Sebuah perjalanan panjang dimulai dari satu langkah kecil. Rasanya, perumpamaan ini pas untuk menggambarkan kesuksesan seorang Helmi Yahya dibidang pertelevisian. Dimulai sekitar tahun 1989, Helmi memasuki dunia pertelevisian Indonesia dengan bergabung bersama ratu kuis, Ani Sumadi. Helmi memulai kariernya sebagai seorang FM.
Dihubungi melalui telepon genggamnya, Helmi yang Sabtu (10/12) malam sedang di luar kota mengatakan bahwa menjadi FM merupakan pengalamannya yang sangat berharga. "Saya bisa nyuruh-nyuruh Tantowi. Padahal, bisanya saya yang disuruh-suruh," tukas Helmi sambil tertawa.
Acara kuis Gita Remaja adalah program arahannya yang pertama. Banyak hal menurut Helmi yang didapatnya selama sekitar 10 tahun menjadi FD. "Sampai akhirnya saya menjadi kreator berbagai acara. Banyak ilmu ketika menjadi FD yang saya serap. Pasalnya, dengan menjadi orang nomor satu di studio, saya jadi mengerti bagaimana seharusnya MC, pengisi acara, pemusik, penonton dalam sebuah program acara," ucap pria berkacamata ini.
Setelah menjadi FD, "Saya bisa menjadi MC. Karena biasa menyampaikan keinginan Bu Ani kepada MC, saya jadi tahu bagaimana seharusnya menjadi seorang MC yang baik," ucap Helmi. "Jadi, kalau mau sukses menjadi pekerja pertelevisian, jadilah FD atau FM. Dengan begitu, tahu bagaimana menerjemahkan sebuah acara dan menghidupkan sebuah acara," paparnya
Peran FD dalam sebuah acara, menurut Helmi, sangat penting. "FD-lah yang men-direct penonton, kapan harus bertepuk tangan, kapan harus tertawa, dan sebagainya. Enggak semua penonton yang datang ke studio tahu apa yang harus dilakukan dan yang tidak, kan?" Selain itu, lanjutnya, "Seorang FD harus mampu membuat semua yang terlibat dalam program acara merasa comfort. Jadi, salah satu syarat menjadi seorang FD atau FM yang baik adalah mempunyai sense of humor yang tinggi," kata Helmi.
Dihubungi melalui telepon genggamnya, Helmi yang Sabtu (10/12) malam sedang di luar kota mengatakan bahwa menjadi FM merupakan pengalamannya yang sangat berharga. "Saya bisa nyuruh-nyuruh Tantowi. Padahal, bisanya saya yang disuruh-suruh," tukas Helmi sambil tertawa.
Acara kuis Gita Remaja adalah program arahannya yang pertama. Banyak hal menurut Helmi yang didapatnya selama sekitar 10 tahun menjadi FD. "Sampai akhirnya saya menjadi kreator berbagai acara. Banyak ilmu ketika menjadi FD yang saya serap. Pasalnya, dengan menjadi orang nomor satu di studio, saya jadi mengerti bagaimana seharusnya MC, pengisi acara, pemusik, penonton dalam sebuah program acara," ucap pria berkacamata ini.
Setelah menjadi FD, "Saya bisa menjadi MC. Karena biasa menyampaikan keinginan Bu Ani kepada MC, saya jadi tahu bagaimana seharusnya menjadi seorang MC yang baik," ucap Helmi. "Jadi, kalau mau sukses menjadi pekerja pertelevisian, jadilah FD atau FM. Dengan begitu, tahu bagaimana menerjemahkan sebuah acara dan menghidupkan sebuah acara," paparnya
Peran FD dalam sebuah acara, menurut Helmi, sangat penting. "FD-lah yang men-direct penonton, kapan harus bertepuk tangan, kapan harus tertawa, dan sebagainya. Enggak semua penonton yang datang ke studio tahu apa yang harus dilakukan dan yang tidak, kan?" Selain itu, lanjutnya, "Seorang FD harus mampu membuat semua yang terlibat dalam program acara merasa comfort. Jadi, salah satu syarat menjadi seorang FD atau FM yang baik adalah mempunyai sense of humor yang tinggi," kata Helmi.
http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=10607&no=2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar