sabtu minggu kalau si artis ada job, harus standby ngurusin artis), kurang juga ngumpul bareng temen & keluarga. Selain itu harus jadi bantalan disaat si artis berbuat salah.(kalo jadi bantal untuk artis cewek mungkin enak yah Nik? )
Begitu gue tanya sapa sih artis yg paling rese yang dia pernah pegang? (hmm…kalau baca dengan intonasi beda, artinya bisa berbeda juga nih kalimat! Hehehehe). Tapi sayang Manik ngeles, karena tugas dia membela artis, jadi dia gka bisa menyebutkan artis yang rese..hahaha…tebak2x aja sendiri kali yah…:P
Nah, si artis managemen itu sendiri dapet berapa persen sih dari si artis? Dan dapetnya itu dari mana? Menurut Manik, antara25% s/d 30%, itu diambil dr setiap event yg di dapat dr artis yang bersangkutan. Oke, let’s say aja sekali manggung si artis itu misalnya dibayar 5 juta, berarti si artis managemen dapet 1.250 ribu. Kalau misalnya sebulan artis dapet 4 kali manggung. Berarti si artis managemen dapet bagian 5 juta. Itu kalau sekali manggung 5 juta, kalo lebih? Lebih banyak lagi dong!
Sementara menurut Renggo, manager band ZATPP dan dzeek, si manager dapet bagian cukup nan proposional, diambil dari semua pendapatan yang masuk. Renggo gak bilang berapa jumlahnya atau persenannya, tapi kalau dia bilang diambil dari semua pendapatan yang masuk, itu bisa jadi artinya banyak sekali yah dapetnya, beda dengan Manik yang cuma dapet dari event aja. Renggo sendiri sudah berkecimpung di dunia per-manager-an dari tahun 2003. Pertama kali ngurusin Orchestra, trus Choir, trus Kwartet, trus terakhir ngurusin band.
Job desk yang dia pegang katanya adalah semuanya, kecuali bikin lagu(kalo dia bikin lagu juga, mungkin dia juga akan jadi artisnya juga hehehe). Intinya menurut Renggo, artis Cuma tau bikin lagu aja dan manggung, sisanya dia yang ngerjain sendiri. Karena sudah dari tahun 2003, suka duka dia sebagai manager pun banyak, bahkan sampai pernah terlibat cinlok sama artisnya sendiri! Hahahaha….masuk kategori professional gak yah ini?
Dari artis2x yang pernah dimanagerin, ZATPP adalah artis yang paling susah diurusin. Renggo kurang mengemukakan alasannya kenapa paling susah sih…tapi kalo menurut gue sih..namanya juga seniman…pasti susah diatur…pun moody adanya…jadi emang salah satu tugas manager itu bisa menjembatani antara si artis dan goal yang akan dicapai.
Yang menarik adalah ucapan dari Riza Arshad (Ija), motor dari band jazz Simak Dialog. Gue ketemu dia waktu Anda with the Joints sedang mengadakan showcase di de la rosa kemang beberapa waktu lalu. Waktu berbincang-bincang dengan dia, gue tanya manager Simak Dialog sekarang siapa. Kata Ija, sekarang managemen dipegang sendiri. Kenapa Ja? Karena susah Ga cari manager. Seorang manager itu sebaiknya menjadikan profesi manager ini sebagai profesi utama dia, dan bukan sampingan, dan bukan juga karena dia cuma suka dengan si band itu. Kenapa harus profesi utama? Karena dengan begitu dia pasti akan berusaha keras untuk mencarikan job untuk si band yang dia managerin. Kalo gak gitu, ya job numpang lewat aja…kalo ada ya ada, kalo gak ya gak..si manager gak masalah, si band yang kelimpungan(kira2x begitu isi pembicaran gue dengan Ija waktu itu).
Betul juga yah. Kasihan si artis. Apalagi kalau misalnya si artis itu bener2x full artis profesinya, sementara si manager itu, masih punya kerjaan tetap lainnya. Otomatis si manager gak akan bisa focus, karena kebagi2x pikirannya. Ngurusin kerjaannya, dan ngurusin si artis. Kalau dilihat di sekeliling gue, banyak juga sih yang seperti itu, tapi mudah2xan teman saya Harlan Boer dan Efek Rumah Kaca bisa tetap maju walaupun mereka punya kerjaan lain juga…hehehe…hari gini…kerjaan Cuma satu….susah hidup…ya gak sih? Hehehe
Nah, sekarang Utakep dan Remontog jadi punya bayangan, kira-kira kalau mereka punya manager, mereka itu mau yang kayak gimana yah…ekspektasi dari yang mereka mau dan yang manager mau harus disamakan, dan tentunya dibicarakan, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak enak di kemudian hari..
Kalau mereka mau, kebetulan gue nemu list2x manager2x handal yang bisa gue rekomendasikan untuk mereka:
* Jill Carrington (Pet Shop Boys)
* René Angélil (Céline Dion)
* Simon Fuller (most commonly Spice Girls)
* Peter Grant (Led Zeppelin, The Yardbirds, Bad Company)
* John Hughes (The Corrs)
* Jimmy Iovine (Interscope Records)
* Peter Jenner (many, including Marc Bolan, Billy Bragg, The Clash, Ian Dury,Pink Floyd)
* Jon Landau (Bruce Springsteen)
* Nigel Martin-Smith (Take That)
* Paul McGuinness (U2)
* Malcolm McLaren (Sex Pistols)
* Steve O'Rourke (Pink Floyd)
* Andrew Loog Oldham (The Rolling Stones)
* Sharon Osbourne (Ozzy Osbourne, The Smashing Pumpkins)
* Lou Pearlman (Backstreet Boys, 'N Sync)
* Larry Rudolph (Britney Spears)
* Rod Smallwood (Iron Maiden)
* Russel Simmons (L.L. Cool J, Beastie Boys, Run-D.M.C.)
* Colonel Tom Parker (Elvis Presley)
* Tom Watkins (Bros, Pet Shop Boys, East 17)
* Robert Reynolds (The Killers)
* Bill Aucoin (Kiss, Lordi)
* Terry McBride (Barenaked Ladies, Stereophonics, Sarah McLachlan, Jars of Clay and Jamiroquai, among many others.)
Sekarang masalahnya, mau gak manager2x tersebut ngurusin bandnya Utakep sama Remontog??!! hehehehehehe
Beberapa dari mereka tergabung dalam beberapa band. Jadi artinya, kalau misalnya tiap orang itu punya band yang berbeda-beda, dan yang nongkrong itu ada 542 orang, itu artinya ada 542 band yang harusnya eksis di wilayah gue itu! Banyak juga yah? Oh iya…yang nongkrong itu kalau dihitung sama gue,…ada 3 orang aja.
Udah lama juga gue gak ketemu sama temen-temen gue itu. Mungkin karena kesibukan masing2x yah…btw temen-temen gue itu namanya Uta dan Remon. Itu nama panggilan mereka. Nama panjang Uta itu adalah Utakep, sedangkan Remon ituRemontog. Uta punya band namanya the Deer, Remon bandnya adalah Nangendi.
Uta dan Remon saling menceritakan tentang band mereka masing-masing. The Deer dan Nangendi sudah mempunyai lagu sendiri. Sesuatu yang patut dibanggakan saat ini; mempunyai lagu sendiri. Beda dengan jaman dulu waktu Poster café masih Berjaya di Jakarta. Band-band yang main waktu itu adalah band-band yang bangga membawakan karya-karya band luar, semirip mungkin. Semakin mirip dengan aselinya, semakin bangga band-band tersebut. Lots of cover band deh pokoknya. Lo suka sex pistols? The stone roses? Kula Shaker? Oasis? Lo bisa minta tolong dora emon buat ngeluarin mesin waktu dan balik ke jaman itu. Pasti bakalan puas deh!
The Deer dan Nangendi punya lagu-lagu yang bagus…at least menurut kuping gue. Lagu-lagu mereka pun sudah lumayan banyak. Ada beberapa pertanyaan yang mereka utarakan tentang band mereka itu:
* Kenapa susah sekali dapet job manggung?
* Pusing ngatur waktu latihan bersama personil band lainnya.
* Gak ngerti kalau misalnya berhadapan dengan masalah kontrak jika ditawarin manggung.
* Dan lain sebagainya…
Nah, setelah kita berdiskusi panjang lebar mengenai masalah-masalah diatas, sepertinya ada satu jawaban kenapa mereka mempunyai masalah-masalah tersebut:
Mereka gak punya manager!
Seharusnya ada seorang manager yang bisa menghandle isu2x tentang karir si band atau si artis itu. Si manager ini bisa berperan serta menentukan langkah yang akan diambil oleh si band terhadap karia si band. Selain itu juga dalam masalah boking, promosi si band, business deals, kontrak rekaman, dan sebagainya. Nah, artis/band tersebut bisa dipegang oleh seorang manager, atau juga sebuah artis managemen. Untuk lebih jelasnya, gue bertanya kepada dua orang yang kerjaannya di dunia menejer2xan…sapa tau bisa menambah jelas tentang dunia ini…hehehe
Salah seorang teman saya yang bekerja sebagai artis managemen adalah Manik; seorang pemuda tinggi ganteng, tatanan rambut masa kini(berubah sesuai hari), yang juga seorang drummer handal. Manik sudah bekerja di artis managemen Sony Music selama kurang lebih 1 tahun 3 bulan. Sejauh ini ia memegang banyak artis. Sapa aja? Banyak! Ada Hijau Daun,Roulette,Nindy,She,Ello,Derby,Vagetoz,the Potter's,Sheila on 7,Cokelat,the Changcuters,Numata, dsbnya( kalo ada yg kurang dan tdk si sebutkan mohon maaf,krn keterbatasan tmpt..hahaha )
Job desk Manik adalah mengawal artis, memfollow up event, mengatur perjalanan, keperluan dan jadwal dari si artis. Manik suka kerjaan ini karena dari sini dia jadi punya banyak pengalaman, teman(mungkin dulunya kuper yah? Hahahaha..canda Nik!), dan terlebih2x info artis yang mungkin wartawan2x infotainment gak tau! (penting nih! Hehehe). Gak sukanya karena kurang waktu libur( sabtu minggu kalau si artis ada job, harus standby ngurusin artis), kurang juga ngumpul bareng temen & keluarga. Selain itu harus jadi bantalan disaat si artis berbuat salah.(kalo jadi bantal untuk artis cewek mungkin enak yah Nik? )
Begitu gue tanya sapa sih artis yg paling rese yang dia pernah pegang? (hmm…kalau baca dengan intonasi beda, artinya bisa berbeda juga nih kalimat! Hehehehe). Tapi sayang Manik ngeles, karena tugas dia membela artis, jadi dia gka bisa menyebutkan artis yang rese..hahaha…tebak2x aja sendiri kali yah…:P
Nah, si artis managemen itu sendiri dapet berapa persen sih dari si artis? Dan dapetnya itu dari mana? Menurut Manik, antara25% s/d 30%, itu diambil dr setiap event yg di dapat dr artis yang bersangkutan. Oke, let’s say aja sekali manggung si artis itu misalnya dibayar 5 juta, berarti si artis managemen dapet 1.250 ribu. Kalau misalnya sebulan artis dapet 4 kali manggung. Berarti si artis managemen dapet bagian 5 juta. Itu kalau sekali manggung 5 juta, kalo lebih? Lebih banyak lagi dong!
Sementara menurut Renggo, manager band ZATPP dan dzeek, si manager dapet bagian cukup nan proposional, diambil dari semua pendapatan yang masuk. Renggo gak bilang berapa jumlahnya atau persenannya, tapi kalau dia bilang diambil dari semua pendapatan yang masuk, itu bisa jadi artinya banyak sekali yah dapetnya, beda dengan Manik yang cuma dapet dari event aja. Renggo sendiri sudah berkecimpung di dunia per-manager-an dari tahun 2003. Pertama kali ngurusin Orchestra, trus Choir, trus Kwartet, trus terakhir ngurusin band.
Job desk yang dia pegang katanya adalah semuanya, kecuali bikin lagu(kalo dia bikin lagu juga, mungkin dia juga akan jadi artisnya juga hehehe). Intinya menurut Renggo, artis Cuma tau bikin lagu aja dan manggung, sisanya dia yang ngerjain sendiri. Karena sudah dari tahun 2003, suka duka dia sebagai manager pun banyak, bahkan sampai pernah terlibat cinlok sama artisnya sendiri! Hahahaha….masuk kategori professional gak yah ini?
Dari artis2x yang pernah dimanagerin, ZATPP adalah artis yang paling susah diurusin. Renggo kurang mengemukakan alasannya kenapa paling susah sih…tapi kalo menurut gue sih..namanya juga seniman…pasti susah diatur…pun moody adanya…jadi emang salah satu tugas manager itu bisa menjembatani antara si artis dan goal yang akan dicapai.
Yang menarik adalah ucapan dari Riza Arshad (Ija), motor dari band jazz Simak Dialog. Gue ketemu dia waktu Anda with the Joints sedang mengadakan showcase di de la rosa kemang beberapa waktu lalu. Waktu berbincang-bincang dengan dia, gue tanya manager Simak Dialog sekarang siapa. Kata Ija, sekarang managemen dipegang sendiri. Kenapa Ja? Karena susah Ga cari manager. Seorang manager itu sebaiknya menjadikan profesi manager ini sebagai profesi utama dia, dan bukan sampingan, dan bukan juga karena dia cuma suka dengan si band itu. Kenapa harus profesi utama? Karena dengan begitu dia pasti akan berusaha keras untuk mencarikan job untuk si band yang dia managerin. Kalo gak gitu, ya job numpang lewat aja…kalo ada ya ada, kalo gak ya gak..si manager gak masalah, si band yang kelimpungan(kira2x begitu isi pembicaran gue dengan Ija waktu itu).
Betul juga yah. Kasihan si artis. Apalagi kalau misalnya si artis itu bener2x full artis profesinya, sementara si manager itu, masih punya kerjaan tetap lainnya. Otomatis si manager gak akan bisa focus, karena kebagi2x pikirannya. Ngurusin kerjaannya, dan ngurusin si artis. Kalau dilihat di sekeliling gue, banyak juga sih yang seperti itu, tapi mudah2xan teman saya Harlan Boer dan Efek Rumah Kaca bisa tetap maju walaupun mereka punya kerjaan lain juga…hehehe…hari gini…kerjaan Cuma satu….susah hidup…ya gak sih? Hehehe
Nah, sekarang Utakep dan Remontog jadi punya bayangan, kira-kira kalau mereka punya manager, mereka itu mau yang kayak gimana yah…ekspektasi dari yang mereka mau dan yang manager mau harus disamakan, dan tentunya dibicarakan, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak enak di kemudian hari..
Kalau mereka mau, kebetulan gue nemu list2x manager2x handal yang bisa gue rekomendasikan untuk mereka:
* Jill Carrington (Pet Shop Boys)
* René Angélil (Céline Dion)
* Simon Fuller (most commonly Spice Girls)
* Peter Grant (Led Zeppelin, The Yardbirds, Bad Company)
* John Hughes (The Corrs)
* Jimmy Iovine (Interscope Records)
* Peter Jenner (many, including Marc Bolan, Billy Bragg, The Clash, Ian Dury,Pink Floyd)
* Jon Landau (Bruce Springsteen)
* Nigel Martin-Smith (Take That)
* Paul McGuinness (U2)
* Malcolm McLaren (Sex Pistols)
* Steve O'Rourke (Pink Floyd)
* Andrew Loog Oldham (The Rolling Stones)
* Sharon Osbourne (Ozzy Osbourne, The Smashing Pumpkins)
* Lou Pearlman (Backstreet Boys, 'N Sync)
* Larry Rudolph (Britney Spears)
* Rod Smallwood (Iron Maiden)
* Russel Simmons (L.L. Cool J, Beastie Boys, Run-D.M.C.)
* Colonel Tom Parker (Elvis Presley)
* Tom Watkins (Bros, Pet Shop Boys, East 17)
* Robert Reynolds (The Killers)
* Bill Aucoin (Kiss, Lordi)
* Terry McBride (Barenaked Ladies, Stereophonics, Sarah McLachlan, Jars of Clay and Jamiroquai, among many others.)
Sekarang masalahnya, mau gak manager2x tersebut ngurusin bandnya Utakep sama Remontog??!! hehehehehehe
http://www.lalightsindiefest.com/forum/index.php?topic=585.0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar