Indonesiadilanda krisis energi. Negara Indonesia kaya dengan minyak, gas, dan batubara. Toh rakyat kekurangan minyak dan gas. Sering rakyat menghabiskan waktu berjam-jam dan tenaga hanya untuk antri minyak tanah dan gas. PLN pun sering padam. Akibatnya pabrik-pabrik dan kantor berhenti beroperasi. Karyawan dan buruh menganggur.
Rakyat diminta menghemat pemakaian energi. Padahal menurut Faisal Basri di Kompas, konsumsi listrik Indonesia sudah paling rendah di banding negara2 ASEAN lainnya, bahkan Cina. Pemakaian listrik di Indonesia hanya 400 kWh, sementara Filipina 500 kWh,Thailand 1.500 kWh, dan Malaysia 2.700 kWh.Ketersediaan listrik bagi rakyat Indonesia pun masih rendah, hanya sekitar separuh dari seluruh rumahtangga yang ada. Bandingkan dengan Vietnam yang sudah 79 persen, Filipina 80 persen, Thailand 84 persen, dan China 99 persen. Di antara 12 negara sekawasan, Indonesia menempati juara 11.
Anda tak akan menemukan antrian macam ini di Singapura, Korsel dan Jepang meski mereka tidak punya sumber daya migas.
Nah kalau mau hemat lagi, pabrik-pabrik bisa ditutup. Anak-anak belajar pakai lampu yang burem atau kalau perlu dilakukan pemadaman bergilir.
Di sisi lain, perusahaan Multi National Company yang mengelola migas dan pemerintah Indonesia gencar mengekspor minyak dan gas ke luar negeri sehingga rakyat di dalam negeri justru kekurangan. Tahun 2006 ekspor minyak mentah 135.188.256 barrel lebih, hasil kilang minyak 37.193.120 barrel, LPG 289.697metric ton lebih, LNG 1.176.287.570 MBTU lebih dan gas bumi 280.051. Jadi yang tidak hemat itu siapa?
Status Ekspor Minyak Mentah, LNG,Gas Bumi : Agustus 2007
http://infoindonesia.wordpress.com/2008/02/28/indonesia-kaya-migas-ekspor-migas-dan-kekurangan-migas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar